Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wildan Azka Ramadhan

Pengaruh Aliran Madinah Dalam Corak Penulisan Sejarah pada Masa Awal Islam

Sejarah | Sunday, 23 Jun 2024, 23:07 WIB
Sumber: https://www.google.com/amp/s/bobo.grid.id/amp/083925402/15-pengertian-sejarah-menurut-ahli-dari-moh-yamin-hingga-ibnu-khaldun

Pengaruh mazhab Madinah dalam pola penulisan sejarah pada masa awal Islam merupakan topik yang sangat menarik dan penting untuk dipahami. Pada masa awal kebangkitan Islam, muncul tiga gaya penulisan sejarah, yaitu gaya Yaman, Madinah, dan Persia. Pada artikel ini, kita akan fokus pada pengaruh mazhab Madinah dalam pola penulisan sejarah pada masa awal Islam.

Mazhab Madinah yang fokus pada pengembangan kota Madinah sebagai pusat keagamaan dan politik, berperan penting dalam membentuk pola penulisan sejarah pada masa awal Islam. Aliran Madinah muncul di kota Madinah, tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dan menjalankan pemerintahan serta dakwahnya hingga wafatnya. Kota ini dipandang sebagai gudangnya ilmu agama Islam, sehingga banyak sahabat berkumpul di sana.

Pengaruh Gerakan Madinah dalam pola penulisan sejarah pada masa awal Islam dapat dilihat dalam beberapa aspek. Pertama, Gerakan Madinah telah mempengaruhi cara penulisan sejarah yang lebih fokus pada kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Kedua, Aliran Madinah telah mempengaruhi cara penulisan sejarah yang lebih fokus pada perkembangan kota Madinah sebagai pusat keagamaan dan politik. Ketiga, Gerakan Madinah telah mempengaruhi cara penulisan sejarah yang lebih fokus pada perkembangan kebudayaan dan agama Islam.

Salah satunya adalah ilmu hadis yang berkembang di Madinah, melalui transmisi hadis Nabi Muhammad SAW. Kecenderungan ini menunjukkan penulisan sejarah yang lebih ilmiah dan mendalam, dengan memperhatikan hadis dan hukum Islam. Dalam cara penulisannya, gaya Madinah mencoba mengeluarkan pola penulisan yang lebih banyak bersifat cerita rakyat dan mitos, seperti yang terdapat pada gaya Yaman. Tren Madinah lebih memperhatikan aspek keagamaan, seperti hadis dan syariat Islam.

Para ahli sejarah mazhab Madinah terdiri dari para ahli hadis dan hukum Islam. Mereka seperti Abdullah bin al-Abbas, sa’id bin al-Musayyab, dan lain-lain. Mereka memperluas penelitiannya dengan memperhatikan sejarah awal Islam dan para khalifah.

• Perbedaan Corak Penulisan Sejarah

Pengaruh pergerakan Madinah terhadap pola penulisan sejarah pada masa awal Islam dapat dilihat dalam beberapa aspek. Pertama, gerakan Madinah lebih fokus pada sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, serta perjuangan mereka dalam membangun umat Islam. Sedangkan aliran Makkah lebih fokus pada sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW sebelum hijrah ke Madinah dan perjuangan umat Islam sebelum masa pemerintahan Umar bin Khattab.

Kedua, mazhab Madinah mengutamakan penulisan sejarah berdasarkan hadis dan riwayat, sedangkan mazhab Makkah mengutamakan penulisan sejarah berdasarkan tradisi dan adat istiadat. Hal ini terlihat pada karya-karya sejarawan seperti Ibnu Hajar dan Ibnu Katsir yang keduanya berasal dari mazhab Madinah dan lebih fokus pada penulisan sejarah berdasarkan hadis.

Ketiga, mazhab Madinah mengutamakan penulisan sejarah berdasarkan sumber primer, seperti catatan sejarah yang ditulis oleh saksi sejarah langsung. Sebaliknya, aliran Makkah lebih mengutamakan penulisan sejarah berdasarkan sumber sekunder, seperti karya sejarawan lain.

