Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Vimarr Najla Adinda

OVERPROTECTIVE BERKEDOK SAYANG, BERPENGARUH KE MENTAL ANAK GA SIH?

Eduaksi | Monday, 14 Feb 2022, 02:37 WIB

Pola asuh berkedok sayang yang berlebihan atau saat ini lebih sering disebut oleh milenial dengan sebutan strict parent merupakan pola asuh orangtua yang memacu anak untuk selalu mengikuti apapun perkataan dan keinginan orang tua nya.

Pola asuh ini memiliki beberapa sebutan, yang paling sering digunakan saat ini oleh para remaja yaitu dengan sebutan strict parent. Tidak hanya itu pola asuh otoriter, dan overprotective parent juga menjadi sebutan lain untuk pola asuh ini.

Strict parent atau pola asuh orang tua yang sangat ketat, dalam psikologi, didefinisikan sebagai orang tua yang menempatkan standar dan tuntutan tinggi pada anak-anak mereka. Strict Parents disebut membawa dampak bagi tumbuh kembang anak. Sebagian orang tua percaya bahwa dalam cara pengasuhan yang sangat ketat itu bisa bikin anaknya lebih hebat, tapi dari cara pengasuhan tersebut justru bisa memberikan dampak buruk pada sang anak.

Pada pola pengasuhan ini anak tidak diberikan keleluasaan untuk menentukan hidupnya, memilih apa yang menjadi keinginannya. Bahkan, banyak hal yang umum dilakukan oleh anak seusia nya namun dilarang keras oleh orang tua yang memiliki pola asuh otoriter ini.

Menurut Terri Apter, seorang ahli psikiatri remaja dari Newham College, Cambridge, kecenderungan orang tua untuk “memaksa sempurna” anak-anak nya ini dipicu oleh motivasi dan tuntutan yang dibentuk oleh lingkungan sekitarnya. “Ada anggapan bahwa orangtua harus mengeluarkan semua potensi anak di usia muda jika orang tua tidak mau kecewa di kemudian hari” kata Apter.

Pola asuh ini berpengaruh besar terhadap sikap dan kepribadian anak. Salah satu nya menyebabkan anak takut untuk terbuka dan berpotensi besar untuk selalu berbohong terhadap apa yang dilakukannya.

Berikut, merupakan dampak negatif yang berpengaruh kepada anak yang diasuh oleh pola asuh otoriter ini:

1. Sering berbohong

Anak akan takut berkata yang sejujurnya, karena ia menganggap bahwa orang tua nya akan selalu menolak dan menyalahkannya atas apa yang telah ia lakukan. Selain itu, ia merasa diri nya terkekang, tidak bisa bergerak. Maka dari itu, ia mencari alasan lain agar orang tua nya tidak melarang nya.

Cara didikan yang terlalu ketat ini membuat anak memiliki cara berpikir yang licik. Seorang anak akan belajar menjadi aktor yang baik. Anak akan berperilaku baik di rumah, tetapi berperilaku sebaliknya ketika tidak di depan orangnya.

2. Kurang terampil bersosialisasi

Hyper-parenting akan membuat anak kurang percaya diri, kurang mandiri, mudah menyerah, mudah cemas, dan takut menghadapi dunia luar. Selain itu, anak juga menjadi kurang terampil dalam bersosialisasi.

3. Terlalu penurut sehingga rentan depresi

Karena anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini terbiasa diarahkan segala sesuatu nya dalam kehidupannya menjadikan sang anak terlalu penurut dan kurang bisa mengembangkan potensi diri nya sendiri. Banyaknya aturan dari orang tua yang membatasi gerak mereka berpotensi membuat anak tertekan hingga depresi.

4. Memiliki gangguan perilaku

Anak dengan pola asuh strict parents cenderung memiliki masalah perilaku antisosial seperti pemberontakan, marah dan agresif. Anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua nya terhadap diri nya. Karena orang tua nya terbiasa mendisiplinkan dengan cara kasar, emosi, paksaan, maupun ancaman. Sehingga anak akan bereaksi yang sama saat menghadapi emosi fluktuatif dalam dirinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image