Kuliah Agama Harus Jadi Pendakwah? Simak Penjelasan Rektor Idaqu
Eduaksi | 2022-01-22 21:21:31Dalam mempelajari ilmu agama, kamu juga bisa mengenyam pendidikan akademis lho! Kuliah di kampus yang memiliki jurusan Ilmu Agama Islam akan membuatmu paham tentang hukum dan aturan yang berlaku dalam sudut pandang agama Islam. Namun apakah dengan belajar tentang agama Islam kamu harus menjadi seorang guru atau pendakwah?
Yuk coba kita simak penjelasan dari Dr. Muhammad Anwar Sani, S.Sos.I., M.E. selaku Rektor dari Kampus Pembumi Al-Qur’an, Institut Daarul Qur’an.
“Berbicara tentang dakwah ini tidak harus jadi ustadz, kayaknya tuh kalau kuliah di Institut Daarul Qur’an nanti harus jadi ustadz, harus jadi Kyai, harus jadi pengajar, Enggak,” ucapnya.
Menurutnya tidak semua orang yang kuliah jurusan Ilmu Agama di Institut Daarul Qur’an harus menjadi seorang pengajar. Karena pada dasarnya dalam Al-Qur’an maupun Hadist telah mengajarkan berbagai hal dalam berkehidupan baik berkehidupan dengan manusia, maupun berkehidupan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Kalau teman-teman sudah menguasai Quran, sudah menguasai ilmu agama sebenarnya teman-teman akan bisa jadi entrepreneur yang menguasai Quran teman-teman akan bisa menjadi Manager direktur di sebuah perusahaan yang nantinya akan disitulah jalan dakwahnya,” jelasnya.
Dalam hal ini, Sani menjelaskan bahwa cara berdakwah itu banyak tidak hanya sebagai orang yang berdiri di depan mimbar. Namun bisa jadi berdakwah dengan cara berdagang atau bahkan memimpin sebuah perusahaan yang nantinya akan mengajarkan ilmu tauhid kepada mitra atau kliennya.
Ia berharap agar masyarakat menghilangkan stigma bahwa kuliah agama sudah pasti menjadi guru atau pendakwah.
“Wahh saya kuliah di Institut Daarul Qur’an pasti bakalan jadi ustadz gitu. Padahal bisa jadi pekerja profesional tapi yang menguasai ilmu agama dan Quran atau bahkan dia bisa punya perusahaan sendiri karena di Idaqu sudah diajari Entrepreneur,” tegasnya.
Lagipula Institut Daarul Qur’an juga akan mengajarkan tentang ilmu komunikasi, cara analisis, berpikir kritis dan bisa melakukan observasi yang nantinya akan sangat berguna kedepannya. Ditambah dengan program magang yang akan membuat semakin matang para mahasiswanya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.