Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dha Dana

Phobia Anak Muda Ketika Tidak Menggunakan Handphone di Era Digital:

Gaya Hidup | 2024-09-11 01:19:10

Di era digital saat ini, penggunaan smartphone telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda. Namun, ketergantungan yang berlebihan pada ponsel pintar memunculkan fenomena baru yang disebut **Nomophobia**, atau "No Mobile Phone Phobia." Istilah ini menggambarkan rasa takut atau cemas berlebihan ketika seseorang tidak bisa mengakses atau menggunakan ponselnya.

Fenomena **Nomophobia** semakin marak di kalangan generasi muda. Banyak anak muda merasa panik, gelisah, atau bahkan stres ketika mereka lupa membawa handphone, kehilangan sinyal, atau kehabisan baterai. Rasa cemas ini bukan hanya disebabkan oleh ketakutan kehilangan akses terhadap media sosial, tetapi juga perasaan terisolasi dari informasi, teman, dan lingkungan sosial.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga psikologi, **media sosial** dan **aplikasi chatting** berperan besar dalam menimbulkan ketergantungan ini. Anak muda cenderung merasa perlu terus terhubung dengan teman atau mengikuti tren terbaru di dunia digital. Notifikasi dari platform seperti Instagram, TikTok, atau WhatsApp menjadi semacam dorongan untuk tetap memeriksa ponsel mereka secara berulang, bahkan ketika tidak ada kebutuhan mendesak.

Beberapa tanda dari **Nomophobia** meliputi:

1. **Rasa cemas** ketika ponsel tidak ada di dekat mereka.

2. **Ketergantungan pada notifikasi** dan keinginan konstan untuk memeriksa ponsel.

3. **Kesulitan fokus** atau berinteraksi secara langsung karena perhatian terus teralihkan ke ponsel.

4. **Insomnia** atau gangguan tidur akibat kebiasaan menggunakan ponsel hingga larut malam.

Dampak dari Nomophobia tidak hanya terbatas pada kesehatan mental, tetapi juga dapat memengaruhi **kualitas hubungan sosial**. Anak muda sering kali lebih memilih berkomunikasi melalui layar ponsel daripada melakukan interaksi langsung, yang menyebabkan penurunan kemampuan berkomunikasi secara tatap muka.

Namun, ada beberapa cara untuk mengatasi **ketergantungan** ini, seperti menetapkan waktu tanpa ponsel, menggunakan fitur pengaturan waktu di aplikasi, atau melakukan **digital detox** secara berkala. Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan mengembalikan keseimbangan dalam penggunaan teknologi.

**Kesimpulan**: Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, penting bagi anak muda untuk memahami dampak negatif dari ketergantungan berlebihan pada smartphone. Dengan mengelola penggunaan ponsel secara bijak, mereka dapat tetap terhubung dengan dunia digital tanpa harus terjebak dalam rasa cemas yang berlebihan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya