Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kandiwriter12

Sampai Kapan Dunia Abai pada Gaza?

Politik | Friday, 30 Aug 2024, 15:08 WIB

Amerika Serikat menggunakan hak vetonya pada rancangan resolusi DK PBB yang diusulkan oleh Rusia untuk menuntut jeda kemanusiaan di Gaza. Amerika amat menentang resolusi ini, namun resolusi ini mendapatkan dukungan dari 12 negara anggota dewan keamanan PBB, sementara Inggris dan Rusia menyatakan ke abstainannya.

Dokumentasi Pribadi by Canva

Amerika melindungi Israel dari tindakan apapun yang akan dilakukan PBB. Resolusi yang di usulkan Rusia ini pada akhirnya gagal di sahkan, karena kemunafikan AS dan standart ganda yang dilakukan oleh sekutu Israel ini. Resolusi gencatan senjata kemanusiaan ini dirancang Rusia namun tidak disetujui oleh Amerika.

Pejuang Hamas menyerbu Israel Selatan pada 7 Oktober 2023 dan menewaskan kurang lebih 1200 org, sebagian besar warga sipil serta menangkap sandera 250 orang. Penyerbuan tersebut dilakukan karena diawali penyerangan Israel pada Masjid Al-Aqsho di wilayah Yerusalem Timur dan meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina di wilayah tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan konflik masih terus aja terjadi hingga mengakibatkan semakin banyaknya korban dari kedua belah pihak. Juga semakin menyempitnya wilayah Palestina karena dikuasai Israel. Pasukan Israel mengubah “Zona kemanusiaan aman” menjadi puing-puing dan abu yang berserakkan.

Awalnya zona aman tersebut meliputi 230 kilometer persegi atau sekitar 62% dari total wilayah Gaza. Namun akibat terus berlanjutny serangan Israel yang terus-menerus mengakibat wilayah zona kemanusiaan aman ini telah menyusut dengan drastisnya. (ANTARA,23/8/2024)

Fakta-fakta ini yang terus menerus terjadi di Gaza tanpa henti hingga saat ini. Begitu lemahnya kaum muslimin saat ini, hampir di seluruh negeri-negeri muslim abai akan keberlangsungan Palestina sebagai negara yang berdaulat.

Inilah sekat-sekat nasionalisme yang mulai tumbuh dan terus diperjuangkan hingga sekarang. Sekat-sekat nasionalisme yang dimulai oleh keruntuhan Daulah Utsmaniyah di Turkey hingga menjadikan Turkey serta negeri-negeri muslim lainnya terpecah menjadi negara yang memiliki masing-masing kepala negara.

Sebab dari kejahatan Inggris dan sekutunya yang tak ingin melihat negeri-negeri muslim maju, makmur dan sejahtera dalam satu kepemimpinan seorang khalifah, hingga mereka sebisa mungkin menjegalnya dengan berbagai macam cara dan upaya yang penuh kebusukan.

Ditambah lagi pada saat ini persekutuan Amerika dengan Yahudi yang begitu eratnya, yang dengan sistem sekuler berbasis ekonomi kapitalisnya berusaha terus mencengkram negeri-negeri muslim dengan keangkuhan dan kesombongan yang nyata di depan mata.

Begitulah awal kehancuran kaum muslimin yang hingga kini tak lagi mudah bangkit untuk membela saudara seimannya saja sudah tak mampu lagi. Sudah tak lagi dapat merasakan kesakitan yang sama karena telah terlalu lama membiarkannya. Padahal seharusnya kaum muslimin itu seperti yang disabdakan Rasulullah saw yakni ;

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya). ' (HR. Bukhari dan Muslim).

Kaum muslimin akan mampu saling membantu saudara-saudaranya dari setiap negeri-negeri jika memiliki seorang pemimpin yang memiliki kepribadian Islam yang kuat, lurus dan berpengetahuan luas serta pandai dalam mengatur strategi militer.

Pemimpin ini yang nantinya akan mengatur segala urusan rakyatnya dimanapun mereka berada dengan dibantu para pembantunya yang juga harus memiliki kepribadian Islam yang kuat dalam dirinya, yang tidak hanya pintar urusan dunia namun juga urusan akhiratnya.

Dan hal tersebut hanya dapat terjadi jika diterapkannya aturan-aturan Islam dalam kehidupan. Aturan yang diadopsi dari wahyu illahi rabbi, maka begitu pentingnya dakwah Islam saat ini untuk terus disebarkan ke segala lini kehidupan agar kaum muslimin kembali pada peradaban yang sesungguhnya yakni peradaban Islam.

Peradaban yang tidak hanya memanusiakan manusia dengan segala fitrahnya namun juga mampu memberikan kemaslhatan bagi seluruh alam semesta. Hingga dapat mewujudkan Islam Rahmatan Lil a’laamiin, waullahi a’lam bishowabi. Kandiwriter12

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image