Fenomena Campur Kode dalam Podcast 'Close The Door' Deddy Corbuzier dan Randy Pangalila
Update | 2024-06-30 11:36:45Podcast "Close The Door" yang dipandu oleh Deddy Corbuzier sering menghadirkan berbagai tamu dari beragam latar belakang. Salah satu episode menarik menampilkan Randy Pangalila yang membahas pertandingan kickboxing di Byon Combat 3. Percakapan mereka menunjukkan fenomena campur kode atau code mixing antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Campur kode adalah penggunaan dua atau lebih bahasa atau variasi bahasa dalam satu percakapan atau kalimat. Fenomena ini sering terjadi di masyarakat bilingual atau multilingual. Campur kode bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti untuk mempermudah komunikasi, menunjukkan identitas sosial atau kelompok, atau menjelaskan konsep yang lebih mudah dipahami dalam bahasa lain.
Ada dua jenis utama campur kode:
1. Campur kode keluar (Outer Code Mixing):
Campur kode keluar adalah penggunaan unsur-unsur bahasa asing ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Biasanya terjadi ketika penutur menyisipkan kata atau frasa dari bahasa lain (bahasa Inggris, dalam konteks ini) ke dalam percakapan bahasa Indonesia.
Contoh: "Jadi itu seluruh on my soul on my hels. (02:38:08 - Randy Pangalila). Randy menggunakan frasa bahasa Inggris dalam kalimat bahasa Indonesia.
2. Campur kode ke dalam (Inner Code Mixing):
Campur kode ke dalam adalah penggunaan unsur-unsur bahasa daerah atau bahasa sehari-hari ke dalam bahasa formal. Namun, dalam konteks bilingualisme seperti di Indonesia, istilah ini kadang-kadang juga digunakan untuk menyebut penggunaan bahasa nasional ke dalam bahasa daerah atau sebaliknya.
Contoh: Misalnya jika seseorang berbicara dalam bahasa Indonesia formal lalu menyisipkan kata atau frasa dari bahasa Jawa atau Sunda.
Dalam konteks podcast ini, campur kode membantu menjelaskan konsep dan istilah yang mungkin lebih mudah dipahami dalam bahasa Inggris. Selain itu, penggunaan campur kode juga memberikan nuansa tertentu yang bisa memperkaya percakapan dan membuatnya lebih menarik bagi pendengar.
Berikut adalah beberapa contoh dan jenis campur kode yang mereka gunakan dalam episode tersebut:
1. 02:38:08 - Randy Pangalila:
- "Jadi itu seluruh on my soul on my hels."
- Jenis campur kode yang digunakana adalah campur kode keluar, karena Randy menggunakan frasa bahasa Inggris ("on my soul" dan "on my hels") dalam kalimat bahasa Indonesia. Yang berarti (“Seluruh jiwaku ada di tumitku”)
2. 04:15:30 - Randy Pangalila:
- "Kayaknya i can really feel my hels itu nancep banget."
- Jenis campur kode yang digunakan adalah campur kode keluar, karena Randy mencampurkan kata bahasa Inggris "feel my hels" dalam kalimat berbahasa Indonesia. Yang berarti (“kayaknya aku merasa tumitku sangat menancap”
3. 02:56:16 - Randy Pangalila:
- "Dan itu sudah di desain sama Mustadi kita berlatih everydays 100 tendangan seperti itu."
- Jenis campur kode yang digunakan adalah campur kode keluar, karena Randy menggunakan istilah bahasa Inggris "everydays" dalam kalimat bahasa Indonesia.yang berarti (“Setiap hari”)
4. 02:55:44 – Deddy Corbuzier
- "Tapi target lever shoot?"
- Jenis campur kode yang digunakan adalah campur kode keluar, karena Deddy menggunakan istilah bahasa Inggris "lever shoot" dalam kalimat bahasa Indonesia. Yang berarti (“Tembakan lever”)
5. 13:13:14 - Deddy Corbuzier:
- "Jadi for information aja lawannya Randy itu siapa namanya Kaje dia itu medali emas loh."
- Jenis campur kode yang digunakan adalah campur kode keluar, karena Deddy mencampur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan menggunakan frasa "for information" dan "gold medalist" dalam satu kalimat.
Dalam konteks podcast ini, campur kode selain membantu menjelaskan konsep dan istilah yang mungkin, lebih mudah dipahami dalam bahasa Inggris. Selain itu, penggunaan campur kode juga memberikan nuansa tertentu yang bisa memperkaya percakapan dan membuatnya lebih menarik bagi pendengar. Alasan lain yang mendukung penggunaan campur kode dalam konteks ini adalah untuk mempermudah penggunaan istilah yang umum dalam kickboxing, yang sering kali lebih dikenal dalam bahasa Inggris
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.