Cita-citaku Berpijak di Al Azhar Kairo Mesir
Sastra | 2024-09-04 09:10:05Al-Azhar Kairo, sebuah nama yang begitu harum di telinga para penuntut ilmu Islam. Universitas tertua di dunia ini menjadi magnet bagi ribuan mahasiswa dari berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Bagi mereka, Al-Azhar bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan simbol ilmu pengetahuan dan spiritualitas yang tinggi.
Menjadi mahasiswa Al-Azhar bukanlah hal yang mudah. Di balik kemegahan dan reputasinya, tersimpan perjuangan panjang yang harus dilalui para calon mahasiswa. Mulai dari persiapan akademik yang matang, penguasaan bahasa Arab yang baik, hingga perjuangan mendapatkan beasiswa. Fathimah Khairunnisa Setiana, seorang mahasiswi Al-Azhar menceritakan bagaimana pengalamannya berjuang meraih kampus impiannya. Dalam buku Cita-citaku Berpijak di Al Azhar Kairo Mesir, Fathimah membagikan kisahnya saat belajar di kampus.
Sebagai calon mahasiswa Al-Azhar dituntut untuk memiliki dasar ilmu agama yang kuat. Mereka harus menguasai Al-Quran, hadis, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Selain persiapan yang matang, mahasiswa Indonesia di Al-Azhar juga menghadapi berbagai tantangan selama masa studinya, seperti:
1. Adaptasi dengan lingkungan baru: Beradaptasi dengan budaya dan gaya hidup yang berbeda di Mesir membutuhkan waktu dan kesabaran.
- Hambatan bahasa: Meskipun sudah menguasai bahasa Arab, terkadang masih ada kendala dalam memahami bahasa sehari-hari atau bahasa akademik yang lebih kompleks.
- Rindu kampung halaman: Jauh dari keluarga dan teman-teman membuat banyak mahasiswa merasa rindu kampung halaman.
- Tekanan akademik: Kurikulum di Al-Azhar cukup padat dan menuntut mahasiswa untuk terus belajar dan berprestasi.
Manfaat Kuliah di Al-Azhar
Meskipun penuh tantangan, kuliah di Al-Azhar memberikan banyak manfaat, antara lain:
1. Mendapatkan ilmu agama yang mendalam: Al-Azhar adalah tempat yang tepat bagi mereka yang ingin memperdalam ilmu agama Islam.
- Menguasai bahasa Arab secara intensif: Mahasiswa akan terbiasa menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari dan akademik.
- Memperluas jaringan: Mahasiswa akan bertemu dengan teman-teman dari berbagai negara dan budaya.
- Menumbuhkan kemandirian: Kehidupan di luar negeri akan melatih mahasiswa untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Banyak alumni Al-Azhar yang telah berhasil berkontribusi bagi bangsa dan agama. Mereka menjadi ulama, dosen, pejabat, pengusaha, dan tokoh masyarakat yang menginspirasi. Kisah-kisah sukses mereka menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berjuang meraih cita-cita.
Bagi kalian yang bermimpi kuliah di Al-Azhar, jangan pernah menyerah. Persiapkan diri sebaik mungkin, jangan takut menghadapi tantangan, dan selalu berdoa kepada Allah SWT. Ingatlah, bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Dibutuhkan kerja keras, kesabaran, dan ketekunan. ***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.