Pelatihan Pengolahan Anggur Tompeyan Tegal Rejo
Eduaksi | 2024-09-23 07:33:56Pelatihan Pengolahan Anggur Tompeyan Tegal Rejo
Yogyakarta, 18 September 2024. Ada hal yang menarik terjadi di Kampung Anggur Tompeyan, Tegal Rejo. Tidak hanya kebun anggur yang dibudidayakan di tengah kota Yogyakarta yang padat, melainkan pelatihan pengolahan buah anggur menjadi berbagai makanan siap saji. Diikuti sekitar 30 warga yang terdiri dari UKM dan Gapoktan, pelatihan pengolahan anggur dilaksanakan seharian yang difasilitasi dinas pertanian dan pangan kota Yogyakarta.
Ketua Kelompok Tanaman Buah Dalam Pot Kota Yogyakarta, Eka Yulianta menyebutkan pada awal pembibitan ada sekitar 120 jenis anggur. Untuk saat ini Kebun anggur atau yang dinamai Tegal Anggur berfokus pada jenis anggur yang mudah berbuah.
"Pelatihan ini ditujukan kepada ibu-ibu warga sekitar yang ingin mengolah buah anggur dan menjadikannya menjadi berbagai makanan, selai dan sirup untuk menambah nilai ekonomi," terang Eka Yulianta. "Output dari pelatihan ini adalah rencana memamerkan seluruh hasil produk kampung anggur Tompeyan ke masyarakat lebih luas."
Rencana Eka Yulianta ini mendapatkan tanggapan positif dari para peserta yang tampak antusias mengikuti tahap demi tahap pelatihan yang sudah dilakukan beberapa kali di tahun 2024. Beberapa produk seperti pembuatan kue berselai anggur telah berhasil dilakukan dan mulai dipasarkan.
"Proses pembuatan selai anggur menggunakan gula murni sebagai pemanis sekaligus dapat menjadi pengawet selai. Tapi kita membatasi penggunaan gula, agar unsur anggurnya tetap terjaga dan rasanya tetap asli. Proses ini bisa mengawetkan produk hingga 1 tahun," jelas Eka Yulianta.
Kepala Budang pertanian Dinas Pertanian dan Pangan, Enny Sulistyowati mengatakan bahwa pemerintah Yogyakarta melalui dinas terkait mendukung upaya masyarakat kota untuk menumbuhkembangkan pertanian dan pengolahan budi daya buah.
"Secara nilai ekonomi, pengolahan hasis budi daya anggur lebih menjanjikan. Bukan hanya mengandalkan hasil panen yang dijual langsung, produk pengolahan anggur dapat dijadikan oleh-oleh khas Yogyakarta kelak," jawab Enny Sulistyo saaat diwawancara. "Kita ingin setiap kampung di kota Yogyakarta memiliki produk olahan buah unggulan. Dari dinas akan memfasilitasi pelatihan dan perijinannya agar dapat dipasarkan secara resmi."
Sebuah rencana yang sangat unik dan menarik. Menjadikan lahan terbatas daerah perkampungan kota menjadi sentra perkebunan dan pengolahan tanaman buah. Jumlah penduduk yang padat disertai kekurangan lahan untuk berkebun tidak menyurutkan niat dari para pelaku pertanian kota untuk berinovasi. Kampung Anggur Tompeyan telah memulai rencana ini dan kelak akan menyebar luas di seantero kota Yogyakarta.
Sony Setyawan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.