Obrolan WAG Calon Penyintas Covid-19 Begitu Lucunya
Curhat | 2022-02-11 10:20:30Gelombang ke 3 serangan dari Pandemi Covid-19 mulai dirasakan oleh Indonesia. Tambahan kasus baru positif Covid-19 atau corona di Indonesia makih tinggi.
Bila kita melihat data Satgas Covid-19, hingga Kamis (10/2) terjadi penambahan 40.618 kasus baru corona. Sehingga total yang positif Covid-19 menjadi 4.667.554 kasus.
Sementara itu, jumlah orang yang sembuh dari kasus Corona (penyintas corona) bertambah 18.182 orang sehingga menjadi sebanyak 4.234.510 orang.
Tapi ada yang menyedihkan, jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 74 orang menjadi sebanyak 144.858 orang.
Kalau melihat data di atas, hai guys, ini patut menjadi perhatian kalian semua. Penambahan kasus baru bisa jadi akan menjadi sinyal bahaya baru. Untuk itu yuks bersama-sama sadar diri terapkan prokes.
Daku (saya) pun menjadi korban dari peningkatan jumlah kasus Covid-19. Entah dimana daku terpapar, apakah dari transportasi umum (pengguna setia angkot), lingkungan rumah, atau di tempat kerja....entahlah....
Pada senin, 7 Februari 2022, daku melakukan swab antigen dan hasilnya reaktif. Kemudian di hari yang sama melaksanakan pemeriksan PCR, tapi hasilnya tidak diperoleh di hari yang sama. Daku harus menunggu hasilnya sampai hari kamis pagi, 10 februari 2022.
Menurut daku sih mungkin karena peningkatan jumlah kasus, laboratorium yang menjadikan rujukan lpemeriksaan hasil PCR mengalami peningkatan jumlah sampel yang diperiksa. Sehingga, seperti tidak seperti bulan-bulan sebelumnya, hasil dapat diperoleh dalam waktu 24 jam.
Satgas pun memasukkan daku ke salah-satu Whatsapp Group (WAG) calon penyintas Covid-19 yang ternyata jumlahnya 40an lebih peserta, itu pun tiap hari ada saja yang jadi anggota baru. Daku pun kaget, tapi juga senang karena akan mendapatkan support system dalam penangangan sebagai calon penyintas Covid-19.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Penyintas Covid adalah orang yang mampu bertahan hidup melawan Covid-19. Atau dalam arti lain, penyintas Covid bisa disebut juga orang yang sudah sembuh dari infeksi virus Covid-19.
Nah, karena daku belum memperoleh hasil negatif Covid-19 maka disebut calon penyintas Covid-19. kalau menyebutnya penderita kesannya gimana gituh, daku kan tidak menderita....eeehhh..
Banyak keuntungan berada di WAG calon penyintas Covid-19. Kami para anggota group memperoleh informasi bagaimana mendapatkan layanan telemedicine dan paket isoman yang disediakan oleh pemerintah secara gratis.
Selain itu mendapat semangat dan support dari sesama anggota. Terpenting bagi kami yang isoman bisa mengungkapkan apa yang dirasa (isi hati) saat menjalankannya, seperti masalah kesehatan, bete, resah, gelisah, bahagia mendapatkan kiriman, dan ada yang jadi pendakwah.
Orang yang biasa ektovert tentunya akan mengalami kebetean yang luar biasa. Apalagi bagi orang yang memiliki hobi kegiatan luar ruangan seperti berolahraga, mancing, traveling, dan photografi.
Untungnya daku walaupun ektrovert tapi juga seorang blogger dan content creator, saat isoman ya nggak bete-bete banget. Bikin aja blogpost dan instagram post sambil mengisi waktu.
Bila bete sudah memuncak, ya udah naik keatas genteng, sambil berjemur dan merasakan begini rasanya jadi pekerja bangunan yang kejemur diatas loteng.
