Kekuatan Kegigihan
Eduaksi | 2024-06-30 18:41:49Mengungkap peran ketabahan yang beragam dalam mencapai kesuksesan jangka panjang.
Wawasan Utama
· Ketabahan adalah sifat psikologis yang menggabungkan semangat dan ketekunan menuju tujuan jangka panjang.
· Ketabahan melibatkan area otak yang terkait dengan pengaturan diri, perilaku berorientasi tujuan, dan kendali emosional.
· Siswa dengan tingkat ketabahan yang lebih tinggi cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih baik.
· Tingkat ketabahan yang tinggi dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik, kecemasan yang lebih rendah, dan kepuasan hidup yang lebih besar.
“Tanpa usaha, bakat Anda tidak lebih dari potensi Anda yang belum terpenuhi.” —Angela Duckworth
Di dunia di mana bakat sering dianggap sebagai ciri kesuksesan, ada sifat lain yang mungkin sama pentingnya, atau bahkan lebih penting, yaitu: ketabahan. Dipopulerkan oleh psikolog Angela Duckworth, ketabahan adalah kombinasi semangat dan ketekunan menuju tujuan jangka panjang. Sifat ini menekankan upaya dan minat yang berkelanjutan dari waktu ke waktu, meskipun ada tantangan dan kemunduran. Mari selami esensi ketabahan, pengukurannya, dan dampak mendalamnya terhadap berbagai aspek kehidupan.
Apa itu Ketabahan dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
Ketabahan umumnya diukur melalui kuesioner yang dilaporkan sendiri, yang menilai dua komponen utama: konsistensi minat dan ketekunan usaha. Responden menilai seberapa selaras pernyataan tertentu dengan perilaku mereka, sehingga memberikan skor yang mencerminkan tingkat ketabahan mereka. Pengukuran ini telah berkembang, menjadikannya lebih efisien dan dapat diterapkan di berbagai situasi.
Studi awal, termasuk yang dilakukan oleh Duckworth, menemukan bahwa individu dengan tingkat ketabahan yang lebih tinggi mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan mengalami lebih sedikit perubahan karier. Hal ini menunjukkan korelasi yang kuat antara ketabahan dan stabilitas akademis dan profesional. Misalnya, mahasiswa tingkat sarjana yang lebih berprestasi sering kali memiliki IPK lebih tinggi, meskipun nilai SAT lebih rendah. Dalam konteks militer, seperti di West Point, ketabahan memperkirakan retensi lebih baik dibandingkan kriteria lainnya.
Ketabahan bukan hanya sebuah konsep psikologis; ia memiliki dasar neurobiologis yang signifikan. Penelitian telah mengidentifikasi wilayah otak tertentu yang terkait dengan ketekunan dan orientasi tujuan jangka panjang, seperti korteks prefrontal dorsolateral kiri dan putamen kanan. Area-area ini penting untuk pengaturan diri dan motivasi. Selain itu, studi genetik menunjukkan bahwa sifat-sifat yang berkaitan dengan pasir, seperti ketahanan, dipengaruhi oleh faktor keturunan dan pengalaman lingkungan.
Ketabahan dalam Prestasi Akademik
Siswa dengan tingkat ketabahan yang lebih tinggi cenderung memiliki prestasi akademis yang lebih baik. Mereka bertahan melalui kursus yang menantang dan mempertahankan ketahanan psikologis yang lebih baik.
Ketabahan, bersama dengan keterampilan non-kognitif lainnya seperti sifat tahan banting dan kreativitas, memainkan peran penting dalam lingkungan pendidikan. Misalnya, ketekunan siswa dalam matematika berkorelasi dengan prestasi yang lebih tinggi, hal ini menunjukkan pentingnya ketabahan dalam mata pelajaran yang memerlukan usaha berkelanjutan.
Menariknya, pola pikir berkembang—keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan melalui upaya dan pembelajaran—juga memengaruhi ketabahan secara signifikan. Pola pikir ini membantu siswa melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang, meningkatkan ketekunan dan kinerja akademik mereka.
Ketabahan dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain bidang akademis, ketabahan juga berdampak pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dalam manajemen kesehatan, misalnya, pasien dengan skor ketabahan yang lebih tinggi akan lebih patuh terhadap rejimen pengobatan, seperti protokol manajemen diabetes. Kepatuhan yang konsisten ini, didorong oleh ketekunan, akan menghasilkan hasil kesehatan yang lebih baik.
Dalam pencapaian kejuruan, individu yang memiliki sifat berani lebih cenderung mengejar tujuan jangka panjang dengan upaya yang berkelanjutan, sering kali menemukan lebih banyak keterlibatan dan makna dalam upaya mereka. Ketabahan juga memainkan peran penting dalam mengelola tugas sehari-hari, meningkatkan pengendalian diri, dan mencapai tujuan pribadi.
Individu yang memiliki sifat berani cenderung mampu mengatasi stres dan kesulitan dengan lebih baik, sehingga berkontribusi terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih baik. Tingkat ketabahan yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah serta kepuasan hidup yang lebih tinggi. Namun, penting untuk menyeimbangkan ketabahan dengan penetapan tujuan yang adaptif untuk menghindari komitmen berlebihan dan kelelahan.
Mengolah Ketabahan
Memahami dan mengembangkan ketabahan dapat memberikan alat berharga bagi individu yang ingin mencapai kesuksesan jangka panjang. Berbagai intervensi dapat membantu menumbuhkan ketabahan, seperti program penetapan tujuan yang terstruktur, pelatihan pola pikir berkembang, dan teknik membangun ketahanan. Sekolah dan organisasi dapat melaksanakan program pendidikan karakter yang mencakup pelajaran tentang ketekunan dan penetapan tujuan jangka panjang.
Mendorong partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang menantang dan memberikan akses kepada mentor dan panutan juga dapat meningkatkan ketabahan. Pendekatan-pendekatan ini membantu individu mengembangkan ketahanan dan tekad yang diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka.
Kesimpulan
Penelitian ekstensif tentang ketabahan menggarisbawahi dampak signifikannya terhadap prestasi akademik, pengembangan pribadi, dan kesuksesan profesional. Individu yang memiliki sifat berani cenderung memiliki kinerja yang lebih baik karena usaha mereka yang gigih dan komitmen jangka panjang terhadap tujuan mereka. Ketika penelitian terus mengeksplorasi dasar-dasar saraf dan genetik dari grit, intervensi dapat disempurnakan untuk meningkatkan keterampilan ini dalam lingkungan pendidikan, profesional, dan pribadi, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan hasil kehidupan.
Dengan menggabungkan berbagai pendekatan, individu dapat mengembangkan ketahanan dan tekad yang diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka, menunjukkan bahwa kesuksesan bukan semata-mata merupakan hasil dari bakat bawaan tetapi juga usaha dan ketekunan yang tiada henti.
***
Solo, Minggu, 30 Mei 2024. 6:32 pm
Suko Waspodo
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.