Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hikmatul Aulia

Peran UMKM Mahasiswa Dalam Pengembangan Bisnis Lokal

Bisnis | 2024-07-23 02:57:12
Sumber: Dokumen Pribadi

Ciputat – Mahasiswa memulai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sejak kuliah dengan memanfaatkan media digital yang mampu menciptakan terobosan dalam bisnis lokal menjadi regional.

Sebagai mahasiswa, mendirikan UMKM bukan hanya sekedar bisnis. Dengan kemampuan teknologi dan kreativitas yang dimiliki, UMKM yang mereka kelola mampu menghadirkan inovasi-inovasi baru yang menarik dan dapat bersaing di pasar.

Khoirul Anam owner Bananam Vrasa mengatakan UMKM mahasiswa berperan memperkuat ekosistem bisnis lokal dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

“Mahasiswa dapat berkontribusi dalam pengembangan bisnis lokal, dengan cara melaksanakan prinsip 3M, mengamati, meniru, memodifikasi, sehingga terciptalah sesuatu yang baru, dan menciptakan lapangan kerja lokal, meningkatkan daya saing pasar lokal, dan mendukung ekosistem bisnis lokal,” kata Khoirul, Ciputat, Jumat (20/7/2024).

Kehadiran UMKM mahasiswa bukan hanya memberikan manfaat ekonomi. Dengan semangat kewirausahaan dan kreativitas yang dimiliki mahasiswa, potensi untuk menghasilkan dampak positif dalam pengembangan bisnis lokal semakin terbuka lebar.

Khoirul berpendapat, UMKM dapat mengembangkan bisnis lokal melalui cara yang kreatif dan inovatif. Seperti strategi pemanfaatan teknologi, inovasi produk atau layanan, kolaborasi dengan pihak lain, penigkatan kualitas dan produktivitas, menyesuaikan dengan kebutuhan pasar, pengelolaan keuangan yang bijak.

Lokasi sasaran UMKM juga harus tepat agar mudah dikenal dan cepat berkembang, bisnis Khoirul yang target pasarnya mahasiswa berhasil menciptakan beberapa produk dari mulai berbagai macam pisang coklat, pisang nugget, dan kripik pisang lumernya.

Mahasiswa perlu memikirkan pengembangan bisnis lokal karena memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Seringkali mahasiswa memiliki ide-ide segar, kreativitas tinggi, dan pemahaman yang mendalam tentang tren terkini. Menghadirkan inovasi-inovasi baru yang mengubah wajah bisnis lokal dan membuatnya lebih kompetitif.

Selain itu, Zulfa Ramadhani owner Preloved Julls yang baru menjalani bisnis berpendapat tidak menutup kemungkinan adanya tantangan dalam berwirausaha dan mengembangkan bisnis lokal bagi para mahasiswa.

“Terdapat beberapa tantangan namun perlu adanya prioritas dalam setiap pengembangan usaha, keaktifan organisasi, dan nilai akademis sebagai mahasiswa aktif. sehingga manajemen waktu diperlukan agar kefokusan kita dalam mengembangkan usaha tidak terpecah,” jelasnya.

Zulfa menggunakan media sosial sebagai pasar untuk mencapai audiens yang lebih luas, memudahkan untuk interaksi langsung antara bisnis dan konsumen, sehingga memahami kebutuhan dan preferensi konsumen secara lebih baik dan dapat menyesuaikan strategi pemasaran dan produk dengan lebih tepat. Waktu untuk menjalankan bisnis pun lebih fleksibel.

Keberhasilan UMKM mahasiswa yang berperan aktif dalam ekosistem bisnis lokal dapat membantu memperkuat hubungan, antar pelaku bisnis lokal, lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan komunitas bisnis lainnya. Hal ini menciptakan sinergi yang positif untuk pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.

UMKM dianggap penting, “Karena mahasiswa dapat belajar praktik bisnis secara langsung. Dengan menjalankan UMKM, mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan kewirausahaan. Manajerial, dan keuangan yang sangat berharga untuk karir masa depan,” ujar Zulfa.

Memulai UMKM mahasiswa tidak diperoleh dengan mudah, sulit bagi mahasiswa menjalankan bisnis secara konsisten. Bisnis tidak disarankan kepada oaring-orang yang tidak memiliki niat yang kuat. Karena bisnis itu tidak mudah, diperlukan niat yang sangat kuat dan mental pengusaha.

Mahasiswa harus mengikuti pelatihan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan, seperti manajemen keuangan, pemasaran operasional, dan keberlanjutan bisnis. Pentingnya jaringan dan kolaborasi sesama mahasiswa pengusaha, pelaku bisnis, dan ahli industri yang dapat membuka peluang kolaborasi, pertukaran ide, dan dukungan dalam pengembangan bisnis.

Persiapan yang perlu diperhatikan mengindentifikasi passion, keahlian, atau minat yang dimiliki. Pemilihan ide bisnis yang sesuai dengan minat agar proses memulai terasa lebih menyenangkan.

Khoirul berpesan, konsisten menjalankan bisnis dan selalu siap untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. Evaluasi kinerja dan penyesuaian yang diperlukan agar bisnis berkembang tanpa keraguan. Dengan jiwa kreativitas yang dimiliki identitas merek (branding) yang kuat dan menarik akan membantu membedakan bisnis dari pesaing dan mendapatkan perhatian banyak konsumen.

Dalam menjalankan bisnis UMKM, mahasiswa penting memiliki jadwal yang terorganisir agar dapat mengelola bisnis tanpa mengorbankan kinerja akademik, hindari mengambil risiko finansial terlalu besar, pastikan sumber dana cukup untuk memulai dan mempertahankan bisnis.

Era digitalisasi dimanfaatkan mahasiswa sebagai pengembangan keterampilan dalam mengelola bisnis dengan mudah dan cepat serta memberi kesempatan positif bagi ekonomi. Semakin banyak UMKM yang dijalankan mahasiswa tidak hanya sebagai sarana belajar dan keuntungan, tetapi juga berkontribusi nyata bagi perekonomian lokal.

Selain menjadi agen perubahan, melalui UMKM mahasiswa juga agen pemberdayaan masyarakat dengan memberikan peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan. Menurut Khoirul, UMKM mahasiswa menjadi motivasi dan inspirasi anak muda lainnya untuk berwirausaha, banyak gagal bukan masalah besar daripada hanya diam tidak menciptakan perubahan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image