Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andi Pras

Mengenali Robot Forex Yang Sering Dipakai Dalam Modus Penipuan

Bisnis | Friday, 04 Feb 2022, 18:13 WIB

Robot trading forex seharusnya hanya sebuah alat atau platform untuk membantu investor melakukan transaksi jual-beli aset. Dalam praktiknya, robot trading tidak memiliki sifat kepastian untuk memberikan keuntungan kepada investor. Dalam seluruh kegiatan investasi, tidak terkecuali robot trading, seluruh keputusan jual-beli harus berasal dari investor, bukan dari pihak lain.

Memang dengan robot trading memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam bertransaksi. Tak perlu repot-repot menyusun strategi transaksi, karena robot trading dibuat untuk menjalankan transaksi secara otomatis, dengan memanfaatkan sinyal pergerakan pasar dan indikator forex untuk menentukan apakah melakukan tindakan beli atau jual pada titik waktu tertentu.

Untuk memberikan keuntungan di awal, sebagian robot forex ini memakai skema ponzi atau money game. Dengan skema money game, platform tersebut hingga kini masih bisa bertahan dan terus memperluas jaringannya. Namun itu hanya tinggal menunggu waktu, karena bakal ada 1 titik di mana pelaku tak mampu lagi gali lubang tutup lubang untuk membayar keuntungan investornya.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan, salah satu risiko menggunakan robot trading adalah kondisi pasar forex yang selalu berubah. Robot trading sendiri belum bisa beradaptasi dengan perubahan situasi pasar. Oleh karena itu dalam penggunaan robot trading, investor harus tetap memantau transaksinya. Ariston menjelaskan, ada beberapa jenis robot trading, ada yang beroperasi otomatis secara penuh, ada juga yang semi otomatis.

Jika ingin tetap menggunakan robot trading, Ariston menyarankan agar pertama kali melihat historical transaksi dari robot trading yang ingin dibeli. Setidaknya dalam periode 1 tahun hingga 3 tahun dan jika mencurigakan anda dapat mengajukan komplain ke broker forexnya.

Tujuannya untuk melihat tingkat risiko dari robot trading itu melalui indikator drawdown, yang artinya seberapa dalam berkurangnya portofolio nasabah ketika robot trading itu salah dalam mengambil keputusan. Jika si investor sudah tahu besarnya indikator drawdown itu, lalu pastikan bahwa mampu menahan potensi risikonya.

"Jadi pemakainya paham risiko robot itu segini. Kalau berani berarti harus menyiapkan equity sesuai dengan drawdown yang bisa menahan risiko penurunan itu," terangnya.

Sering kali perusahaan atau platform penyedia sistem transaksi robot trading hanya muncul sesaat. Setelah banyak investor yang membelinya mereka tiba-tiba menghilang. Padahal sering kali juga platform tersebut mengiming-imingi jaminan uang kembali. Robot trading juga mungkin bisa menentukan aksi jual atau beli secara tepat dari sisi waktu karena terus memantau pergerakan kurva. Namun Investopedia menegaskan bahwa sistem bukanlah hal yang paling tepat untuk menilai sebuah risiko dan peluang dalam bertransaksi.

Sebab kebanyakan robot trading forex hanya menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek. Tapi jika dilihat dalam jangka panjang, hasil kinerjanya berbanding terbalik. Hal itu karena mereka otomatis bergerak dalam rentang tertentu dan mengikuti tren.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image