Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Joko Susanto

Ngapain Aja di Masjid Al-Haramain

Agama | Friday, 05 Jul 2024, 18:50 WIB

Berlama-lama beribadah di sekitar Ka'bah hampir pasti menjadi harapan jamaah. Namun pelataran ring satu itu digunakan untuk thawaf dan salat sunnah sehingga tidak dibiarkan duduk diam lama-lama kecuali waktu salat wajib lima waktu tiba.

Akibatnya, jamaah akan diarahkan menempati shaf-shaf yang ada di belakangnya hingga terus sampai ke ruangan-ruangan yang berada di dalam. Baik itu lantai dasar maupun lantai atas.

Salah satu ruang bagian dalam Masjidil Haram.

Menunggu waktu salat dengan duduk sambil menatap Ka'bah adalah sebuah kenikmatan. Tetapi, pengunjung terus memadati tempat yang diminati itu. Mau tidak mau, kita mendapatkan tempat yang tertutup atau agak jauh dari pusat kiblat.

Ada askar atau petugas yang menunjukkan ruangan yang dapat Kita tempati alias belum penuh. Ruang laki-laki dan perempuan dibedakan. Kadang kala, jika jamaah perempuan bertambah terus, ruangan laki-laki dialihkan dan disuruh pindah ke ruang lain. Carilah tempat yang nyaman, setidaknya bukan jalur lalu lalang orang agar tidak mengganggu atau terganggu.

Apa saja yang dilakukan saat menunggu waktu salat di ruangan tersebut? Banyak sekali pilihannya, terserah mau pilih yang mana.

Suasana pengajian di Masjidil Haram

Lakukan salat sunah, dua rakaat atau lebih semampunya. Selebihnya lanjut dengan berdoa, dzikir atau baca Alquran. Dapat pula duduk bergabung dengan majelis pengajian yang ada, atau ikut menyimak Syekh yang mengajar para santri di dalam masjid.

Jika tidak penting, hindari mengobrol dengan sesama jamaah karena akan menganggu jamaah lainnya. Apalagi, pembicaraan yang tidak bermanfaat. Minimal adalah diam beristirahat mengumpulkan tenaga.

Alquran banyak tersedia di rak-rak dalam masjid. Demikian pula air zam zam.

Saudara-saudara kita dari berbagai negara kadang mempunyai cara unik untuk duduk mengisi waktu itu.

Cara unik seorang jamaah haji untuk duduk.

Jamaah haji (reguler) Indonesia berada di Tanah Suci sekitar 40 hari. Rinciannya yaitu tinggal di Madinah selama 8 hari dan di Makkah selama 32 hari. Sedangkan puncak pelaksanaan ibadah haji itu sendiri hanya 5-6 saja, yakni pada tanggal 8-12 Dzulhijjah atau tanggal 8-13 Dzulhijjah. Nah, selama 35 atau 34 hari di luar tanggal-tanggal memang harus diwaspadai dan dioptimalkan.

Bagian dalam Masjid Nabawi

Secara detil kegiatan mungkin berbeda namun secara garis besar hampir sama. Termasuk beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Kewajiban berhaji cukup sekali seumur hidup, dan kesempatan datang ke Tanah Suci pada musim haji tidaklah mudah. Momen istimewa ini sangat sayang kalau sampai disia-siakan.

( Tol KM 102 Subang, 5 Juli 2024)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image