Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Totok Siswantara

Mengenal Riezka Rahmatiana, Ketum Brader yang Banyak Inisiatif

Profil | 2024-09-30 07:57:34
Ketum Brader Riezka Rahmatiana ( dokpri Riezka )

Mengenal Riezka Rahmatiana, Ketum Brader yang Banyak Inisiatif

Rapat Gabungan parpol pendukung paslon Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan dalam Pilkada 2024 yang bertempat di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat dihadiri oleh pengurus relawan. Salah satu tokoh relawan yang mendapat perhatian istimewa para hadirin adalah Riezka Rahmatiana,

Perempuan itu adalah Ketua Umum Brader (Barisan Relawan Dedi Erwan). Perempuan cantik yang menjadi inisiator dan pendiri Brader tersebut ternyata merupakan sosok yang punya banyak inisiatif kerakyatan. Latar belakangnya sebagai mentor pelatihan kewirausahaan dan pelaku startup yang memiliki sederet penghargaan sebagai entrepreneur yang sukses itu sejak tahapan Pilkada dimulai telah berkeliling ke berbagai kota di Jabar untuk konsolidasi relawan.

Ketika mesin parpol mengalami kelelahan akibat Pemilu Legislatif, maka relawan merupakan ujung tombak paslon pilkada.

Eksistensi relawan merupakan faktor penting bagi perkembangan elektoral di Indonesia. Sebagai Ketum Brader, Riezka telah menyiapkan sejumlah agenda kegiatan, baik yang dilakukan bersama organisasi relawan lainnya, maupun bersama paslon dan partai pendukung. Riszka juga sudah menyusun agenda Brader selama masa kampanye hingga haris pencoblosan dan penghitungan suara.

Masa kampanye Pilkada 2024 berlangsung selama 60 hari, terhitung sejak 25 September sampai 23 November 2024, sebelum dimulainya masa tenang pada 24-26 November 2024.

Selama masa kampanye dukungan organisasi relawan terhadap calon kepala daerah sangat efektif untuk merebut hati para pemilih. Relawan dalam sistem politik Indonesia kian menempati posisi penting. Preferensi politik relawan Pilkada sangat dinantikan publik, karena dinilai menjadi penentu elektabilitas kandidat.

Rapat gabungan parpol pengusung Dedi-Erwan dan relawan ( dokpri Rieza )

Riezka bertekad memperjuangkan warga yang tinggal di desa tetap memiliki penghasilan yang setara dengan mereka yang berada di kota. Pengalaman Riezka dalam memberikan training of trainer mengenai core values OK OCE yang pernah menjadi unggulan Gubernur dan Wagub Jakarta sangat tepat untuk entitas UMKM dan startup di Jabar.

Agenda dan inisiatif kerakyatan Brader merupakan bagian dari visi besar yang di usung Dedi Mulyadi untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang mengedepankan potensi desa dan memperkuat ekonomi kerakyatan.

Riezka sangat menaruh perhatian masalah pedesaan. Agenda yang baru saja dia lakukan adalah berdialog dengan petani di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung. Menurut Riezka Bandung Selatan bagaikan putri cantik yang kesepian dan terbelakang.

“Hati saya sangat iba mengetahui buruh tani perempuan pekerja perkebunan kentang yang setiap hari bekerja keras mandi keringat, ternyata upah harian yang mereka dapatkan Cuma Rp 30 ribu perhari,” tutur Riezka.

Lebih lanjut Reizka merasa ada kontradiktif kondisi kawasan Bandung utara dibandingkan dengan selatan. Saat ini Bandung utara begitu padat investasi serta menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Sementara kawasan Bandung selatan masih dalam kondisi merana. Alangkah malangnya nasib Bandung selatan yang hingga kini belum dikelola secara optimal.

“Seperti dalam sebuah lagu disebutkan bahwa Bandung selatan bagaikan putri manja ibunda Pertiwi yang sangat mempesona. Namun pesona kawasan Bandung selatan hingga kini belum diartikulasikan secara cepat dan tepat. Tidak seperti kawasan Bandung utara yang sudah digarap dengan gegap gempita. Namun kawasan Bandung selatan masih tampak stagnan. Adakah kecantikan dan potensi Bandung selatan dibiarkan terus tertidur dalam kondisi merana ? “ tutur Rizka yang katanya dalam waktu dekat ini Brader akan melakukan agenda bakti sosial di Bandung selatan.

