Pentingnya Melatih Anak Berbisnis Sejak Dini
Eduaksi | 2022-01-22 20:34:07Anak mudah menyerap berbagai ilmu yang kita ajarkan dan dari orang-orang di sekitarnya di masa-masa tumbuh dan kembang mereka. Sebagai orang tua, kita punya peranan penting dan besar dalam mengembangkan pemahaman anak untuk bekal kesuksesannya di masa depan.
Sebagian besar orang tua ada yang berfokus kepada pendidikan anak di sekolah, dan menganggap banyak ilmu lain yang tidak perlu, misalnya seperti keuangan dan bisnis. Padahal, kita juga bisa melakukan cara melatih anak berbisnis melalui pengajaran sederhana.
Semakin dini kita mengajarkan anak, semakin banyak pula hal-hal yang dapat anak pahami tentang dunia bisnis. Selain itu, anak-anak juga akan mendapatkan manfaat dari belajar berbisnis sejak dini.
1. Manfaat Melatih Anak Berbisnis
Melansir dari Buku Kidspreneur: Young Entrepreneurs with Big Ideas, salah satu komponen kuat dari pola pikir anak yang mencoba berbisnis ialah kemampuan anak untuk melihat rintangan sebagai peluang. Kita semua tahu jika anak memiliki rasa ingin tahu yang masih tinggi serta cenderung memiliki jumlah energi yang tak terbatas. Tantangan atau masalah yang anak hadapi dalam sebuah usaha inilah yang akan membentuk karakter anak menjadi optimistis dan tidak mudah menyerah.
Manfaat melatih anak berbisnis berikutnya adalah membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang solutif. Setiap usaha pasti memiliki tantangan masing-masing, namun jangan sampai kita yang selalu menyelesaikan masalahnya. Berikan kesempatan pada anak-anak untuk mengatasi masalah tersebut. Anak juga terlatih untuk melihat dari berbagai sudut pandang dan mengidentifikasi berbagai solusi untuk masalah. Bisa jadi, cara yang mereka pakai dalam mengatasi masalah tidak pernah dipertimbangkan oleh beberapa orang dewasa.
Dengan melatih anak berbisnis, mereka belajar bahwa satu keberhasilan tidak akan menjamin keberhasilan-keberhasilan setelahnya. Oleh karena itu, anak tidak boleh menjadi pribadi yang mudah puas. Ajarkan pada anak untuk tidak mudah puas dan terus belajar untuk memberdayakan diri, meningkatkan kualitas, dan memperbaiki produknya.
2. Cara Mengajari Anak Berbisnis
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengajarkan mereka cara mengelola uang. Beritahu anak bagaimana cara membelanjakan uang, berhemat serta memanfaatkan uang tersebut untuk usaha. Selain itu, kita juga dapat memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, anak bisa meneladaninya dan menerapkan kepada dirinya sendiri.
Kita juga harus memperhatikan usia anak, sebetulnya banyak cerita dari sekeliling kita tentang anak yang mulai berdagang sedari kecil. Bukan karena faktor ekonomi, tapi lihat jiwa kepemimpinan anak diolah saat melakukan bisnis atau dagang ini. Kalau teman-teman sadari, lihat Rasulullah yang sudah mulai berdagang pada usia 12 tahun loh!
baca juga : metode belajar yang menyenangkan
Dengan melatih anak berbisnis sejak dini sama juga melatih kemandirian mereka. Kenapa?
Seorang pengusaha tentu harus memiliki kepribadian yang mandiri dan percaya diri. Tugas kita di sini adalah melatih anak secara konsisten agar karakter tersebut dapat tertanam dengan baik. Caranya, kita ajak anak berdiskusi jika mereka meminta mainan baru.
Ajak anak untuk ikut berpikir cara mendapatkan uang untuk membeli mainan keinginannya tersebut. Dengan demikian, anak akan belajar untuk mendapatkan sesuatu perlu sebuah usaha. Hal ini jelas akan menumbuhkan rasa mandiri serta percaya diri pada anak.
Pengusaha sukses selalu peka dalam melihat peluang. Dengan mengajarkan anak untuk bisa melihat peluang, maka mereka akan terlatih dalam meraih kesempatan maupun melakukan tindakan untuk mencapainya.
Tidak cukup sulit untuk mengajarkan pada anak, hanya perlu eksplor masalah yang akan anak hadapi, lalu minta mereka untuk mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri terlebih dahulu. Jika anak berhasil, berikan tantangan yang tingkatan yang lebih sulit dari sebelumnya. Latihan-latihan tersebut akan membantu anak mengeluarkan ide-ide kreatifnya dalam melihat situasi untuk mengambil peluang yang ada.
Contoh kecil saya dapatkan Ketika duduk di bangku sekolah, teman saya begitu jeli melihat peluang Ketika jam istirahat teman-teman di kelas banyak yang mengeluhkan antrian kantin sementara jam istirahat begitu sempit. Esok lusanya, ia membawa anek gorengan untuk dijajakan ke teman sekelas. Lambat laun dagangan bertambah variasi hingga makanan ringan. Jika teman saya itu tahu ada program Sobat IndiHome juga pasti akan mencobanya karena hanya dengan mengajak orang berlangganan bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
3. Melatih Berbisnis dengan Biasakan Anak Untuk Memiliki Target
Salah satu cara melatih anak berbisnis agar kelak menjadi pengusaha sukses ialah membiasakan mereka untuk memiliki target. Ajak dan temani anak untuk menulis target apa yang hendak mereka capai selama satu minggu ke depan.
Kita juga perlu menanyakan bagaimana cara anak untuk meraih target tersebut. Kita bisa membantunya dengan memberi beberapa masukan jika anak merasa kesulitan. Masukan tersebut mungkin saja membuat anak bisa mengeluarkan ide-ide kreatifnya.
Kita juga bisa memberikan anak reward seperti hadiah atau liburan bersama sebagai bentuk apresiasi apabila anak mampu memenuhi semua targetnya.
baca juga : teman belajar bicara bahasa inggris anak
Menggali Potensi Anak
Sebagian besar anak memiliki potensi yang terpendam. Jadi, sangat penting untuk menggali potensi yang ada di dalam diri mereka. Setelah mengetahuinya, kita perlu mengembangkan potensi tersebut dan mendukungnya sepenuh hati.
Selain itu, menjalankan bisnis yang sesuai dengan potensi dan minat, biasanya akan berjalan lebih lancar karena memang sesuai passion, sehingga anak dapat enjoy dalam berbisnis. Jangan lupa untuk selalu mendukung dan memberikan motivasi agar anak bisa lebih mengembangkan potensi yang mereka punya.
Nah, demikianlah pembahasan mengenai manfaat serta cara melatih anak berbisnis sejak dini. Dengan mengajarkannya sejak usia dini, maka kemungkinan besar anak bisa menjadi pengusaha sukses di masa depan kelak. Semoga bermanfaat, ya!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.