Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

6 Kiat Agar Niat Sedekah Jauh dari Riya

Agama | Thursday, 19 Sep 2024, 16:07 WIB
sumber gambar: freepik.com

Sedekah merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi mereka yang bersedekah dengan ikhlas. Namun, dalam prosesnya bisa jadi muncul godaan riya, yaitu melakukan kebaikan agar dilihat atau dipuji orang lain. Riya adalah penyakit hati yang dapat menghapus pahala sedekah. Untuk menjaga agar niat sedekah tetap murni dan jauh dari riya, berikut adalah 6 kiat yang bisa dilakukan:

1. Meluruskan Niat Sebelum Bersedekah

Langkah pertama agar terhindar dari riya adalah dengan meluruskan niat sebelum melakukan sedekah. Niatkan sedekah semata-mata hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT, bukan untuk mendapatkan pujian, penghargaan, atau pengakuan dari orang lain. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan niat yang ikhlas, sedekah yang dilakukan akan menjadi amal yang bernilai di sisi Allah SWT.

2. Berusaha Menyembunyikan Sedekah

Salah satu cara terbaik untuk menghindari riya adalah dengan menyembunyikan sedekah. Tidak semua sedekah harus dilakukan secara terbuka atau diketahui orang lain. Allah SWT memuji mereka yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi dalam Al-Qur’an:

“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS.Al-Baqarah: 271).

Dengan bersedekah secara tersembunyi, kita terhindar dari godaan untuk ingin dipuji atau diperhatikan oleh orang lain.

3. Berdoa agar Diberi Keikhlasan

Keikhlasan dalam beribadah adalah hal yang sangat penting dan memerlukan bantuan dari Allah SWT. Salah satu cara agar niat sedekah jauh dari riya adalah dengan selalu berdoa memohon keikhlasan. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu memohon perlindungan dari riya.

4. Menghindari Puji-Pujian dari Orang Lain

Terkadang, pujian dari orang lain bisa memicu munculnya rasa bangga diri dan riya. Untuk menjaga niat sedekah tetap murni, usahakan untuk menghindari atau tidak terlalu memperhatikan pujian dari orang lain. Jangan terlalu berfokus pada bagaimana orang lain menilai perbuatan kita. Sebaliknya, fokuskan perhatian pada bagaimana Allah SWT menilai amalan kita.

Jika ada orang yang memuji, kembalikan pujian itu kepada Allah dengan mengucapkan “Alhamdulillah” dan tetap menjaga hati agar tidak terjerumus dalam riya.

5. Mengamati Diri dan Melawan Godaan Hati

Mengendalikan hati merupakan tantangan besar, terutama ketika seseorang sudah terbiasa bersedekah secara terbuka. Godaan untuk merasa bangga dan senang dipuji akan selalu ada. Oleh karena itu, penting untuk selalu introspeksi dan mengamati diri sendiri. Jika ada perasaan bangga atau ingin dipuji, segera ingatkan diri bahwa tujuan sedekah adalah hanya untuk Allah SWT.

Latih diri untuk selalu mengingat kematian dan akhirat, di mana segala amal hanya akan diterima jika dilakukan dengan ikhlas. Ini akan membantu mengatasi rasa ingin dipuji oleh manusia.

6. Bersedekah Secara Konsisten

Sedekah yang dilakukan secara konsisten, baik dalam jumlah kecil atau besar, akan membantu seseorang menjaga niatnya tetap lurus. Ketika bersedekah sudah menjadi kebiasaan yang konsisten, seseorang akan lebih fokus pada amal itu sendiri dan bukan pada bagaimana orang lain melihatnya.

UCare Indonesia menyediakan platform sedekah online melalui bantusesama, sehingga dapat memudahkan sahabat untuk kontinu dalam bersedekah kapan saja dan dimana saja.

Menjaga niat sedekah agar jauh dari riya memang memerlukan usaha, introspeksi, dan doa. Dengan meluruskan niat, menyembunyikan sedekah, berdoa untuk keikhlasan, serta konsisten dalam bersedekah, kita bisa menjaga amal ini tetap bersih dan diterima di sisi Allah SWT. Semoga Allah senantiasa membimbing hati kita untuk selalu ikhlas dalam beramal, termasuk dalam bersedekah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image