Sementara sang waktu terus mendesak pentingnya pembangunan sebuah kawasan modern yang berkarakter lokal, berbasis produktivitas serta menjunjung tinggi budaya dan keharmonisan alam lingkungan. Masyarakat berharap agar kawasan Bandung selatan merupakan gadis cantik yang bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan dan lambang kemakmuran.

Efektivitas pergerakan relawan sangat penting, tidak sekedar deklarasi kemudian berlalu begitu saja. Efektivitas inilah yang menjadi perhatian Brader. Terlihat langkah kolaborasi dengan relawan yang lain, baik di dalam kota maupun luar kota. Seperti misalnya sinergi dan kolaborasi Brader dengan Baraya Putra Kang Dedi Mulyadi (BPKDM) di Subang. Selain itu juga dengan Organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan indonesia bersatu(GRIB) dari Kabupaten Subang bagian selatan.

Brader merupakan bentuk sinergi komunitas di Jawa Barat yang ingin mewujudkan pemilu kepala daerah (Pilkada) yang sehat, damai dan mampu menyerap aspirasi serta belanja masalah yang ada di tengah masyarakat untuk dicarikan solusinya.

Ketua Umum Brader, Riezka Rahmatiana memberikan penjelasan kepada penulis bahwa dirinya dan timnya akan gaspol langsung belanja masalah di tengah warga Jawa barat. Juga menyerap aspirasi dan persoalan yang tengah dialami oleh masyarakat.

Ketika ditanya tentang belanja masalah yang sangat urgen, Riezka menjawab itu adalah masalah masyarakat marjinal, masalah ketenagakerjaan dan masa yang masih belum terkelola dengan baik. “Masalah lapangan kerja yang layak untuk Gen Z dan Milenial kini cukup krusial sehingga perlu dicarikan solusinya,” tegas perempuan lulusan Fikom Universitas Padjadjaran yang kini menggeluti startup berbasis lokalitas. Riezka memiliki track record sebagai motivator dan juga influencer terkait entrepreneur atau kewirausahaan.

Sejak masih menjadi mahasiswa Riezka telah menggeluti UMKM dan telah malang melintang membuat usaha kaki lima di sekitar kampusnya.Salah satu usaha rintisannya adalah produk makanan pisang ijo yang kini telah memiliki sejumlah cabang. Usaha rintisan ini telah menjadi spirit dan role model bagi generasi muda. Kini Riezka telah mampu memberikan lapangan kerja bagi ratusan orang.

Menurutnya masalah lapangan kerja di Jawa Barat mesti menjadi agenda utama Gubernur dan Wagub terpilih. Patut dicatat bahwa struktur ketenagakerjaan di Jawa Barat hingga kini masih didominasi oleh sektor informal. Bahkan jenis pekerjaan warga Jabar juga telah bergeser, dahulu sektor pertanian adalah jenis pekerjaan utama warga Jabar, kini telah bergeser dari sektor perdagangan eceran, reparasi kendaraan dan peralatan rumah tangga, dan industri kecil dan menengah di bidang pengolahan.

Melihat struktur ketenagakerjaan dan masalah lapangan kerja yang dialami oleh warga Jabar, khususnya Gen Z, Maka segenap Brader membantu pemikiran dan mencari solusi ketenagakerjaan dengan cara diantaranya program upskilling dan reskilling. Kemudian mendorong kepada Gubernur dan Wagub terpilih untuk segera menyediakan pelatihan kerja berbasis vokasi seperti digital marketing, proses desain dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Dengan mengadakan workshop. Patut dicatat, Brader anggotanya memiliki potensi untuk membuka jalur kerjasama dengan para pengusaha untuk membantu membuka lapangan kerja.

Brader juga akan membuka jaringan komunitas profesional, sehingga generasi gen Z dan milenial dapat berbagi informasi tentang peluang kerja, pengalaman, serta tip sukses dalam karir. dengan cara memanfaatkan teknologi dan platform digital. (TS)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image