Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Damay Ar-Rahman

Penulis Sejati

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 24 Sep 2024, 11:55 WIB
Dokumen oleh penulis

PENULIS SEJATI

Menulis adalah kegiatan yang sangat positif. Tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi bagi orang lain. Dalam aktivitas menulis pastinya membutuhkaan kreativitas, imajinasi, dan kesabaran yang besar. Karena menjadi seorang penulis tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak penulis-penulis ternama memiliki pengalaman kegagalan saat merintis awal karirnya menjadi seorang penulis. Berawal mencari sumber bacaan, serta melatih terus-menerus, belum lagi gagal berkali-kali saat mengirim tulisannya ke penerbit dan media masa. Namun, karena niat kuat menjadi seorang penulis merekapun berani menghadapi resiko tersebut demi impian besarnya.

Seperti yang saya kutip dari salah satu pernyataan penulis terkenal saat seminar kepenulisan nasional yaitu. Bagaimana menghadapi kegagalan ketika menulis? Sayapun memutuskan untuk terus produktif, tidak perduli orang suka atau tidak suka, tidak perduli orang membeli atau tidak membeli. Intinya saya terus berkarya dan menulis.” Ungkapnya. Sungguh sangat memotivasi.

Nah bagaimana dengan kita? Yang hanya bengong dan tersenyum melihat mereka sukses. Hanya membaca karya-karya luar biasa mereka yang berhasil menciptakan banyak buku dan begitu laris terjual. Padahal kesuksessan itu tidak ada bila bukan dari hati dan kegigihan yang kuat, dalam menghadapi kesulitan menulis dan menerima ikhlas kegagalan saat berusaha tulisannya lewat di penerbit dan media masa. Maka wajib bagi penulis, membaca biografi serta pengalaman penulis terkenal, agar dapat termotivasi dan terinpirasi. Seperti, Tere Liye, Boy Candra, Andrea Hirata, Asma Nadia, penulis luar JK Rowling, dan lainnya.

Apa rahasia menjadi seorang penulis yang sukses? Ialah menjadi penulis sejati. Artinya ikhlas terus melatih kemampuan menulis serta sabar saat tulisan kita dikomentari dan belum diterima oleh berbagai penerbit dan media masa. Jangan takut bila tulisan kita ditolak. Jangan dibuang karya kita dengan begitu saja. Tapi perbaikilah di mana kesalahannya dan kirim kembali pada media itu ataupun yang lain.

Ikhlas dalam menerima penolakan sangatlah berat, karena kebanyakan dari penulis bila sekali atau sepuluh kali gagal ia takkan menulis lagi. Ketika tulisannya dikomentari padahal untuk memberikan motivasi dan saran baginya, malah membuatnya semakin tidak percaya diri, bahkan tersinggung dan putus asa.

Cobalah menjadi penulis sejati, terus berkarya tanpa berhenti. Biarpun tidak diterima, tetapi pasti ada yang membaca tentunya bermanfaat bagi pembaca dan akan menjadi amalan jahiriyah. Menulis tidak ada ruginya. Bila tulisan tidak dimuat pada sebuah media! Namun otak semakin terasah khusunya otak kanan yang jarang. Dari kegagalanlah kita banyak belajar. Terus berlatih, banyak membaca, sabar, dan semangat, itulah rahasia menjadi penulis sejati.

Nah satu lagi! Bila kita ikhlas dalam menulis tanpa mengharap sesuatu yang tinggi dari manapun. Maka rezeki akan datang sendiri. Di mana-mana rezeki akan muncul di saat seseorang bekerja keras dan mengharap berkah dari Allah swt. Tidak ada yang serba cepat dan instan. Semuanya butuh kesabaran. Semoga bermanfaat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image