Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Firly Lailathul Fadila

Dari Sampah Menjadi Manfaat Mahasiswa PMM UMM Mengembangkan Ecobrick di Desa Kalang

Eduaksi | 2024-09-09 11:45:41

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Gelombang 8 Kelompok 78 yang telah melaksanakan Program Kerja Inovatif pembuatan ecobrick yang kemudian digunakan untuk membuat plang nama dukuh di Desa Kalang, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan. Ecobrick merupakan solusi sederhana namun efektif dalam mengatasi masalah sampah plastik. Secara teknis, ecobrick adalah botol plastik bekas yang diisi penuh dengan sampah plastik hingga padat dan keras. Dengan kepadatan tertentu, botol ini dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga memanfaatkan kembali bahan yang sulit terurai. Dengan pengolahan sampah plastik menjadi ecobrick, mahasiswa UMM dan masyarakat Desa Kalang berusaha menciptakan solusi yang bermanfaat untuk pembangunan desa.

Proses pembuatan ecobrick ini dilakukan secara bertahap setiap minggunya selama program berlangsung. Mahasiswa UMM bekerja sama dengan mengajak anak-anak di sekitar lokasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemotongan sampah plastik dan memasukkannya ke dalam botol. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya menjaga lingkungan sejak usia dini, serta memberikan pengalaman langsung dalam upaya daur ulang plastik. Partisipasi anak-anak dalam kegiatan ini menjadi sorotan tersendiri, mereka sangat antusias dalam membantu memotong dan memasukkan plastik kedalam botol, dan menjadikan kegiatan ini sebagai pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat. Semangat yang ditunjukkan oleh anak-anak ini menjadi harapan bagi masa depan lingkungan yang lebih bersih dan terjaga.

Tidak hanya melibatkan anak-anak, Mahasiswa UMM juga mengajak warga desa untuk berperan aktif dalam proses pembuatan plang nama dukuh. Mereka bersama-sama terlibat dalam proses pengelasan besi yang akan digunakan sebagai kerangka utama plang. Proses ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada warga untuk ikut andil dalam program kerja ini, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Serta diharapkan dengan adanya keterlibatan langsung warga, hasil kerja ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas dukuh, tetapi juga sebagai simbol kerja sama dan kepedulian terhadap lingkungan yang lebih baik.

Puncak dari program ini adalah pemasangan plang nama dukuh yang terbuat dari ecobrick, yang dilakukan bersama dengan anggota karang taruna setempat. Keterlibatan karang taruna dalam pemasangan plang ini menjadi momen penting bagi mahasiswa dan warga dalam menunjukkan sinergi yang kuat antara mahasiswa PMM UMM dan komunitas lokal dalam upaya mewujudkan program kerja yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana suatu inisiatif sederhana dapat menjadi sebuah kegiatan komunitas yang melibatkan banyak pihak.

Secara keseluruhan, program pembuatan ecobrick yang diinisiasi oleh mahasiswa UMM di Desa Kalang ini tidak hanya berhasil menciptakan solusi bagi masalah sampah plastik, tetapi juga membangun kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Semoga inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah plastik dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, yang kemudian mampu menerapkan praktik-praktik pengelolaan sampah yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan program juga menjadi bukti nyata bahwa dengan sedikit kreativitas dan kerja sama, masalah sampah plastik dapat diubah menjadi solusi yang bermanfaat. Serta menghasilkan perubahan positif yang berdampak jangka panjang bagi masyarakat setempat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image