Mengenal Aliran Yaman Aliran yang Terkenal dengan Hikayatnya
Sejarah | 2024-06-26 14:42:18Yaman merupakan negri yang sering di sebut dengan istilah Arab Selatan.Aliran yaman ini merupakan aliran yang pertama kali muncul dikarenakan negri yaman ini merupakan salah satu daerah yang lebih dahulu maju dan berkembang.Salah satu contoh kemajuannya adalah sejak 115 SM Yaman telah mengenal kalender. Yaman juga menganggap penting tulis menulis sebelum munculnya islam.
Karena kemajuannya Yaman banyak melahirkan penulis penulis sejarah yang hebat dan memiliki corak dan karakteristik tersendiri.Ahmad Tarhani mengatakan bahwa dalam menuliskan sejarah nya aliran yaman ini bersifat dongeng dan legenda tulisannya itu berbentuk hikayat yang isinya merupakan cerita-cerita khayal dan dongeng kesukuan.
Ahmad Tarhini juga mengatakan bahwa dongeng dan legenda dalam penulisan tersebut muncul karena kuatnya fanatisme kedaerahan di kalangan orang-orang Yaman pada abad pertama dan kedua Hijriyah. Melalui legenda dan dongeng tersebut, mereka berusaha menunjukkan bahwa orang Arab Selatan lebih unggul daripada orang Arab Utara.
Maka tak heran jika Riwayat masa lalu Yaman sebagian besar berupa Hikayat (al-Qashasas), mirip dengan al-Ayyam di kalangan Arab Utara. Isi hikayat ini terdiri dari cerita fiksi dan dongeng yang berhubungan dengan suku, melanjutkan tradisi sejarah sebelum Islam. Penulis hikayat ini dapat disebut sebagai tukang hikayat , dan kitab-kitab mereka bisa dianggap sebagai catatan sejarah.
Di bawah ini adalah tokoh historiografi aliran Yaman yang banyak menulis karya-karya sejarah baik itu yang berkaitan dengan Sejarah Dinasti-dinasti atau kisah-kisah yang ada pada zamannya.
1. Ka’b al -Ahbar (w.32 H)
Abu Ishaq Ka’b al-Ahbar Beliau lahir dari Suku Dzu ruain Himyar.Ka’b al -Ahbar Masa mudanya di habiskan di Yaman sebagai seorang pemeluk agama Yahudi dan memeluk agama islam pada masa Khalifah Umar Ibn al-Khattab, namun ada sebagaian ada yang berpendapat pada masa Abu Bakar as-Siddiq. Beliau di nilai oleh sejarawan sebagai sejarawan yang banyak memasukan mitos- mitos dalam karyanya
Oleh karenya, para sejarawan sangat berhati hati sekali dalam mengutip karya Ka’b al-Ahbar. Ka’b al-Ahbar banyak menguasai kitab-kitab Yahudi, sehingga mampu membedakan antara yang benar dan yang bathil.
2. Wahb ibn Munabbih (34 H-110 atau 114/729 atau 732 M)
Wahb ibn Munabbih merupakan seorang sejarawan yang banyak jasanya dalam penulisan sejarah awal islam.beliau juga merupakan seorang narator yang terkenal yang banyak mengetahui tentang asal usul Yaman. Dua jasanya yang sangat besar dalam sejarah awal islam adalah meriwayatkan bangsa-bangsa Ajam terutama yang bersumber dari kitab Yahudi dan Nasrani,menciptakan kerangka sejarah para nabi dan memasukan unsur kisah dalam lapangan sejarah.
Wahb ibn Munabbih memiliki keistimewaan yang unik, yaitu kemampuan membaca tulisan-tulisan kuno yang tidak dapat dibaca oleh para pendeta pada masa itu. Dalam masyarakat Yaman, beliau dihormati sebagai seorang narator yang sangat dihargai. Dalam menulis folklore Yaman yang sangat terkenal, beliau mampu mentransmisikan kisah-kisah tersebut untuk keperluan penafsiran Al-Quran dan penulisan Al-Maghazi.
3. Ubayd ibn Syariyaah al jurhumi
‘Ubayd ibn al-Jurhumi adalah seorang ahli sejarah yang hidup pada masa pra-Islam dan masa Islam, karena ia memiliki umur yang sangat panjang, diperkirakan antara 200 hingga 300 tahun. Karena umurnya yang panjang, ‘Ubayd mampu hidup pada dua masa tersebut. Ia pernah dipanggil oleh Muawiyah ibn Sofyan ke ibu kota Damaskus untuk meneliti dan memperbaiki informasi tentang bahasa, ilmu alam, serta kondisi alam pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah.
Karena perannya yang signifikan pada Dinasti Umayyah, ‘Ubayd dihormati sebagai tokoh sejarah dunia pada masa itu. Muawiyah, sebagai khalifah pada masa itu, sangat puas dengan kinerja ‘Ubayd dan memperkenankan beliau untuk tinggal di lingkungan kerajaan hingga masa ke khalifahan Abd al-Malik Ibn Marwan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.