Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Seminar Motivasi Bersama Satria Hadi Lubis

Eduaksi | 2024-07-14 05:38:43
Pembicara seminar motivasi (dokumentasi pribadi)

Untuk menambah dan membakar semangat menjadi pembina di sekolah, Yayasan Islam Qudwatul Ummah menggelar kegiatan

training for trainer. Tema kegiatan ini adalah Menjadi Pembina Yang Terbaik, BPI yang Efektif dan Menyenangkan . Kegiatan diadakan pada Rabu, 10 Juli 2024.

Training motivasi ini mendatangkan trainer nasional Satria Hadi Lubis yang juga seorang penulis buku nasional.

Apa saja yang disampaikan? Ini dia catatannya.

Kemauan membina tergantung niat. Kalau sudah niat membina, kita akan menemukan 1001 alasan untuk membina. Sebaliknya, kalau sudah tidak nawaitu membina, maka kita akan mencari 1001 alasan agar tidak membina.

Kalau perlu kita mandi dulu supaya seger. Jangan sampai mengantuk. Kelihatan dan perlihatkan semangat kita. Semangat terlihat dari senyum, salam, sapa.

Pembina adalah orang yang Hebat. Bisa bermuka dua. Bisa menyembunyikan kesedihannya di depan orang yang dibina.

Pembina itu seperti mentor adalah seseorang dalam jangka panjang untuk merubah atau kepribadian.

Sebagai tambahan, saya catat pula penyampaian dari KH. Samson Rahman MA sebagai direktur pendidikan Yayasan Islam Qudwatul Ummah.

Bukan saja untuk membangun orang tapi juga membangun diri sendiri. Jiwa kita harus kokoh. Itu berpengaruh pada bangunan anak-anak. Sebab, kalau tidak punya sesuatu, maka tidak bisa memberi.

Orang tidak bisa mengobati orang lain jika dirinya sendiri.

Orang yang tidak punya, maka tidak bisa memberi.

Perbaiki diri, kemudian kau bisa memperbaiki orang lain. Solehkan diri lalu solehkan orang lain. Jangan jadi pembina kalau tidak mau membina diri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image