Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Memori Otak Disetel Ulang Setiap Malam, Ungkap Peneliti

Info Terkini | 2024-08-17 09:09:58
Tidur mampu mengembalikan memori otak (scietechdaily.com/SSDarindo)

Penelitian Universitas Cornell menunjukkan bahwa tidur dapat mengatur ulang hippocampus, memungkinkan pembelajaran yang berkelanjutan dan menawarkan strategi baru untuk mengobati gangguan yang berhubungan dengan memori. Meskipun semua orang tahu bahwa tidur nyenyak dapat memulihkan energi, sebuah penelitian baru dari Universitas Cornell menemukan bahwa tidur juga dapat mengatur ulang fungsi penting lainnya, yaitu memori.

Mempelajari atau mengalami hal-hal baru akan mengaktifkan neuron-neuron di dalam hippocampus, yaitu bagian otak yang sangat penting untuk memori. Kemudian, saat kita tidur, neuron-neuron yang sama mengulangi pola aktivitas yang sama. Begitulah cara otak mengonsolidasikan ingatan-ingatan yang kemudian disimpan di sebuah area yang luas yang disebut korteks. Namun, bagaimana caranya agar kita dapat terus mempelajari hal-hal baru seumur hidup tanpa menggunakan semua neuron kita?

Mekanisme Pengaturan Ulang Memori

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan, pada waktu-waktu tertentu selama tidur nyenyak, bagian-bagian tertentu dari hipokampus menjadi hening, sehingga memungkinkan neuron-neuron tersebut untuk mengatur ulang.

"Mekanisme ini memungkinkan otak untuk menggunakan kembali sumber daya yang sama, neuron-neuron yang sama, untuk pembelajaran yang baru di keesokan harinya," ujar Azahara Oliva, asisten profesor neurobiologi dan perilaku kepada scitechdaily.com.

Hipokampus terbagi ke dalam 3 wilayah: CA1, CA2 dan CA3. CA1 dan CA3 terlibat dalam pengodean ingatan yang berkaitan dengan ruang dan waktu dan telah dipelajari dengan baik; lebih sedikit yang diketahui tentang CA2, yang menurut penelitian saat ini menghasilkan pembungkaman dan pengaturan ulang hipokampus selama tidur.

Para peneliti menanamkan elektroda pada hipokampus tikus, yang memungkinkan mereka untuk merekam aktivitas neuron selama belajar dan tidur. Dengan cara ini, mereka dapat mengamati bahwa, selama tidur, neuron di area CA1 dan CA3 mereproduksi pola neuron yang sama dengan yang berkembang selama pembelajaran di siang hari.

Para peneliti ingin mengetahui bagaimana otak terus belajar setiap hari tanpa kelebihan beban atau kehabisan neuron.

"Kami menyadari bahwa ada kondisi hipokampus lain yang terjadi selama tidur. Segala sesuatunya dibungkam. Wilayah CA1 dan CA3 yang tadinya sangat aktif tiba-tiba menjadi sunyi. Ini adalah pengaturan ulang memori, dan kondisi ini dihasilkan oleh wilayah tengah, CA2," kata Oliva.

Implikasi untuk Peningkatan Memori dan Pengobatan

Sel yang disebut neuron piramidal dianggap sebagai neuron aktif yang penting untuk tujuan fungsional, seperti belajar. Jenis sel lainnya, yang disebut interneuron, memiliki subtipe yang berbeda. Para peneliti menemukan bahwa otak memiliki sirkuit paralel yang diatur oleh dua jenis interneuron ini - satu yang mengatur memori, dan satu lagi yang memungkinkan untuk mengatur ulang ingatan.

Para peneliti percaya, mereka sekarang memiliki alat untuk meningkatkan daya ingat, dengan mengutak-atik mekanisme konsolidasi memori, yang dapat diaplikasikan saat fungsi memori menurun, seperti pada penyakit Alzheimer. Hal yang lebih penting lagi, mereka juga memiliki bukti untuk mengeksplorasi cara-cara untuk menghapus ingatan negatif atau traumatis, yang kemudian dapat membantu mengobati kondisi seperti gangguan stres pascatrauma.

Hasil penelitian ini membantu menjelaskan mengapa semua hewan membutuhkan tidur, tidak hanya untuk memperbaiki ingatan, tapi juga untuk mengatur ulang otak dan menjaganya agar tetap bekerja saat terjaga.

"Kami menunjukkan bahwa ingatan adalah proses yang dinamis," kata Oliva. ***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image