Otak yang Cair, Apa Maksudnya?
Gaya Hidup | 2024-09-03 00:39:25Otak yang Cair, Seberapa Penting?
===
Penulis mendengar kalimat "Otak Cair" dari Bpk Fauzil Adhim, konsultan parenting, kontributor Hidayatullah Jakarta. Itu sudah lama sekali berselang. Ia banyak mengulas pola didik dan masalah masalah keluarga.
Pada intinya, otak cair bukanlah dalam makna bahwa otak itu meleleh dan luber bagai air. Namun menunjukkan kemampuan diri seseorang dengan kapasitas Otaknya (akal) dalam merekonstruksi pengetahuan, menyesuaikan diri, menggali makna baru dan mengaitkan antar- hubungan bagi penyelesaian masalah di sekitarnya. Sekarang sering dikaitkan dengan Kemampuan Lunak (soft skill).
Jadi, otak cair itu otak yang responsif bukan reaktif. Dan bukan pula bagai teko yang diisi air. Mungkin ini kata lain dari otak kreatif dalam maknanya yang dasar, yaitu menyerap informasi/pengalaman dan mengolahnya menjadi pengertian ataupun hasil benda yang konkret.
Sejatinya, otak cair adalah juga otak yang gembira, sehat dan "hidup". Karena ia selalu terlibat penuh minat dan gairah dalam pencapaian terbaik, pengembangan diri, pengaruh sosial dan perbaikan perbaikan.
Dalam kaitan ini juga, otak cair tidak hanya membangun kemampuan (ability) namun mengarah pada kemampuan yang lebih besar dan terstruktur (kompetensi) lewat pengalaman belajar dan interaksi lingkungan: Maha Suci Allah yang telah Mencukupkan setiap hal dengan RahmatNya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.