Event Sinau Sareng Jajanan Tradisional Menjadi Edukasi Dalam Melestarikan Jajanan Tradisional
Edukasi | 2024-07-09 15:27:04Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak ragam kebudayaan, termasuk jajanan tradisional yang dimiliki setiap daerah masing - masing di Indonesia. Jajanan diambil dari bahasa jawa yang artinya kue. Pada Situs Partitaan Ngawonggo, pengunjung dapat merasakan beberapa jenis jajanan tradisional.
Dalam rangkaian praktikum 3, Kelompok Estelle Crew yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. Mereka berkolaborasi bersama Situs Partitaan Ngawonggo membuat pra - event yang bernama “Sinau Sareng Jajanan Tradisional”.
“Sinau Sareng Jajanan Tradisional” diambil dari bahasa jawa yaitu “Belajar Bersama Membuat Kue Tradisional”. Acara ini dibuat dengan tujuan untuk melestarikan budaya jajanan tradisional dan memberikan edukasi dalam pembuatan jajanan tradisional pada situs. Jajanan tradisional yang disuguhkan kepada pengunjung pada acara ini, terdapat 3 macam jajanan yaitu, Apem Pasung, Klepon dan Ongol. - Ongol.
Pra - event ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2024 dan dihadiri sebanyak 60 pengunjung diantaranya Mahasiswa Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Malang, Mahasiswa Universitas Merdeka Malang, Mahasiswa Universitas Islam Malang dan Pengunjung Umum.
Awal rangkaian event ini diberikan sambutan oleh pengelola Situs Partitaan Ngawonggo yaitu, Rahmad Yasin yang biasanya dipanggil Cak Yasin. “Acara pembuatan jajanan tradisional baru pertama kali diadakan di Situs Partitaan Ngawonggo, yang diharapkan teman - teman bisa memetik manfaat dan merasakan edukasi melalui pembuatan jajan ini” kata Cak Yasin dalam sambutannya.
Setelah sambutan, Cak Yasin menyambut pengunjung dengan lagu “Sugeng Rawuh”. “Sugeng Rawuh” memiliki arti yaitu selamat datang. Dengan lagu ini bertujuan untuk menyambut kedatangan pengunjung yang berpartisipasi dalam pra - event ini.
Acara selanjutnya, pengunjung mulai diarahkan untuk berpartisipasi pembuatan jajanan tradisional. Jajanan tradisional pertama yang dibuat yaitu apem pasung. pengunjung secara bergantian untuk berpartisipasi pada acara ini. Pembuatan apem pasung ini, pengunjung diajak dari cara memasukkan adonan ke dalam cetakan yang disiapkan dan menggunakan daun nangka sebagai wadahnya.
Jajanan tradisional kedua yaitu klepon, dimana pengunjung diajak membuat adonan klepon sampai merebus klepon hingga disuguhkan. Jajanan tradisional ketiga yaitu ongol - ongol, pengunjung diajak membuat adonan ongol - ongol sampai menaburi ongol - ongol menggunakan kelapa dan ditusuk menggunakan tusuk lidi.
Saat sesi pertengahan pembuatan jajanan tradisional, mahasiswa BIPA UMM memberikan kesan dalam mengikuti acara ini.
“Saya senang sekali dapat mengikuti acara membuat makanan tradisional dan sebelumnya saya belum pernah mengikuti acara - acara ini. Teman - teman juga sangat welcome kepada saya dan suasana disini saya sangat menyukainya.” Ucap Ningsih, salah satu mahasiswa BIPA UMM.
Dalam acara ini, pengunjung sangat bersemangat dalam berpartisipasi pembuatan jajanan tradisional. Mereka juga mencoba secara langsung jajanan yang telah dibuat. Pada akhir acara, pengunjung diajak makan bersama - sama setelah membuat jajanan tradisional. Setelah membuat jajanan tradisional, pengunjung - pengunjung makan bersama di Pawon dengan menu yang disuguhkan Lodeh dan Pecel.
Pengunjung tidak hanya diedukasi dalam “Sinau Sareng Jajanan Tradisional”, edukasi wedang di Tomboan menjadi edukasi bagi pengunjung dalam pembuatan wedang khas Situs Partitaan Ngawonggo. Dalam edukasi ini, Cak Yasin menjelaskan makna dari wedang yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh dan pembuatan wedang Tomboan.
“Situs Partitaan Ngawonggo ini menyuguhkan minuman tradisional ke para tamunya yaitu wedang uwuh. Wedang uwuh terdiri dari rempah - rempah yaitu cengkeh, kapulaga, bunga telang, jinten hitam, kayu manis, jahe kering, dan kayu secang yang menghasilkan warna merah pada minuman.” Ucap Cak Yasin sambil mempraktekan pembuatan wedang.
Estelle Crew dan Situs Partitaan Ngawonggo berharap dengan acara ini, pengunjung diharapkan mendapat pengetahuan baru dan pengalaman baru dalam memotivasi untuk membudayakan dan melestarikan jajanan tradisional di Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.