Sarapan Ubi Jalar Hanya Bermanfaat Bagi Profesi Ini
Kuliner | 2024-07-14 18:52:38Apakah sarapan hanya dengan makan ubi jalar setiap pagi bermanfaat demi memenuhi aktivitas sehari-hari? Dr. Tu Ngu pakar Nutrisi dari Vietnam menjelaskan sebagai berikut.
Ubi jalar atau Ketela disukai oleh banyak orang sebagai makanan pagi, karena dianggap sebagai makanan super, kaya protein, vitamin, dan serat. Kualitas ini menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk menurunkan berat badan dan bahkan pengganti yang layak untuk makanan utama. Sementara mengonsumsi ubi jalar di pagi hari umumnya dapat diterima, sangat penting untuk menilai apakah metode konsumsi sesuai.
Misalnya, dihitung bahwa ubi jalar 200 gram menyediakan sekitar 240 kalori, tetapi sarapan idealnya menawarkan setidaknya 300 kalori untuk memenuhi kebutuhan energi pekerja aktif. Oleh karena itu, ubi jalar berukuran sedang 200 gram mungkin cukup sebagai sarapan bagi pekerja kantor yang melakukan aktivitas fisik minimal, tetapi tidak bagi mereka yang terlibat dalam pekerjaan fisik yang berat.
Selain itu, hanya mengandalkan ubi jalar selama berbulan-bulan tidak disarankan karena dapat menyebabkan kekurangan gizi dan asupan kalori yang tidak mencukupi. Meskipun semangkuk sup mie mungkin mengandung lebih sedikit sayuran hijau, ia menawarkan makanan yang lebih bervariasi dan memasok nutrisi yang lebih luas daripada ubi jalar. Sup mie termasuk karbohidrat, protein, dan lemak, memberikan profil nutrisi yang lebih seimbang dibandingkan dengan ubi jalar, yang terutama menawarkan serat dan protein.
Secara keseluruhan, diperbolehkan makan ubi jalar di pagi hari. Namun, mereka seharusnya tidak menjadi satu-satunya makanan pokok dalam waktu lama. Diversifikasi diet seseorang sangat penting untuk menjaga asupan gizi seimbang dan sehat. ***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.