Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Pengertian dan Manfaat Zakat Maal dalam Islam

Agama | Wednesday, 11 Sep 2024, 12:18 WIB
sumber gambar: freepik.com

Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu zakat fitrah dan zakat maal.

Kali ini kita akan membahas secara khusus tentang zakat maal, mulai dari pengertian hingga manfaat yang diperoleh dengan menunaikannya:

Pengertian Zakat Maal

Zakat maal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta yang dimiliki oleh seorang Muslim setelah mencapai batas tertentu yang disebut nisab dan disimpan dalam jangka waktu tertentu yang disebut haul (satu tahun).

Dalam bahasa Arab “maal” berarti harta, sehingga zakat maal bisa diartikan sebagai zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan seseorang yang telah memenuhi syarat. Dari harta tersebut dikeluarkan untuk membersihkan harta pula.

Harta yang termasuk dalam kategori zakat maal meliputi:

Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya

Zakat atas uang dan surat berharga lainnya

Zakat perniagaan

Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan

Zakat peternakan dan perikanan

Zakat pertambangan

Zakat perindustrian

Zakat pendapatan dan jasa

Zakat rikaz

Nisab dari zakat maal berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, nisab emas adalah 85 gram emas. Persentase zakat maal yang harus dikeluarkan biasanya adalah 2,5% dari jumlah harta yang telah mencapai nisab.

Manfaat Zakat Maal

Zakat maal memiliki berbagai manfaat yang tidak hanya dirasakan oleh pemberi zakat (muzakki) tetapi juga penerima zakat (mustahik) dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut beberapa manfaatnya:

1. Membersihkan dan Menyucikan Harta

Salah satu tujuan utama zakat maal adalah untuk membersihkan harta dari sifat kotor seperti keserakahan dan cinta berlebihan terhadap dunia. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka...” (QS. At-Taubah: 103). Dengan menunaikan zakat maal, seorang Muslim akan merasa lebih bersih secara spiritual karena harta yang dimilikinya telah dikeluarkan hak-hak bagi yang membutuhkan.

2. Meningkatkan Kepedulian Sosial

Zakat maal juga merupakan wujud nyata kepedulian sosial dalam Islam. Dengan menyalurkan zakat kepada yang berhak, seperti fakir miskin, anak yatim, atau mereka yang sedang dalam kesulitan, muzakki turut membantu meringankan beban hidup orang lain. Hal ini menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling tolong-menolong di tengah masyarakat.

3. Mengurangi Kemiskinan

Salah satu dampak utama zakat maal adalah membantu mengurangi kemiskinan di masyarakat. Dana zakat yang disalurkan kepada kaum dhuafa atau orang-orang yang berhak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Dengan demikian, zakat maal dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial.

4. Mendapatkan Keberkahan Harta

Dalam Islam, zakat adalah salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan dari harta yang dimiliki. Harta yang dizakati akan membawa manfaat dan keberkahan yang lebih besar, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan berkurang harta karena sedekah (zakat)” (HR. Muslim). Artinya, dengan berzakat, harta tidak akan berkurang, melainkan akan bertambah dalam bentuk berkah dan kebahagiaan.

5. Menghindarkan dari Sifat Kikir dan Tamak

Zakat maal mengajarkan umat Islam untuk bersikap dermawan dan menjauhi sifat kikir. Ketika seorang Muslim mengeluarkan zakat dari hartanya, dia belajar untuk berbagi dengan orang lain dan mengurangi kecintaan berlebihan terhadap harta benda. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan hidup antara kepentingan dunia dan akhirat.

6. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Umat

Secara makro, zakat maal berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi umat. Jika zakat maal dikelola dengan baik, dana zakat yang terkumpul dapat digunakan untuk program-program pemberdayaan ekonomi bagi mereka yang kurang mampu. Misalnya, zakat dapat disalurkan dalam bentuk modal usaha kecil, pelatihan keterampilan, atau program pendidikan. Dengan demikian, zakat maal berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan sejahtera.

7. Mendapatkan Pahala yang Besar

Dalam Islam, menunaikan zakat merupakan bentuk ibadah yang memiliki ganjaran pahala yang besar. Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi mereka yang menunaikan zakat dengan ikhlas. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan apa saja harta yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).

Zakat maal adalah salah satu bentuk ibadah yang tidak hanya membersihkan harta tetapi juga memiliki dampak sosial yang besar. Dengan menunaikan zakat maal, seorang Muslim membantu meringankan beban hidup orang lain, mengurangi kemiskinan, serta menciptakan kesejahteraan di masyarakat.

UCare Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat dapat membantu sahabat untuk mengelola dan mendistribusikan zakat maal agar tepat sasaran sebagaimana ketentuan secara syariat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image