Balik lagi ke WAG, tidak hanya dapat informasi, support system dan tempat curcol, ternyata berada di WAG calon penyintas Covid-19 menimbulkan gelak tawa. Banyak kelucuan yang nonggol di WA chat group.
Ada yang melawak terkena Covid-19 karena sebagai ASN pada bulan januari tidak menerima uang makan dan remunerasi karena sudah dirapel di bulan Desember tahun sebelumnya. Jadi Januari dan awal Februari memang kosong pendampatan tambahan diluar gaji.
"Sebelum tes kemarin saya lengah nggak makan rendang dan cincang sebab remun dan uang makan zonk... Jadi virus nyerang saya...."
Lawakan-lawakan absurd lain di WAG calon penyintas Covid-19 nih-nih lihat dibawah ini, mpasti bikin ngakak ;
"Kalo diamatin.. kemaren pas remun nya lumayan sept,okt,nov, des, kita sehat semua ga ada yg isoman. Eh januari pas ga ada yg cring, februarinya langsung banyak yg tepar..????????????Semoga jd motivasi buat manajemen supaya mempertahan kan remun yg lumayan????????????????"
"Gue aja masih Denial, padahal gue udah update antivirus Smadav dan Kaspersky bahkan windows update ...itu kenapa mas XXX log out dari group ini ???? ????????????"
"Bulan Januari kemarin imun karyawan turun pandangan mata ke koperasi ..hihihi"
"Gw makan jahe otomatis bisa bahasa India..Tumere mere jahe"
"Di wapri ama kementerian kesehatan, kirain mau dapat penghargaan satya lencana karya satya-20, ternyata lencana COVID-19"
"Sabar yak.. orang sabar disayang pacar"
"Mbak xxx juga mungkin di wa kemenkes mau komplain absensi yg tidak terekam atau lupa ya ????"
"Mungkin kemenkes wa pak xxx mau ngajuin cuti atau mau nanya sisa cutinya ada berapa????"
"Kalau saya ga mau lama, besok negatif masuk....sayang uang makan sama remon ke potong ????"
"kami satu RT ...nyimak"
"obat dari telemedicine belom nyampe nih....Ngopi dulu di warung emak kayanya nih, lama ????" -"belum nyampe, Pake drone kali gan diantarnya"- "Bukan drone tapi pake merpati mungkin" -"Gara-gara dibelakang ada tulisan udik (Cikeas udik - Gunung Puteri). Udah udik di gunung lagi....ntar-ntar aja dah ngirimnya ????????"
"Tp aku minta resepin sate, dokternya ga mau kasih" -"Malah dikasih resep jampe jampe"
Kelucuan WAG membuat daku pun tidak boring, bahkan cekakan kalau membaca chat-chat humor teman-teman calon penyintas. Tidak hanya text, mereka pun sering mengirimkan gambar dan GIF yang lucu.
Daku sebagai calon penyintas diberi tau oleh seorang rekan yang ternyata dia pun saat ini terpapar juga. Dirinya memberi titel buat daku jika nanti lulus dari Covid-19 yaitu ; Andri Mastiyanto, SKM, Lc. SARS. CoV. Bagi yang terkena dua kali akan memperoleh titel ; Nama, Lc., M. SARS. CoV2.
Adapan Lc kepanjangan dari lulusan Covid bukan artinya Lulusan Cairo (Ngarep lulusan Al-Azhar Cairo). Tentunya titel ini keren karena memperpanjang gelar dibelakang nama. Kali aja bisa dipakai sebagai nara sumber...xi...xi...
--
Siapapun bisa terkena Covid-19, tapi sebagai manusia kita harus memiliki upaya untuk mencegah tidak terpapar. Ajaran saat daku berkerja di rehabilitasi narkoba ; hidup itu memang kadang tak adil, kalau adil semua sama, maka semua orang akan dilahirkan sebagai anak sultan. Jadi berdamai saja dengan keadaaan.
Salam sehat, Blogger Udik dari Cikeas Andri Mastiyanto
Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan I [email protected]
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.