Beramal Cerdas di Waktu yang Terbatas
Gaya Hidup | 2024-10-10 19:25:57Hidup kita adalah sebuah perjalanan, Allah Subhanahu wa Ta’ala rahasiakan kematian agar kita selalu menyiapkan bekal dengan baik. Mungkin, terkadang kita terlalu fokus dengan pemaknaan dalam pencapaian hidup kita di dunia. Sering kita lupa kalau yang bermakna bukan harta kita dan bukan followers kita. Namun hal yang terpenting adalah amal shalih yang harganya langsung dinilai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Terdapat 3 fakta dalam beramal, diantaranya :
1. Waktu beramal di kehidupan dunia sangat terbatas. Setiap manusia memang memiliki wkatu yang jumlahnya sama, namun berbeda dalam pemanfaatannya untuk melakukan amal kebaikan.
2. Futur merupakan meredupnya semangat dalam beramal, karena iman itu flujtuatif seperti gelombang laut. Sehingga hal ini sering menyapa manusia dalam melakukan amal kebaikan.
3. Sakit. Kondisi ini menjadikan manusia sedikit terbatas dalam melakukan aktivitas amal yang maksimal dalam kesehariannya mungkin yang diprioritaskan hanya amalan wajib saja.
Dari ketiga fakta tersebut, tentunya memerlukan strategi atau konsep yang cerdas supaya efektifitas yang didapat bisa dimaksimalkan dalam mempersiapkan bekal bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Salah satunya menentukan amalan prioritas dan favorit yang dapat mendorong besarnya amal untuk bekal kehidupan di akhiray kelak.
Setiap amal memiliki posisi yang berbeda di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan amalan itu tergantung pada penutupnya. Jika diawal atau dalam prosesnya merasa tidak ideal di hadaoan Allah, maka terus perbaiki diri. Jika merasa sudah taat, maka jaga dengan keikhlasan dan kesitiqomahan. Dalam hal ini, keistiqomahkan menjadi pendukung dalam merealisasikan setiap amalan yang mungkin kecil namun rutin dilaksanakan dan bisa menjadi pemberat timbangan amal.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.