Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rizky Rachmat

Beras: Makanan Pokok yang Kian Sulit Didapat

Eduaksi | 2024-10-10 19:39:56
Source: canva.com

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana makanan pokok bisa berbeda di berbagai negara dan mengapa makanan pokok itu penting bagi tubuh manusia? Makanan pokok seperti nasi, gandum, kentang, atau sorgum memainkan peran penting dalam menyediakan nutrisi dan energi harian. Namun, di balik kenyataan itu, fakta bahwa masih ada juga wilayah di Indonesia yang masih sulit mendapatkan beras— padahal itu makanan pokok utama bagi jutaan penduduk Indonesia. Di sini kita akan mengeksplorasi makanan pokok dunia, peran pentingnya bagi tubuh manusia, serta bagaimana beras menjadi makanan pokok di Indonesia dan tantangan yang dihadapi dalam distribusi dan aksesnya.

Makanan Pokok di Belahan Dunia

Makanan pokok adalah makanan yang dikonsumsi secara teratur dan menyediakan sebagian besar kebutuhan energi harian. Di seluruh dunia, makanan pokok bervariasi tergantung pada iklim, tanah, dan budaya lokal. Misalnya, di Asia, terutama Indonesia, nasi adalah makanan pokok utama. Di Eropa, makanan pokok umumnya adalah gandum yang digunakan untuk membuat roti. Kentang menjadi andalan di beberapa bagian Amerika Selatan, sementara sorgum atau millet menjadi pilihan di Afrika.

Beragamnya makanan pokok ini menunjukkan betapa berbedanya pola makan berdasarkan wilayah dan kondisi alam. Setiap makanan pokok ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita. Oleh karena itu, makanan pokok tidak hanya penting dari segi budaya, tetapi juga memiliki peran esensial dalam mendukung metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan.

Pentingnya Makanan Pokok bagi Tubuh

Di sinilah peran makanan pokok. Tubuh manusia memerlukan karbohidrat untuk menghasilkan energi. Makanan pokok, seperti nasi dan roti, kaya akan karbohidrat kompleks yang membantu menjaga energi stabil sepanjang hari. Selain itu, makanan pokok juga mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan sistem pencernaan dan menjaga fungsi tubuh lainnya. Misalnya, nasi putih mengandung zat besi dan magnesium, yang penting untuk menjaga kesehatan tulang dan otot.

Namun, penting juga untuk memastikan bahwa makanan pokok yang kita konsumsi berasal dari sumber yang berkualitas dan aman. Karena makanan pokok adalah bagian utama dari pola makan. Defisiensi dalam nutrisi yang terkandung di dalamnya dapat berdampak serius pada kesehatan masyarakat.

Sejarah Nasi sebagai Makanan Pokok di Indonesia

Khusus di Indonesia, nasi telah menjadi makanan pokok selama berabad-abad. Sejarah menunjukkan bahwa budidaya padi di Nusantara sudah ada sejak masa kerajaan kuno, dan beras menjadi komoditas penting dalam perdagangan regional. Nasi tidak hanya menjadi simbol kemakmuran, tetapi juga bagian integral dari ritual dan upacara adat di banyak daerah.

Peran penting nasi di Indonesia juga tercermin dalam kebudayaan kuliner. Nasi selalu menjadi bagian utama dari berbagai hidangan, dari nasi goreng, nasi uduk, hingga nasi tumpeng. Selain itu, nasi juga memiliki konotasi sosial dan religius di beberapa komunitas. Oleh karena itu, ketika membicarakan makanan pokok di Indonesia, sulit untuk tidak menyebutkan betapa pentingnya beras dan nasi dalam kehidupan sehari-hari.

Tantangan Akses Beras ke Pedalaman

Meskipun nasi adalah makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia, tidak semua wilayah memiliki akses mudah terhadap beras. Ketergantungan pada impor beras menjadi salah satu masalah utama. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih mengimpor sebagian besar kebutuhan berasnya, terutama ketika musim panen mengalami gangguan. Ketergantungan ini menciptakan disparitas dalam ketersediaan beras di beberapa daerah, terutama di daerah terpencil dan pedalaman yang sulit dijangkau.

Faktor lain yang mempengaruhi sulitnya akses terhadap beras adalah infrastruktur distribusi yang belum merata, serta perubahan iklim yang berdampak pada hasil panen padi. Kekeringan dan cuaca ekstrem sering kali mengganggu produksi padi, yang pada akhirnya mempengaruhi pasokan beras di daerah tertentu.

Solusi untuk Mengatasi Masalah Ini

Mengatasi masalah akses beras memerlukan pendekatan multi-dimensi. Peningkatan infrastruktur distribusi terutama sangat penting untuk memastikan beras dapat dikirimkan ke daerah-daerah terpencil. Selain itu, program diversifikasi pangan juga perlu digalakkan agar masyarakat tidak terlalu bergantung pada nasi dan bisa mengonsumsi makanan pokok lokal lainnya, seperti jagung atau ubi. Teknologi pertanian juga dapat berperan penting dalam meningkatkan produktivitas padi sehingga lebih banyak hasil panen yang bisa diserap oleh pasar lokal.

Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah ketahanan pangan, seperti memberikan subsidi pertanian dan meningkatkan kapasitas produksi padi di daerah-daerah tertentu. Namun, peran lembaga swasta juga sangat penting. Banyak lembaga sosial dan perusahaan swasta yang berinisiatif membantu mendistribusikan beras ke daerah-daerah yang membutuhkan melalui donasi dari masyarakat yang mereka kumpulkan. Selain itu, kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan program ketahanan pangan juga dapat membantu mengatasi masalah ini secara berkelanjutan.

Meratakan Distribusi Beras Melalui Sedekah Beras

Untuk distribusi beras yang lebih merata, Laznas Dewan Dakwah melalui Program 1000 Ton Beras Untuk Pelosok Negeri menyalurkan ribuan ton beras hasil dari donasi, sedekah dan infaq masyarakat. Program ini menyasar daerah-daerah pedalaman yang sulit mendapatkan beras dikarenakan akses yang terbatas atau juga kepada komunitas kurang mampu dari 8 golongan penerima zakat. Selain mendorong pemerataan distribus, melalui program ini Laznas Dewan Dakwah juga berupaya mendorong pemerataan gizi dan nutrisi di masyarakat. Mencegah mal nutrisi terutama bagi anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa.

Source: laznasdewandakwah.or.id

Karena itu, donasi beras bukan hanya tentang memberikan bantuan sementara, tetapi tentang menciptakan perubahan yang lebih besar dalam mengatasi masalah ketahanan pangan di Indonesia. Dan semoga ke depan, produksi tani di negara kita makin meningkat, akses distribusi makin cepat, harga bahan pokok makin terjangkau serta pendapatan masyarakat meningkat. Dengan itu semua mudah-mudahan menjadi modal berharga bangsa ini menjadi bangsa maju di masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image