Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andi Pras

Indikator Trading Terpenting Paling Sering Dipakai Trader

Bisnis | Monday, 31 Jan 2022, 07:23 WIB

Indikator dalam analisis teknikal adalah formula matematis yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana kondisi pasar dan juga untuk membantu memberikan sinyal beli atau jual. Sebenarnya, dalam trading forex, setiap trader pasti punya metode berbeda. Tidak masalah, selama menggunakan indikator forex yang jelas untuk menemukan peluang trading.

Banyak trader forex yang berusaha menemukan momentum trading yang tepat dengan mencoba berbagai indikator teknikal. Selain itu, mereka juga mengharapkan indikator teknikal yang digunakan dapat menghasilkan profit maksimal.

Namun, dalam prakteknya, tidak ada formula pasti dalam trading yang bisa selalu menghasilkan profit. Oleh karenanya, trader harus mempelajari berbagai indikator teknikal untuk menyusun formula trading suksesnya sendiri.

1. Moving Average (MA)

The Moving Average merupakan indikator forex yang paling sering dipilih oleh para trader. Alasannya, MA sudah terbukti efektif dalam trading forex. MA membantu trader untuk mencari peluang tertinggi yang selaras dengan tren pasar secara umum.

MA dapat menampilkan garis hasil kalkulasi rata-rata pecahan mata uang tertentu dengan periode spesifik. Makanya, trader dapat memanfaatkan lebih dari satu MA secara bersamaan. Tujuannya adalah untuk konfirmasi tren pasar sebelum saatnya mencari momen tepat untuk posisi jual-beli.

2. Relative Strength Index (RSI)

Indikator dalam trading forex ini adalah oscillator yang simpel. Lewat indikator ini, trader dapat langsung melihat posisi mata uang dalam tren pasar. Bila terjadi overbought, oversold, maupun pembalikan harga, trader langsung bisa melihatnya lewat indikator RSI.

Sebagai oscillator, RSI memunculkan bilangan antara 0 – 100. Angka 100 menunjukkan mata uang yang mengalami overbought. Angka 0 menunjukkan mata uang tersebut mengalami oversold. RSI dapat dimanfaatkan secara seimbang untuk tren dan range pasar ketika melakukan scalping forex.

RSI sangat mudah dibaca, bahkan oleh trader pemula. Bila tren pasar sedang naik, maka trader lebih mudah untuk membuka trading forex lagi.

3. Stochastic

Sekilas, The Stochastic adalah oscillator yang mirip dengan RSI. Trader juga dapat membaca tren overbought atau oversold melalui indikator ini. Bahkan, trader juga dapat melihat kemungkinan terjadinya pembalikan harga.

The Stochastic mempunyai dua garis penanda sinyal masuk, yaitu %K dan %D. Bila garis %K bergerak melewati garis %D, maka trader mendapatkan sinyal beli yang valid selaras dengan tren. Trader juga dapat mencari sinyal jual dengan indikator ini.

4. MACD

MACD adalah salah satu indikator trading forex paling akurat untuk mengonfirmasi sinyal jual dan beli. Indikator ini terdiri dari histogram dan rata-rata pergerakan harga secara eksponensial.

Indikator paling akurat untuk trading forex ini merupakan alat konfirmasi tren yang paling populer dan bermanfaat. Dilansir dari laman Elearnmarkets, divergensi reguler antara MACD dan harga aset kripto menandakan pembalikan harga, sedangkan divergensi tersembunyi (hidden divergence) mengindikasikan keberlanjutan tren.

5. Bollinger Bands

Indikator Bollinger Band ini berfungsi sebagai pengukur volatilitas pasar. Apabila volatilitas sedang tinggi, maka jarak kedua band (upper dan lower) makin melebar. Biasanya ini terjadi ketika terdapat perubahan kondisi pasar sideways menjadi kondisi trending. Sebaliknya, volatilitas pasar yang rendah akan terlihat pada jarak kedua band yang semakin menyempit, dan ini terjadi ketika terdapat perubahan dari kondisi pasar trending menjadi sideways dengan forex middle Bollinger Band.
Trending artinya harga menunjukkan kecenderungan bergerak ke satu arah saja, entah itu naik saja ataupun turun saja. Sedangkan sideways berarti harga cenderung bergerak naik-turun-naik-turun dalam kisaran terbatas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image