Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image syncore subandi

ToT Pendamping BUMDes Dibuka, Pelatihan Berlangsung Tatap Muka di Yogyakarta. Segera Daftar

Bisnis | 2022-02-07 14:35:37
Peserta Training of Trainer Pendamping BUMDes berfoto bersama usai melakukan studi lapangan (berkunjung ke BUMDes sukses di sekitar Provinsi D.I. Yogyakarta)

Pandemi telah banyak meluluhlantakkan pondasi ekonomi baik di kota maupun desa, tak terkecuali dengan tatanan ekonomi desa yang memberat seiring dengan banyaknya pengangguran dari kota memasuki desa. Para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja di kota-kota besar kemudian pulang kampung dan menjadi beban bagi ekonomi desa. Desa harus melakukan intervensi agar roda ekonomi berjalan dan kembali beraktivitas seperti semula.

Salah satu usaha desa untuk mengaktifkan laju pertumbuhan ekonomi desa dengan menjadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai lokomotif perubahan dan akselerator pertumbuhan kesejahteraan di desa. BUMDes telah banyak mendapat kewenangan khusus dari payung hukum yang diteken Pemerintah, baik melalui Undang-Undang Desa maupun Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2021 mengenai status badan hukum bagi BUMDes.

Lalu mengapa BUMDes menjadi tumpuan desa untuk mempercepat laju ekonomi dan kembali rebound seperti sebelum masa pandemi, atau bahkan lebih? BUMDes memiliki kesempatan sebagai agregator unit-unit usaha desa yang dapat membuka lapangan pekerjaan secara cepat dan menyerap tenaga kerja secara cepat juga, sehingga dalam jangka panjang dapat meminimalisir dampak ledakan pengangguran dan naiknya angka kriminalitas.

Studi ini bukanlah studi di atas kertas semata, data dari pendampingan Tim Bumdes.id, desa-desa yang berhasil bertahan di paruh awal pandemi justru memanfaatkan BUMDes sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi. Sebut saja Desa Tamansari di Banyuwangi yang berhasil mengokohkan wisata di tengah pandemi dengan menata ekosistem UMKM di bawah kendali BUMDes, atau Desa Talok di Malang yang berhasil membangun aplikasi Talok Go dan My Talok dibawah kendalli BUMDes berhasil mempertahankan ekonomi desa dari hantaman pandemi, dan bahkan menjadikan pandemi sebagai solusi untuk membuat perputaran yang di desa kembali ke desa.

Para Peserta ToT Pendamping BUMDes berfoto bersama Founder Bumdes.id, Rudy Suryanto, M.Acc., Ph.D

Tentunya membangun BUMDes yang sukses seperti contoh-contoh di atas tidak semudah membalikkan telapak tangan. Para pengurus BUMDes perlu terlatih, belajar mengosongkan gelas, belajar dengan BUMDes-BUMDes lain dan tentunya meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengelola BUMDes dan unit-unit usaha.

Bumdes.id sebagai agregator badan usaha milik desa mengundang para pendamping BUMDes, pengurus BUMDes, stakholder desa dan juga pegiat desa untuk mengikuti training of trainer Pendamping BUMDes angkatan ke-30 yang akan dilaksakana di akhir bulan Februari di Yogyakarta. Peserta akan mendapatkan materi-materi pelatihan terkait BUMDes mulai dari tata kelola kelembagaan, tata kelola unit usaha hingga studi lapangan langsung ke BUMDes-BUMDes yang berhasil bertahan di masa pandemi dan bahkan rebound unit usahanya secara konsisten di tahun 2022 ini.

Bagi pegiat BUMDes, pengurus BUMDes yang berminat mengikuti ToT Pendamping BUMDes dapat menghubungi narahubung yang tertera di bawah poster ini:

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image