Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Antonius Satria Hadi

Rektor UWM: Langensekar, Upaya Lestarikan Budaya dengan Potensi Go International

Event | 2024-09-22 22:20:19

Langensekar bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga salah satu cara untuk menjaga, melestarikan, dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya di era modern. Langensekar menyajikan opera tradisional Jawa yang memiliki potensi besar untuk go international sebagai upaya melestarikan budaya. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. saat memberikan sambutan dalam acara Festival Langensekar tingkat Kota Yogyakarta di Pendopo Ndalem Mangkubumen Kampus 1 Universitas Widya Mataram (UWM) pada (22/09) malam.

Acara ini merupakan kerjasama antara Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dengan UWM yang masih dalam rangkaian Dies Natalis ke-42 UWM. Sebanyak 14 Kemantren turut ambil bagian dalam festival yang menyajikan opera tradisional Jawa berupa mocopat, yang dikhususkan untuk siswa setingkat SMP. Hadir pula dalam acara ini adalah Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, S.Sos., M.M., Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M., Wakil Rektor I UWM Desy Ayu Krisna Murti, S.T., M.Sc., Wakil Rektor II UWM Retno Kusumawiranti, S.Sos, M.P.A., Dekan FISIPOL UWM Dr. As Martadani Noor, M.A., Dekan FST UWM Eman Darmawan, S.TP., M.P., beberapa sivitas akademika UWM, dan masyarakat setempat serta perangkat desa sekitar Kampus 1 UWM.

Dalam sambutannya Prof. Edy menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Festival Langensekar. "Kerjasama ini merupakan bukti nyata bahwa UWM, sebagai kampus berbasis budaya, sangat peduli terhadap kegiatan pelestarian budaya”. Beliau juga menambahkan bahwa Ndalem Mangkubumen yang penuh nilai budaya ini akan berpamitan karena UWM akan pindah ke Kampus Terpadu di Banyuraden awal tahun depan, dan Ndalem Mangkubumen akan digunakan oleh kegiatan-kegiatan Keraton Yogyakarta.

Sementara itu Yetti Martanti dalam laporannya menyebutkan bahwa Festival Langensekar merupakan ajang kompetisi terbuka antar Kemantren yang menampilkan potensi dan kualitas seni Kota Yogyakarta. "Kegiatan ini adalah salah satu upaya kita dalam pelestarian budaya yang menjadi pilar ketahanan dan kedaulatan budaya, sekaligus membentuk karakter anak-anak dengan melestarikan cerita Panji di kalangan generasi muda," tegasnya. Kerjasama dengan UWM dalam rangka Dies Natalis ke-42 semakin memperkuat sinergi untuk memajukan budaya.

Di sisi lain, Aman Yuriadijaya juga memberikan sambutannya mengenai pentingnya sinergi antara UWM, Dinas Kebudayaan, dan para pelaku budaya dalam memperkuat ekosistem budaya. "Hari ini kita membuktikan bahwa melalui kegiatan seperti ini, kita membangun kelestarian budaya secara terstruktur dan terukur. Menciptakan pemahaman nilai budaya pada usia dini merupakan langkah penting dalam menjaga kekayaan budaya kita," ungkapnya.

Festival Langensekar di UWM menjadi simbol kolaborasi dan upaya bersama dalam menjaga kelestarian budaya Jawa, khususnya bagi generasi muda.

©HumasUWM

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image