Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Gerbang Tua

Sastra | Sunday, 23 Jan 2022, 12:25 WIB
Dok. Tonny Syiariel. Ilusttasi Gerbang Tua. Taufik Sentana

Gerbang Tua

***

Oh, dia tersipu, atau malah tertipu?

Duhai musafir, waktumu telah menjadi kumpulan interval panjang yang menjadi gerbang.


Engkau berada di penghujungnya, melewati gerbang gerbang kecil, gapura gapura dan tiang tiang kenangan yang berjejer di pinggir perjalanan.


Oh, gerbang ini telah tua, di sebelahnya pohon pohon hutan dengan kulit kulit yang mengeras, serat seratnya menjadi jejak di tubuh.

Gurindam di pikiran tak dapat menghapusnya.


Duh, angin barat dan timur telah menghempas kulit kulit pohon itu, gigil hujan telah menerkamnya, beberapa peristiwa ia lewatkan, dan akarnya menyembunyikan banyak hal.


Dan sampai di gerbang ini, waktu telah menguning, melewati ashar yang tiba tiba:

Mungkinkah, setitik cahaya cukup meredam derita, sedang setetas air mata dapat memadamkan AmarahNya?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image