Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dha Dana

Tren AI Memicu Peningkatan Konsumsi Air Dunia: Begini Penjelasannya

Teknologi | Sunday, 25 Aug 2024, 15:12 WIB

Dalam beberapa tahun terakhir, adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) telah meningkat pesat di berbagai sektor, mulai dari industri, layanan kesehatan, hingga hiburan. Namun, di balik manfaat dan efisiensi yang ditawarkan, terdapat dampak lingkungan yang tak terduga: peningkatan konsumsi air dunia. Laporan terbaru menunjukkan bahwa penggunaan AI secara masif memicu lonjakan permintaan air, terutama dalam proses pendinginan data center dan kebutuhan energi yang semakin besar.

dalam laporan terbaru yang dirilis media internasional FinancialTimes di sebutkan, bahwa konsumsi air yang digunakan untuk mendinginkan data center di negara bagian Virginia, Amerika Serikat (AS) meningkat sejak 2019 lalu. Menurut FinancialTimes, peningkatan konsumsi air untuk data center di sana mencapai 1,85 miliar galon (sekitar 7 miliar liter) per 2023 lalu, naik dari 1,13 miliar galon (sekitar 4,2 miliar liter) dari data per 2019 lalu. Untuk konsumsi air untuk data center di dunia, FinancialTimes mencatat angkanya mencapai nyaris 200 miliar galon (sekitar 757 miliar liter) per 2023 lalu. Angka konsumsi air ini kemungkinan meningkat menjadi lebih dari 250 miliar galon (sekitar 946 miliar liter) pada 2030 mendatang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, lantaran konsumsi air berlebih akan berdampak pada keberlanjutan lingkungan, terutama kekeringan atau krisis air dunia. Lantas, mengapa AI bisa meningkatkan konsumsi air?.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan konsumsi air adalah operasi data center, yang menjadi tulang punggung dari banyak aplikasi dan layanan AI. Data center adalah fasilitas yang menyimpan, mengelola, dan memproses data dalam jumlah besar. Proses ini menghasilkan panas yang signifikan, sehingga membutuhkan sistem pendinginan yang efisien untuk menjaga suhu operasional tetap stabil.

Untuk mengatasi dampak ini, sejumlah perusahaan teknologi mulai mencari solusi yang lebih ramah lingkungan. Beberapa di antaranya beralih ke penggunaan sistem pendinginan yang lebih efisien atau mencari alternatif lain yang tidak bergantung pada air. Selain itu, upaya untuk meningkatkan efisiensi algoritma AI dan mengurangi konsumsi energi juga sedang dilakukan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image