Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ardiyansah

Mengapa Orang Tua Sulit Memahami Anak Mereka?

Parenting | 2024-07-18 00:11:30
https://id.pinterest.com/pin/

Terkadang, anak-anak merasa lebih nyaman bercerita dengan pasangan mereka daripada dengan orang tua. Ini bisa disebabkan oleh perbedaan besar dalam perjuangan dan pengalaman hidup antara generasi. Banyak orang tua tumbuh di lingkungan dengan pengetahuan dan fasilitas kesehatan yang minim, di mana penyakit dan wabah mematikan adalah hal yang umum. Bagi mereka, melihat anak mereka bertahan hidup hingga dewasa adalah pencapaian besar.

Beberapa orang tua tumbuh dalam kemiskinan, di mana bisa makan sudah dianggap beruntung. Ketika mereka menjadi orang tua, memastikan anak mereka memiliki makanan yang cukup dan bergizi adalah kebanggaan tersendiri. Ada juga yang hanya memiliki pendidikan dasar atau bahkan tidak menyelesaikan sekolah. Melihat anak-anak mereka bersekolah hingga tingkat menengah atas adalah kebanggaan yang luar biasa bagi mereka.

Kesempatan kerja yang minim juga menjadi tantangan bagi banyak orang tua. Mereka harus berdagang, berwiraswasta, atau bekerja sebagai buruh kasar. Ketika anak-anak mereka mendapatkan pekerjaan dengan gaji tetap tanpa harus berjuang sekeras mereka, itu sudah dianggap sebagai pencapaian besar.

Banyak orang tua tidak paham konsep parenting modern, love language, atau cara menjadi pendengar yang baik. Mereka juga seringkali gagap teknologi dan mudah percaya pada hoax yang beredar di internet. Pengetahuan mereka terbatas karena mereka tidak memiliki akses informasi sebaik anak-anak mereka sekarang. Mereka tidak diajarkan hal-hal tersebut di zaman mereka.

Orang tua mengenal kita sejak lahir, sedangkan kita baru benar-benar mengenal mereka setelah dewasa. Saat masih anak-anak, kita belum tahu apa-apa tentang kehidupan mereka. Oleh karena itu, adilkah jika kita menghakimi mereka atas keterbatasan yang mereka miliki? Sebaliknya, mungkin kita perlu lebih memahami latar belakang dan perjuangan mereka, serta bersyukur atas apa yang telah mereka berikan kepada kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image