Usik Pandangan Pragmatik Pembaca dalam Novel 'Awal dan Mira'
Sastra | 2024-07-28 15:03:51Sastra merupakan salah satu karya yang begitu dicintai oleh banyak peminatnya, sehingga kebanyakan orang-orang zaman dahulu menganggap sastra sebagai salah satu hiburan yang berbeda di setiap zaman. Bahkan, ada juga yang menganggap sastra sebagai obat pelipur lara.
Tokoh Sastrawan bernama Budi Darma berpendapat “salah satu ciri sastra hiburan adalah tokohnya tampan, kaya, dicintai, dikagumi, dan sanggup mengatasi segala macam masalah dengan mudah”.
Karena itulah karya sastra bisa membius pencintanya dengan makna atau pengajaran dibalik semua karyanya
Salah satu contoh karya sastra yang bisa kita nikmati adalah novel "Awal dan Mira" yang pernah menjadi drama satu babak pada tahun 1950-an. Novel dan naskah drama ini ditulis oleh Utuy Tatang Sontani.
Adapun pandangan pragmatik dari sisi pembaca yang dapat di usik ialah:
1. Novel "Awal dan Mira” merupakan salah satu novel yang mengangkat kisah pilu yang membuat pembaca seakan merasakan perihnya perjuangan sepasang anak manusia yang saling mencintai dengan tulus, dengan ending yang menurut saya pribadi itu agak menggantung.
2. Novel "Awal dan Mira" membawa pembacanya seperti mengarungi kembali zaman kolonial penjajahan. Bagaimana kejamnya para penjajah memperlakukan orang yang tidak melakukan kesalahan harus dihukum atau kehilangan anggota tubuh, seperti yang terjadi pada tokoh Mira.
Walaupun menurut saya, pada alur awal novel ini tidak begitu menarik. Tetapi pada alur ketika konflik mulai terjadi, teka-teki yang sudah dirancang sedemikian rupa berhasil menarik perhatian saya sebagai pembaca agar terus membaca dan memecahkan jawaban dari teka-teki tersebut.
3. Novel "Awal dan Mira" menggunakan bahasa yang deskriptif dan naratif, yang mana para pembaca merasa cerita tersebut dapat dicerna sesuai imajinasi dari masing-masing pembaca. Isi cerita yang dimulai dari tokoh, penokohan, latar begitu diceritakan dengan jelas.
4. Dalam novel "Awal dan Mira" pembaca dapat merasakan bukan hanya kisah percintaan saja yang terkandung namun perjuangan hidup dan kejamnya dunia kepada manusia.
Pandangan Pragmatik menurut Teeuw adalah Salah satu kajian sastra yang menitikberatkan dimensi pembaca sebagai penangkap dan pemberi makna terhadap karya sastra. Dengan adanya kajian ini para pembaca dengan mudah dan bebas untuk menafsirkan sendiri pandangan mereka masing-masing terdapat suatu karya.
Pesan Moral yang dapat diserap dari Novel "Awal dan Mira", yakni:
1. Novel " Awal dan Mira " mengajarkan kita bahwa sebuah kejujuran itu lebih tinggi dari pada sebuah kepercayaan. Karena landasan sebuah kepercayaan adalah kejujuran dan dibalik sebuah hubungan kedua unsur tersebut dibutuhkan. Seperti halnya, Mira yang tidak jujur kepada Awal bagaimana perasaannya dan apa saja ketakutan akan perasaan tersebut sehingga mereka dihalangi oleh kesalahpahaman yang memicu penyesalan di akhir cerita.
2. Novel "Awal dan Mira" mengajarkan kita bahwa setiap hidup pasti memiliki banyak cobaan masing-masing. Tergantung bagaimana manusia menghadapi itu semua. Namun, dibalik itu semua ada hal baik yang diberikan Tuhan kepada manusia. Seperti halnya Mira pada ending ceritanya yang begitu tegar dalam menghadapi cobaan dengan satu kakinya yang mengalami kebuntungan. Tapi dibalik kebuntungan itu Mira memiliki paras yang cantik dan dicintai oleh pemuda yang sangat mencintai dia dengan tulus juga.
3. Novel "Awal dan Mira" mengajarkan kita dunia yang kejam dapat kita taklukan dengan kesabaran dan perjuangan. Seperti kerasnya pendirian yang miliki Mira akan kebisuan tentang perasaannya, tetapi Awal dengan kesabaran dan perjuangan berhasil membuat Mira mengakuinya. Mira juga dengan perjuangan melawan sesuatu yang keras pada dalam dirinya ketika Awal sudah ingin meninggalkan.
Daftar Pustaka:
Utuy Tatang Sontani. (2011). Awal dan Mira. Jakarta. PT Balai Pustaka (Persero).
Budi Darma. (2019). Pengantar Teori Sastra. Jakarta. PT Kompas Media Nusantara.
Debie Anggraini, Indah Pernama. (2019). Analisis Novel Lafal Cinta” Karya Kurniawan Al-Isyhad Menggunakan Pendekatan Pragmatik. Parol, 2(4). h. 537.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.