Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aulia Putri Wulandari

Layout Media Cetak: Berita Valid, Tata Letak Estetik

How To | 2024-06-29 18:33:31

Teman-teman, dalam melaporkan berita melalui media cetak, ternyata ada hal yang perlu kita perhatikan selain memvalidasi fakta dan keabsahan berita tersebut. Unsur media cetak yang tak kalah penting untuk dipahami ini adalah tata letak atau layout.

Layout adalah pengaturan elemen-elemen desain secara relatif untuk menciptakan suatu komposisi artistik. Tujuan utama dari layout adalah untuk menampilkan gambar dan teks dengan cara yang komunikatif, serta mempermudah pembaca dalam menerima informasi yang diberikan. Sebuah grid digunakan untuk mengatur elemen visual dalam ruangan. Sistem grid ini membantu menyederhanakan tata letak visual, memungkinkan desainer grafis menciptakan struktur yang konsisten dalam komposisi berulang. Tujuan utama penerapan sistem grid dalam desain grafis adalah untuk menciptakan desain yang mudah dipahami dan menarik.

sumber: pixels.com

Menurut Rustan dalam (Wardhana, 2021), layout atau tata letak adalah pengaturan elemen-elemen desain pada suatu bidang dalam media tertentu yang bertujuan untuk mendukung konsep atau pesan yang ingin disampaikan. Dalam membuat tata letak, terdapat beberapa prinsip yang dapat dianggap sebagai formula untuk menciptakan tata letak yang baik menurut (Wardhana, 2021), yaitu:

1. Sequence (hierarki atau flow)

Hierarki atau flow dianggap penting karena untuk menyusun urutan atau prioritas dari informasi yang harus dibaca terlebih dahulu hingga yang bisa dibaca paling akhir. Dengan adanya urutan tersebut, pembaca akan secara otomatis mengikuti panduan yang kita inginkan, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk memahami isi berita dalam media cetak.

2. Emphasis Sequence

Emphasis sequence adalah jenis sequence khusus yang diciptakan dengan menggunakan teknik emphasis atau penekanan pada elemen-elemen tertentu. Penekanan ini dapat dicapai melalui penggunaan ukuran, warna, letak atau posisi, dan bentuk untuk menarik perhatian pada elemen-elemen spesifik dalam urutan tersebut. Jadi dalam mengurutkan berita, kita dapat menonjolkan elemen-elemen spesifik agar selain hanya-dengan-mengurutkan saja.

3. Balance

Keseimbangan dalam layout adalah pembagian berat yang merata di seluruh area. Hal ini menandakan bahwa tidak semua bagian harus dipenuhi elemen, tetapi tata letak harus dapat menciptakan kesan seimbang dengan menempatkan elemen-elemen secara tepat dan sesuai kebutuhan.

sumber: pixels.com

Desain grafis dan tata letak dalam media cetak memiliki hubungan yang sangat erat dan saling melengkapi. Desain grafis mencakup elemen-elemen visual yang tidak hanya berfungsi untuk menarik perhatian tetapi juga untuk memperkuat identitas visual dan membantu menyampaikan pesan. Di sisi lain, tata letak mengacu pada penataan dan penempatan elemen-elemen desain grafis pada halaman media cetak. Ini mencakup pengaturan ruang, penempatan gambar dan teks, serta penggunaan grid untuk memastikan keseimbangan dan keteraturan.

Desain grafis adalah kegiatan kreatif yang bertujuan menghasilkan karya yang indah dan fungsional untuk berbagai media. Proses komunikasi dalam media ini tidak hanya bergantung pada teks, tetapi juga lebih banyak menggunakan elemen visual.

