Siswa Berkarakter, Tanggung Jawab Siapa
Guru Menulis | 2022-01-26 13:23:19Ketika kita berprofesi sebagai seorang guru (baca: pendidik) maka aktivitas keseharian kita tentunya akan selalu berinteraksi dengan siswa di dalam kelas. Karakter siswa di dalam kelas beraneka ragam karena memang mereka berasal dari latarbelakang keluarga dan profesi yang berbeda-beda.
Ada orangtuanya yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, pedagang, akademisi, anggota dewan, petani, dan lain sebagainya. Keberagaman siswa tersebut hendaknya harus bisa dipetakan oleh seorang guru (baca:pendidik) di dalam kelas. Dalam hal ini tentunya menjadi tanggung jawab wali kelas dan orang tua di rumah.
Karena dengan memetakan gaya belajar serta potensi yang dimiliki oleh siswa maka seorang guru (baca: pendidik) akan mampu mengelola pembelajaran di dalam kelas dengan baik dan kondusif. Misalnya ada siswa yang sepanjang pelajaran berbicara terus dengan temannya, maka wali kelas bisa mengambil tindakan misalnya mengingatkan tentang kesepakatan kelas yang yang telah guru dan siswa buat di awal tahun pelajaran. Sehingga siswa tersebut akan mendapatkan pemahaman dan adab yang baik bahwa ketika di dalam kelas siswa sudah seharusnya mendengarkan penjelasan guru tidak asyik mengobrol dengan temannya saat pembelajaran berlangsung.
Tentunya hal ini memerlukan proses yang terus menerus dan berkesinambungan karena menghasilkan siswa yang berkarakter tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kunci utamanya adalah keteladanan, kesabaran dan akhlaqul karimah. Karena dengan hal tersebut maka tujuan untuk membentuk karakter siswa di rumah maupun di sekolah akan dapat diwujudkan.
Kadang-kadang ada sistem tulis hapus dimana di sekolah mereka sudah dibiasakan untuk melakukan pembiasaan yang baik namun di rumah kurang maksimal dalam pendampingan dan pengembangkannya. Sehingga hal tersebut tidak dilakukan secara berkesinambungan akhirnya mengakibatkan sulitnya mencapai siswa yang berkarakter dan memiliki akhlaqul karimah.
Mewujudkan siswa yang berkarakter tentunya bukan hanya tanggung jawab sekolah dan guru namun yang paling penting ada sinergi dan kolaborasi yang efektif antara sekolah, orangtua serta pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut. Tentunya hal tersebut harus direncanakan dengan baik, kemudian melakukan pengawasan serta evaluasi dari setiap program yang dilakukan.
Tujuannya adalah agar kita dapat memetakan hambatan dan kendala apa saja yang terjadi di lapangan, sehingga seluruh stake holder bisa berkerjasama dan berkolaborasi untuk dapat mewujudkan siswa kita menjadi siswa yang berakhlak, berprestasi, mandiri dan berwawasan lingkungan. Sesuai dengan visi dan misi sekolah kita masing-masing.
Siswa yang berkarakter akan dapat dicapai apabila ada kepedulian dan tanggung jawab moral oleh seluruh elemen masyarakat baik pihak sekolah, guru, orangtua serta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan program-program penunjang agar sekolah dapat menghasilkan siswa yang berkarakter dan berakhlaqul karimah.
Siswa berkarakter tanggung jawab siapa? Tanggung jawab kita semua.
Wallahu'alam bisshowab. Semoga bermanfaat
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.