Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zaky Wildan

Greenhouse Burncop di Kertosono Terapkan Strategi Pupuk Organik Avatara untuk Hadapi Perubahan Iklim

Edukasi | 2024-10-07 13:22:36

Sidayu Kertosono — Berkat pendekatan kreatifnya dalam memerangi perubahan iklim, Greenhouse Burncop yang terletak di Kertosono, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, kini tengah mendapat perhatian. Terlepas dari kesulitan yang ditimbulkan oleh pola cuaca yang tidak menentu, Burncop berdedikasi untuk menjaga produktivitas tanaman dengan menerapkan penggunaan pupuk organik Avatara yang telah mendapatkan edukasi dari PT Nividia Pratama Khatulistiwa sebelumnya.

Sumber gambar pribadi

Sejak awal tahun ini, Burncop telah dianggap sebagai salah satu wujud pertanian kontemporer di kawasan Gresik. Mereka mencoba untuk menggunakan pupuk organik. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan meningkatkan kesuburan tanah tanpa merusak lingkungan merupakan tujuan penerapan pupuk alami. Dari adanya penyuluhan, edukasi dari pihak pupuk Avatara sebelumnya, mereka mencoba menggunakan pupuk organik Avatara untuk menghadapi tantangan perubahan iklim agar tetap dapat menjaga tingkat produktivitas tanaman.

Data Uji Coba Pupuk Avatara: Hasil Positif di Greenhouse Burncop
Tim agronomi Burncop melakukan uji lapangan, dan hasilnya menunjukkan penggunaan pupuk Avatara berhasil meningkatkan produktivitas tanaman hingga 20% hanya dalam dua musim tanam. Konsentrasi utama tanaman ini adalah tanaman hortikultura, seperti tomat dan cabai, yang pertumbuhannya lebih baik dibandingkan jika menggunakan pupuk kimia standar. Menurut Budi Santoso, Kepala Divisi Pertanian Burncop, “percobaan kami menunjukkan bahwa penggunaan pupuk Avatara dapat meningkatkan jumlah panen sebesar 15-20% dan meningkatkan kualitas tanah secara signifikan. Tanah yang tadinya mulai menunjukkan tanda-tanda keasaman berlebih, kini kembali subur dengan pH stabil berkat bahan organik dalam pupuk ini.”

Lebih lanjut, Budi mengatakan pupuk organik Avatara mampu menjaga kelembapan tanah lebih lama, sehingga meminimalkan risiko kekeringan tanaman akibat perubahan suhu signifikan yang sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.Kontribusi Terhadap Perubahan IklimSelain itu, Burncop mengantisipasi bahwa pendekatan pupuk organik ini akan membantu menurunkan emisi gas rumah kaca.

Organisasi Pangan Dunia (FAO) melaporkan bahwa emisi oksida nitrat, salah satu gas yang menyebabkan efek rumah kaca, meningkat karena penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Melalui penerapan pupuk organik Avatara, Burncop berkontribusi terhadap upaya di seluruh dunia untuk memperlambat laju perubahan iklim secara tidak langsung. “Ekologi secara keseluruhan terkena dampaknya, selain tanaman dan tanah. Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi setempat untuk menentukan kemungkinan penurunan emisi karbon dari penggunaan pupuk organik ini di rumah kaca kami,” kata Budi.

Tantangan dan Rencana Masa Depan
Meskipun hasil awalnya menggembirakan, Burncop masih memiliki sejumlah kendala yang harus diatasi, salah satunya adalah memastikan pasokan pupuk organik yang konsisten dan memberikan pelatihan kepada petani di sekitar mengenai penerapannya. Namun manajemen berharap bahwa dengan meningkatkan kolaborasi dengan pemasok pupuk organik regional dan institusi akademis, tantangan ini akan mampu diatasi.

Ke depannya, Burncop juga bermaksud untuk meningkatkan jumlah tanaman yang diuji dan memperluas penggunaan pupuk organik Avatara ke area terbuka di luar rumah kaca. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi petani lain di Gresik dan sekitarnya dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim.

Kesimpulan
Dari hasil uji coba oleh greenhouse Burncop, hasil menunjukkan bahwa dengan menggunakan pupuk organik Avatara, greenhouse Burncop di Kertosono, Sidayu, Gresik, menunjukkan kemajuan nyata dalam menjaga produktivitas tanaman sekaligus membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Pupuk organik ini mempunyai potensi kuat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di industri pertanian sekaligus meningkatkan hasil panen dan meningkatkan kualitas tanah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image