Helfand, yang dikutip dalam Wardhana (2021), menggambarkan desain grafis sebagai kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, dan grafik, serta foto dan ilustrasi. Ini memerlukan pemikiran khusus dari seseorang yang mampu menggabungkan elemen-elemen tersebut untuk menciptakan sesuatu yang unik, sangat bermanfaat, mengejutkan, atau bahkan subversif, atau sesuatu yang mudah diingat.

sumber: pixels.com

Sitepu (dalam Wardhana, 2021) mengungkapkan beberapa elemen dasar desain grafis, antara lain:

1. Garis

Garis adalah elemen dasar yang digunakan untuk membentuk bentuk, pola, dan struktur gambar. Secara teknis, garis adalah jalur yang terbentuk oleh perbedaan nilai atau warna antara dua area yang berbeda di permukaan. Garis dapat memiliki berbagai karakteristik seperti panjang, lebar, arah, ketebalan, dan jenis (misalnya, lurus, melengkung, putus-putus, dsb.).

Dalam desain grafis, garis berperan sebagai pemisah antara elemen-elemen grafis di dalam halaman dan sebagai penunjuk bagi bagian-bagian tertentu yang membantu memandu pembaca. Terdapat empat jenis garis yang umum digunakan dalam desain grafis: vertikal, horisontal, diagonal, dan kurva.

2. Bentuk

Bentuk adalah bidang yang tercipta karena dibatasi oleh garis kontur atau berbagai warna, dan juga bisa disebabkan oleh perbedaan antara gelap dan terang dalam arsiran atau karena tekstur. Bentuk bisa berasal dari bentuk alami (figuratif) atau bentuk yang sama sekali tidak menyerupai alam (non-figuratif). Bentuk dapat mengalami perubahan dalam bentuk stilisasi, distorsi, dan transformasi. Konsep ini terutama terwujud dalam desain grafis dua dimensi dan sering juga disebut sebagai area. Sementara dalam desain grafis tiga dimensi, bentuk seringkali diinterpretasikan sebagai massa.

3. Ruang

Kusmiati dkk dalam (Wardhana, 2021) menjelaskan ruang dalam desain grafis koran memanfaatkan persepsi kedalaman untuk menciptakan jarak visual yang menentukan jarak dekat dan jauh, serta tinggi dan rendah, melalui indra penglihatan. Ini penting untuk memberikan ruang pernafasan kepada mata pembaca, mencegah kelelahan saat membaca teks yang panjang. Penggunaan ruang kosong juga berfungsi sebagai pemisah antar kolom teks, menciptakan kesan desain yang teratur dan terbuka.

White space, atau ruang kosong, merujuk pada area dalam desain yang tidak diisi dengan teks atau gambar. Ini bukan sekadar kekosongan yang terbuang atau tidak bermakna, tetapi sebuah elemen yang disengaja dalam desain yang memiliki bahasa tersendiri.

4. Warna

Warna pada sebuah obyek dihasilkan oleh cara cahaya yang mengenainya dan kemudian dipantulkan ke mata kita. Cahaya memiliki spektrum warna tertentu, dan inilah yang memungkinkan manusia untuk membedakan warna. Perbedaan dalam cara cahaya direfleksikan atau dipancarkan oleh obyek menciptakan perbedaan warna yang kita lihat.

sumber: pixels.com

Kemudian, terdapat beberapa langkah dalam proses desain grafis menurut (Susanto, 2012):

1. Menganalisis audiens

2. Menentukan tujuan dan pesan

3. Memutuskan dimana dan bagaimana anda akan muncul (apakah ia akan menjadi publikasi cetak, presentasi atau situs web)

4. Menentukan tujuan

5. Mengatur teks dan gambar

6. Pilih format yang sesuai dan tata letak

7. Pilih sesuai typefaces, jenis ukuran, jenis gaya dan spasi

8. Menambah dan memanipulasi grafis

9. Mengatur teks dan gambar

10. Proses proofing

11. Memberpaiki dan menyempurnakan

sumber: pixels.com

Itu lah dia beberapa informasi mengenai layout atau tata letak pada media cetak. Ada yang tertarik menjadi desainer grafis atau penata cetak?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image