
Desa Pasuruhan Banjarnegara Berbenah, Kades Baru Tancap Gas Hapus Stigma Desa Terisolasi
Kebijakan | 2025-02-12 09:05:39
BANJARNEGARA – Desa Pasuruhan, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, selama ini sering dianggap sebagai desa terisolasi. Kondisi ini disebabkan oleh buruknya infrastruktur jalan, letaknya yang berada di daerah pegunungan jauh dari pusat kota, serta tingginya risiko bencana alam.
Namun, sejak Prianto resmi menjabat sebagai Kepala Desa pada Januari 2025, Pemdes berkomitmen untuk langsung bergerak.
Bersama jajaran perangkat desa, Prianto sebagai kades Pasuruhan yang baru langsung bergerak cepat untuk memahami kondisi desa dan menyusun langkah-langkah perbaikan.
Desa yang dihuni sekitar 1.500 jiwa ini memiliki berbagai persoalan mendasar yang membutuhkan perhatian segera.
Untuk itu, Prianto bersama perangkat desa turun langsung ke masyarakat, berdialog dengan warga, dan melihat sendiri permasalahan yang ada. Langkah awal ini menjadi dasar bagi pemerintah desa dalam merancang program-program prioritas ke depan.
"Kami tidak ingin Pasuruhan terus dikenal sebagai desa terisolasi. Banyak hal yang harus dibenahi, terutama infrastruktur dan ekonomi warga. Saya bersama perangkat desa akan bekerja keras mencari solusi agar desa ini bisa lebih maju," ujar Prianto.
Perbaikan Infrastruktur Jadi Prioritas
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi warga adalah infrastruktur jalan yang rusak parah. Banyak ruas jalan utama yang menjadi akses vital bagi warga, terutama petani dan pedagang, dalam kondisi memprihatinkan.
Akibatnya, distribusi hasil panen dan barang dagangan menjadi terhambat. Di sekitar SDN 2 Pasuruhan, longsor telah menyebabkan jalan ambles hingga 13 meter. Kondisi ini tidak hanya menyulitkan akses bagi warga tetapi juga membahayakan keselamatan anak-anak sekolah.
Selain jalan, sistem irigasi juga menjadi perhatian serius. Sebagian besar warga Pasuruhan menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, khususnya sawah dan kebun salak. Namun, selama ini mereka masih sangat bergantung pada curah hujan. Saat musim kemarau, banyak lahan pertanian yang mengalami kekeringan sehingga hasil panen menurun drastis.
"Kami akan mencari solusi untuk irigasi agar petani tidak selalu bergantung pada hujan. Kita harus mulai membangun sistem yang lebih baik supaya pertanian tetap berjalan meskipun musim kemarau tiba," kata Prianto.
Menggerakkan Ekonomi Warga untuk Menghapus Stigma Desa Terisolasi
Selain memperbaiki infrastruktur, pemerintah desa juga berupaya memperkuat sektor ekonomi masyarakat. Meski menghadapi berbagai kendala, secara ekonomi Desa Pasuruhan sebenarnya memiliki potensi besar.
Banyak warga yang telah berhasil meningkatkan taraf hidup mereka melalui pertanian, peternakan, dan perdagangan hasil bumi seperti sayur dan buah salak. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada sebagian warga yang kesulitan mengakses peluang ekonomi.
Untuk itu, Prianto berkomitmen membangun kembali kantong-kantong ekonomi warga, salah satunya dengan menghidupkan kelompok-kelompok tani serta memberikan edukasi yang lebih intensif kepada petani. "Kita akan membentuk kembali kelompok tani yang lebih aktif agar mereka bisa mendapatkan pendampingan dan akses ke program bantuan pertanian. Edukasi tentang pertanian modern juga harus ditingkatkan supaya hasil panen bisa lebih maksimal," jelasnya.
Selain pertanian, pemerintah desa juga berencana mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan potensi ekonomi desa bisa berkembang lebih baik.
Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Kemajuan Desa
Upaya menghapus stigma desa terisolasi juga dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Pemerintah Desa Pasuruhan mulai mendorong penggunaan internet untuk mempercepat akses informasi dan layanan, baik dalam administrasi desa maupun dalam sektor ekonomi.
"Kami ingin memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan desa dan membuka lebih banyak peluang bagi warga, terutama dalam pemasaran hasil pertanian dan UMKM," ujar Prianto.
Pemerintah desa berencana membangun pusat informasi digital yang bisa diakses oleh warga, menyediakan layanan administrasi berbasis online, serta memperkenalkan konsep pemasaran digital kepada para petani dan pelaku usaha desa. Dengan adanya akses internet yang lebih baik, diharapkan warga dapat terhubung dengan pasar yang lebih luas dan mendapatkan berbagai peluang ekonomi baru. Selain itu, generasi muda desa juga didorong untuk aktif dalam pengembangan teknologi digital.
Melibatkan Pemuda dan Masyarakat dalam Pembangunan
Pemerintah desa juga mulai mendorong keterlibatan anak muda dalam pemerintahan desa dan berbagai program pembangunan. Semakin banyak generasi muda yang dilibatkan dalam perangkat desa, membawa ide-ide segar serta pendekatan yang lebih modern dalam pelayanan masyarakat. Selain itu, organisasi-organisasi desa seperti kelompok tani, karang taruna, dan lembaga kemasyarakatan lainnya mulai diaktifkan kembali untuk mendukung percepatan pembangunan. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, diharapkan program-program desa bisa berjalan lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih luas.
Mitigasi Bencana Jadi Perhatian Serius
Secara geografis, Pasuruhan termasuk wilayah rawan bencana, terutama tanah longsor. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa titik di desa ini mengalami pergerakan tanah yang cukup signifikan, bahkan satu dusun pernah direlokasi karena dinilai sudah tidak layak huni.
Untuk mengantisipasi ancaman serupa di masa depan, pemerintah desa mulai merancang program mitigasi bencana serta upaya konservasi lingkungan. Langkah-langkah ini diharapkan bisa meminimalkan dampak bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Di sisi lain, transparansi dan tata kelola pemerintahan juga akan lebih ditingkatkan agar setiap kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Prianto menegaskan bahwa keterbukaan informasi dan partisipasi aktif warga dalam pengambilan keputusan akan menjadi prinsip utama dalam pemerintahannya.
"Kami ingin semua warga merasa memiliki desa ini dan ikut serta dalam setiap proses pembangunan. Dengan transparansi dan komunikasi yang baik, saya yakin kita bisa menciptakan desa yang lebih maju dan sejahtera," pungkasnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang mulai dijalankan, harapan baru pun muncul bagi warga Desa Pasuruhan. Kepemimpinan yang responsif, kerja sama yang solid antara pemerintah desa dan masyarakat, serta dukungan dari berbagai pihak diharapkan mampu membawa Pasuruhan menuju masa depan yang lebih baik.
"PR kami memang cukup berat sebagai kades baru, tapi dengan kerja sama yang baik antara pemerintah desa dan masyarakat, kami optimis bisa membawa Desa Pasuruhan menuju perubahan yang lebih baik. Kami ingin desa ini tidak lagi dipandang sebagai daerah terisolasi, melainkan sebagai desa yang berkembang, mandiri, dan sejahtera," ujar Prianto.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook