Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Kisah Ranting Ranting yang Patah

Sastra | 2024-08-12 22:16:23

Matahari melewati batas ubun ubun. Riak waktu di padang ilalang. Senja yang tipis di perbatasan.sebaris kaki bukit. Memandang ke horison. Kota kota tumbuh di bawahnya, dari asap dan asam. Dari deru mesin dan lampu malam.

Mengingat kisah dalam cinta dan penjelajahan rindu. Mata meredam pesan pagi yang pergi. Pada malamnya pecahan cahaya bulan menimpa ranting ranting basah dan sepi.titik titik hujan memantik perjalanan waktu.

Meninjau harapan baru dari kisah hujan dan ranting ranting yang patah. Namun..kata orang..patah bukan sebuah batas.

Dokpri

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image