Menggali Emosi Penyair dalam 'Tiga Lembar Kartu Pos: Pendekatan Ekspresi'
Sastra | 2024-07-28 17:17:37Abrams mengklasifikasikan dasar perkembangan pendekatan pengkajian sastra menjadi empat, yaitu objektif, ekspresif, mimetik, dan pragmatik. Pada penelitian ini penulis berusaha menganalisis puisi Tiga Lembar Kartu Pos karya Sapardi Djoko Damono menggunakan salah satu pendekatan teori Abrams, yaitu pendekatan ekspresif. Pendekatan ekspresif menurut teori Abrams, dikenal dalam teori kritik sastra, merupakan pendekatan yang berfokus pada bagaimana karya sastra mencerminkan perasaan atau kepribadian penulis.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pendekatan ini mengkaji hubungan karya sastra dengan penulisnya. Karena pendekatan ekspresif berpusat pada sastrawan sebagai kajian sastra, diperlukan latar belakang sastrawan, seperti tempat dan tanggal kelahiran, pendidikan, sosial budayanya, dan lain-lainnya. Dengan demikian, penulis akan menjelaskan bagaimana biografi Sapardi Djoko Damono sebagai pendekatan ekspresif dari analisis puisi Tiga Lembar Kartu Pos.
Sapardi Djoko Damono atau kerap dipanggil dengan singkatan SDD dilahirkan pada 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah. Nama Sapardi diambil dari bulan kelahirannya yang bertepatan dengan bulan Sapar dalam kalender Jawa. Sapardi sangat menyukai membaca sejak ia berada di Sekolah Dasar. Seiring bertambahnya umur, kegemarannya dalam membaca menumbuhkan keinginan Sapardi untuk menulis. Ketika menduduki Sekolah Menengah Pertama Sapardi mulai mencoba menulis puisi. Namun, Sapardi baru berani mengirimkan karya-karyanya ke koran dan majalah ketika ia berada di Sekolah Menengah Atas. Setelah lulus, Sapardi melanjutkan kuliah di UGM dengan mengambil jurusan Sastra Barat karena kegemarannya pada sastra dan bahasa sejak kecil. Hal itulah yang membuatnya memilih untuk melanjutkan kuliah bagian sastra.
Karena kecintaan Sapardi dalam pendidikan, setelah lulus kuliah Sapardi berprofesi menjadi dosen di Madiun, Solo, Semarang, Amerika, dan dosen UI. Kesibukannya di lingkup pendidikan tak menjadi halangan untuk tidak menulis. Perjalanan karirnya yang luar biasa dalam dunia kesusastraan sejalan pula dengan karirnya yang luar biasa dalam dunia pendidikan. Kegemaran Sapardi dalam membaca dan menulis tidak pernah berhenti. Ia terus menciptakan karya sastra seperti puisi, cerpen, dan kumpulan esai. Buku kumpulan puisi pertamanya diberi judul Duka-Mu Abadi pada tahun 1969 diterbitkan oleh Balai Pustaka. Selain itu karena kefasihannya dalam berbahasa asing Sapardi juga menerjemahkan banyak karya sastra asing.
Karya-karya Sapardi pun dikenal berbagai negara karena karyanya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia. Sapardi juga sering mendapat penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri dan mendapatkan undangan sebagai perwakilan Indonesia untuk kesusastraan. Menurut para ahli sastra, menghidupkan kembali sajak empat seuntai (kuatrin) adalah kontribusi terbesar Sapardi bagi kesusastraan Indonesia, terutama puisi. Puisi empat larik dalam satu bait atau kuatrin biasanya digunakan dalam puisi-puisi lama. Namun, dengan bantuan Sapardi pola itu didorong untuk tampil lagi dalam dunia sastra.
Seperti yang kita ketahui, puisi Tiga Lembar Kartu Pos merupakan salah satu puisi yang berada dalam buku kumpulan puisi dengan judul Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Kumpulan-kumpulan puisi yang ditulis sejak 1964 hingga 2004 ini dikumpulkan menjadi buku Hujan Bulan Juni yang terbit pada tahun 1994. Kumpulan puisi ini dapat dianggap sebagai representasi dari satu "periode" tertentu selama tiga puluh tahun. Namun, buku kumpulan puisi Hujan Bulan Juni ini hanyalah sebagian kecil dari ratusan atau bahkan ribuan puisi yang ditulis oleh Sapardi sejak tahun 1957 hingga akhir hayatnya. Konon, Hujan Bulan Juni dipilih menjadi judul buku karena kumpulan puisi yang ada di dalam buku tersebut memiliki tema yang sama, yaitu kisah misteri kehidupan yang menyentuh hati para pembaca.
Sapardi pernah mengatakan, “Puisi, bagi saya, adalah hasil upaya manusia untuk menciptakan dunia kecil dan dapat dimanfaatkan untuk membayangkan, memahami dan menghayati dunia yang lebih besar dan lebih dalam”. Puisi yang terlihat sederhana namun bila diteliti lebih dalam maka akan terlihat maknanya yang sangat dalam, menyentuh hati, dan memberikan wawasan yang luas lewat permainan kata, mungkin itulah gambaran yang sangat cocok untuk menggambarkan buku Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono ini. Kumpulan puisi Hujan Bulan Juni menyajikan keagungan, kebesaran, bahkan kedahsyatan yang berada seperti rahasia dan berada dibalik kesenyapan. Dapat dilihat dari salah satu puisinya yang ada di dalam bukunya, yaitu Tiga Lembar Kartu Pos. Puisi ini memiliki makna tentang perjuangan hidup manusia dan bagaimana komunikasi kedekatan manusia dengan tuhannya.
Menikmati puisi Sapardi memerlukan pembacaan yang fokus dan secara perlahan agar pembaca memahami apa yang disampaikan dalam karya sastranya. Dengan begitu kita akan mengetahui bahwa Sapardi tidak hanya seorang penyair yang menghasilkan puisi-puisi imajis, tetapi juga penyair yang menampilkan puisi-puisi tentang misteri kehidupan. Sebagaimana layaknya seorang sastrawan lainnya, setiap penulis memiliki cara khusus dalam menyampaikan ide dan emosi mereka kedalam karya seni yang mereka ciptakan. Puisi Tiga Lembar Kartu Pos ini selain menyampaikan pesan mengenai perjuangan hidup dan kedekatan manusia dengan tuhannya, puisi ini juga mengekspresikan perasaan kerinduan penulis terhadap seseorang yang jauh. Setiap kartu pos menggambarkan momen spesifik yang penuh dengan emosi dan kenangan, menunjukkan bagaimana penulis merindukan kehadiran orang tersebut dalam kehidupannya.
Melalui pendekatan ekspresif dalam teori Abrams, kita dapat melihat bagaimana Sapardi Djoko Damono menggunakan Tiga Lembar Kartu Pos sebagai medium untuk mengekspresikan perasaan dan pengalamannya. Puisi ini adalah refleksi dari kerinduan, keagungan, dan cinta yang dalam, yang disampaikan melalui simbol-simbol yang kuat. Dengan memahami hubungan antara karya sastra dan penciptanya, kita dapat lebih menghargai kedalaman emosi dan makna dalam puisi ini.
Daftar Pustaka
Damono, Sapardi Djoko;. (2015). Hujan Bulan Juni: Sepilihan Sajak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Meilinawati, Lina;. (2010). Biografi Penyair Indonesia: Sapardi Djoko Damono. Jakarta: Multi Kreasi.
Soemanto, Bakdi;. (2006). Sapardi Djoko Damono: Karya dan Dunianya. Jakarta: PT Grasindo.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.