Enggak Pakai Sunscreen? Jangan Ya Dek Yaa, Kulitmu Perlu Perlindungan!
Info Sehat | 2024-09-03 08:22:10Menjaga kulit tetap sehat adalah salah satu bagian penting dari perawatan diri yang sering diabaikan. Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh dan berfungsi sebagai pelindung dari hal-hal luar seperti polusi, mikroorganisme, dan sinar matahari. Kulit yang sehat baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang mendukung penampilan.
Sementara lapisan ozon atmosfer menipis, lebih banyak radiasi ultraviolet (UV) mencapai permukaan Bumi, meningkatkan risiko kerusakan kulit dan masalah kesehatan lainnya. Ini karena atmosfer secara alami berfungsi sebagai pelindung alami dari sinar matahari. Emisi bahan kimia seperti chlorofluorocarbon (CFC) telah menipiskan lapisan ozon, yang telah meningkatkan jumlah sinar ultraviolet B yang masuk ke Bumi. Sinar UVB ini dikenal sebagai penyebab utama paparan sinar matahari dan kanker kulit.
Namun banyak orang tetap jarang menggunakan sunscreen meskipun risiko ini semakin nyata. Ketidaknyamanan, mitos yang salah, kesadaran yang rendah, dan faktor ekonomi adalah penyebabnya. Untuk melindungi kesehatan kulit mereka di masa mendatang, masyarakat harus memahami bahaya yang mereka hadapi dan menjadi kebiasaan menggunakan sunscreen setiap hari.
Maka dari itu, artikel ini akan membahas pentingnya pakai sunscreen sebelum aktivitas dan bahaya yang akan menghampiri jika penggunaannya diabaikan. Simak baik baik, yuk!
Mengapa menggunakan sunscreen sangat penting untuk menjaga kulit tetap sehat?
1. Perlindungan dari Sinar Matahari
Sunscreen berfungsi sebagai penghalang utama yang melindungi kulit dari sinar matahari ultraviolet (UV). Sinar UVA dapat menembus lapisan kulit yang lebih dalam dan menyebabkan masalah penuaan dini seperti flek hitam dan keriput. Sinar UVB, di sisi lain, lebih kuat dalam merusak permukaan kulit secara langsung, yang dapat menyebabkan terbakar dan meningkatkan risiko kanker kulit.
2. Mencegah Penuaan Dini
Paparan sinar matahari tanpa perlindungan dapat mempercepat penuaan kulit. Munculnya garis-garis halus, keriput, dan perubahan warna pada kulit adalah tanda kondisi yang disebut photoaging. Menjaga kulit tetap kencang dan bercahaya lebih lama dapat mencegah atau mengurangi tanda-tanda penuaan dini.
3. Mengurangi Risiko Kanker Kulit
Paparan sinar matahari yang berlebihan adalah salah satu penyebab utama kanker kulit, termasuk melanoma, yang merupakan jenis kanker kulit yang paling berbahaya. Dengan menggunakan sunscreen, Anda dapat mengurangi risiko terkena kanker kulit karena sunscreen mengurangi jumlah sinar matahari yang menembus kulit.
4. Melindungi Semua Jenis Kulit
Banyak orang percaya bahwa hanya orang berkulit terang yang perlu menggunakan sunscreen, tetapi sebenarnya semua jenis kulit, termasuk kulit yang lebih gelap, juga perlu dilindungi. Meskipun kulit yang lebih gelap memiliki melanin yang lebih banyak untuk memberikan perlindungan alami, kulit yang lebih gelap masih dapat mengalami kerusakan akibat paparan sinar matahari.
Sebaliknya, tidak menggunakan sunscreen dapat membahayakan kesehatan kulit Anda baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa konsekuensi yang dapat Anda temui jika Anda tidak menggunakan sunscreen:
1. Sunburn (Luka Bakar Matahari)
Sunburn, yaitu kondisi kulit yang merah, panas, dan sakit sebagai reaksi peradangan akut akibat paparan sinar matahari yang berlebihan, dapat terjadi ketika kulit terpapar sinar matahari tanpa perlindungan. Sunburn berulang kali dapat menyebabkan kerusakan sel-sel kulit, yang mempercepat proses penuaan kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit.
2. Penuaan Dini
Paparan sinar UVA tanpa perlindungan dapat merusak kolagen dan elastin kulit, menyebabkan garis-garis halus, keriput, dan kulit kendur lebih cepat. Kulit juga lebih rentan terhadap hiperpigmentasi atau flek hitam yang disebabkan oleh paparan sinar matahari jika tidak menggunakan sunscreen. Flek-flek ini bisa sulit dihilangkan dan membuat kulit terlihat tidak rata.
3. Risiko Kanker Kulit yang Meningkat
Paparan sinar matahari yang tidak terkendali adalah faktor risiko utama untuk semua jenis kanker kulit, termasuk melanoma, yang sangat berbahaya dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Selain itu, kondisi pramaligna seperti keratosis aktinik yang disebabkan oleh paparan sinar matahari jangka panjang juga dapat berkembang menjadi kanker kulit jika tidak ditangani.
4. Peradangan dan Kerusakan DNA
Paparan ultraviolet B tanpa pelindung matahari dapat menyebabkan kerusakan langsung pada DNA sel kulit, khususnya keratinosit, yang dapat menyebabkan mutasi genetik dan kanker. Selain itu, paparan ultraviolet B dapat menyebabkan reaksi peradangan, yang meningkatkan sensitivitas kulit, memperparah kondisi seperti jerawat atau rosacea, dan membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi.
5. Gangguan Sistem Kekebalan Kulit
Paparan ultraviolet yang berlebihan dapat menekan sistem kekebalan kulit, membuat kulit kurang mampu melawan infeksi atau memperbaiki diri setelah terluka. Akibatnya, kulit menjadi lebih rentan terhadap infeksi, virus, atau jamur, serta kondisi kulit lainnya.
6. Efek Jangka Panjang pada Penampilan Kulit
Jika kulit sering terpapar sinar matahari tanpa sunscreen, kulit dapat menjadi kasar, kering, dan kehilangan elastisitasnya, yang membuat tekstur kulit memburuk. Sinar matahari juga merupakan salah satu faktor utama penuaan ekstrinsik, sehingga jika kulit tanpa perlindungan sunscreen, tanda penuaan seperti kulit kusam, pori-pori besar, dan keriput akan muncul lebih cepat.
Secara keseluruhan, sunscreen harus menjadi bagian dari perawatan kulit sehari-hari karena dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit, mempercepat penuaan, dan meningkatkan risiko kanker kulit. Jika Anda tidak memakai sunscreen secara teratur, Anda berisiko terkena kanker.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.