Cara Merespon Saat Menemukan Anak Merokok
Parenting | 2024-08-19 13:15:48Latar belakang
Sudah menjadi informasi umum bahwa merokok sangat membahayakan bagi kesehatan. Di usia berapapun merokok terbukti memberikan dampak negative pada kesehatan. Mulai dari ganggunan pernafasan, gangguan pencernaan sampai reproduksi. Naasnya kita masih tinggal di Indonesia dimana rokok dianggap sangat biasa dan mudah di dapatkan dengan harga murah. Banyak para aktivis yang mengusahakan agar menutup pabrik rokok. Namun bak pisau bermata 2 rokok juga memberikan pendapatan yang fantastis untuk Negara, selain itu pabrik rokok juga membuka jutaan lapangan pekerjaan.
Sehingga mau tidak mau mereokok menjadi keputusan pribadi. Namun dilapangan kita banyak menemui anak di bawah umur yang sudah mulai merokok. Berbagai macam alasan dikemukakan, mulai dari meniru ornag tua, ikut teman atau mencari pelarian. Hal yang paling disayangkan adalah anak yang merokok tidak mengerti konsekuensi dari tindakanya, resiko yang harus ditanggung. Anak dengan usia lebih muda, jauh lebih gampang dipengaruhi daripada yang berusia lebih tua. Anak-anak biasanya merokok hanya untuk mendapat pengakuan dari temanya tanpa mengerti bahaya yang menanti. Berbeda dengan orang dewasa yang tetap merokok meskipun sudah mengerti bahanya.
Pencegahan
Tindakan pencegahan perlu dilakukan oleh berbagai pihak, baik pengawasan orang tua, guru dan lingkungan sekitar. Menjadi mustahil anak terhindar dari rokok jika tidak ada kerjasama atar berbagai pihak. Orang tua tidak bisa menyerahkan seluruhnya pendidikan pada guru, harus ada peran serta pengawasan dan pengasuhan dari orang tua. Lingkungan sekitar juga harus mengambil peran untuk mencegah anak di bawah umur merokok. Bukan malah memotivasi anak kecil untuk meniru tindakan orang dewasa. Berikut adalah beberapa sumbangsih yang di lakukan oleh berbagai pihak untuk mencegah anak merokok.
· Pihak Orang tua. Sudah menjadi kewajiban ornag tua untuk mengasuh anak dan memeprhatikan tumbuh kembangnya. Dalam rangka menjauhkan anak dari rokok, orang tua harus memahami kehidupan anak, apa yang ida suka, siapa temanya, kegiatanya apa saja. Bahkan jika perlu untuk anak usa sekolah dasar ornag tua bisa membantu merencanakan kegiatan sehari-hari, tentu dengan melibatkan si anak. Orang tua juga harus tau kehidupan anaknya, apa yang dia lihat, dan dengan siapa dia bergaul. Selain memberikan informasai orang tua juga harus memberikan teladan, tidak merokok di depan anak.
· Pihak sekolah. sebagai perpanjangan tangan dari orang tua, sekolah turut membantu orang tua sebagai pusat informasi bahaya rokok. Penyuluhan berulang, penanaman pada beberapa maple tertentu bisa di lakukan oleh sekolah. Sekolah juga bisa membuat gerkan-gerakan atau program untuk lebih mengajak anak menghindari rokok. Orang tua dan sekolah bekerja sama untuk saling menginformasikan tumbuh kembang anak.
· Lingkungan sekitar. Bagi orang dewasa jangan pernah merokok didepan anak kecil. Apalagi memotivasi anak untuk mencoba rokok. Jika ada anak yang membeli rokok harus ada kepedulian untuk mengingatkan. Meskipun ada anak yang di ingatkan malah akan menyerang orang yang mengingatkan. Setidaknya ada kontribusi positif yang bisa dilakukan orang sekitar agar anak tidak merokok.
Prilaku orang tua saat memergoki anak merokok
1. Jangan panik. Meskipun tidak mungkin usahkan tenang, langsung memarahi anak akan membuat anak lari dari kita. Jika anak kepergok membawa rokok didalam tas, amankan barang bukti, simpan dan cari moment untuk bicara. Jang terlalu lama dan jangan menasehati anak dalam keadaan anak amsih lapar.
2. Lakukan teknik pancing. Seteleh mengamankan barang bukti, ajak anak untuk berbicara, lakukan tenik pancing agar anak bisa terbuka. Galilah informasi sebanyak mungkin, dengarkan ceritanya jangan langsung menasehati. Buat anak nyaman bercerita apapun, jangan menghakimi secara langsung. Ungkapakan perasaan kita pada anak, berbicara dari hati ke hati. Jelaskan betapa dia dia rawat dan dijaga sejak dalam kandungan.
3. Menjelaskan bahaya. Gunakan berbagai macam media untuk menjelasakan, baik video, melihat kerumah sakit paru, atau bercerita ulang. Orang tua biasa menceritakan kasus serupa, mengerang ceritapun juga diijinkan. Berikan gambaran senyata mungkin terkait bahaya rokok, dan kerugian merokok.
4. Ajarkan anak mengatakan tidak. Berilah keterampilan pada anak untuk menolak saat diajak merokok oleh temanya. Role playkan, latih berulang sampai anak mengerti cara menolak ajakan teman. Pastikan pesan tersampaikan pada anak. Hal ini perlu dilakukan karena tidak jarang anak merokok karena sulit menolak ajakan teman.
5. Membuat komitmen dan menambah aktifitas yang bermanfaat. Langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah membuat komitmen untuk anak, tahapan ini bisa dilaksanakan selama dia sudah paham betul bahaya dan kerugian yang didapat. Selain itu, orang tua juga perlu menghadirkan aktivitas yang menunjang bakat dan minat anak. Sehingga kegiatan anak jauh lebih terkontrol. Orang tua juga bisa bekerja sama dengan guru untuk ikut mengawasi selama anak berada di sekolah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.