• Pengaruh Aliran Madinah

Pengaruh pergerakan Madinah terhadap pola penulisan sejarah pada masa awal Islam dapat dilihat dalam beberapa aspek. Tren Madinah ini turut mempopulerkan penulisan sejarah berdasarkan hadis dan narasi. Hal ini memungkinkan para sejarawan dapat mengkaji dan menuliskan sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dengan lebih akurat dan detail.

Selain itu, tren Madinah turut mempopulerkan penulisan sejarah berdasarkan sumber primer. Hal ini memungkinkan para sejarawan dapat mengkaji dan menuliskan sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dengan lebih akurat dan detail.

Tren Madinah juga memusatkan penulisan sejarah pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di Madinah dan sekitarnya. Mereka menulis tentang aktivitas politik dan keagamaan yang terjadi di kota tersebut, seperti peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Nabi Muhammad SAW dan para khalifah setelahnya.

Demikian pula menurut pandangan saya, penulisan sejarah di Aliran Madinah secara umum mempunyai tujuan didaktis, yaitu memberikan pelajaran dan keteladanan bagi umat Islam. Para sejarawan Madinah ingin para pembacanya mampu meneladani akhlak mulia dan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya.

• Tokoh-tokoh yang Mempengaruhi Aliran Madinah

Tokoh sejarawan yang membawa pengaruh gaya Madinah terhadap pola penulisan sejarah pada masa awal Islam adalah Abdullah bin Al-Abbas. Beliau dikenal sebagai ahli hadis, fiqih, dan tafsir yang mempunyai ilmu sangat luas. Ia juga memiliki pengetahuan tentang sejarah, termasuk ayyam al-arab, silsilah, puisi, dan bahasa. Pidato-pidatonya banyak yang direkam oleh murid-muridnya, sehingga penulisan riwayat Ibnu Abbas dapat dikatakan sebagai awal mula penulisan sejarah di kalangan bangsa Arab.

Selain itu ada Sa'id Ibnu al-Musayyab, beliau merupakan seorang ahli yang mempunyai pengetahuan sejarah yang luas dan telah menulis beberapa makalah tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dan perluasan Islam. Pengetahuannya tentang sejarah diakui oleh al-Zuhri, dan informasi tentang sejarah yang datang darinya diperoleh dari para ahli dan perawi hadis. Sa'id juga dikenal sebagai pemimpin para ahli hukum Madinah dan fatwa-fatwanya didengar oleh seluruh masyarakat Madinah, bahkan oleh seluruh umat Islam.

Pergerakan Madinah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penulisan sejarah pada masa awal Islam. Tren ini menekankan pada pendokumentasian kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, serta perkembangan Madinah sebagai pusat keagamaan dan politik. Fokus mereka adalah pada penggunaan hadis dan narasi sebagai sumber utama, yang memberikan penulisan sejarah yang lebih akurat dan rinci. Tokoh-tokoh seperti Abdullah ibn al-Abbas dan Sa'id ibn al-Musayyab berperan penting dalam menyebarkan pengaruh gerakan ini, dengan karya-karyanya yang berdasarkan sumber primer dan bertujuan didaktik untuk memberikan pelajaran moral kepada umat Islam.

Daftar referensi

-Fajriuddin. (2018). “SEJARAH ISLAM, Konsepsi dan Landasan Epistemologis Ilmu Sejarah dalam Islam”. Grup Prenadamedia: Jakarta.

-https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sunan-kalijaga-yogyakarta/historiografi/makalah-aliran-aliran-historiografi-islam-dan-metode-penulisan-sejarah-pada-masa -awal-Islam/46607780

-https://majalahnabawi.com/said-bin-al-musayyib-sang-pempin-tabiin-dalam-hadis-dan-fiqih/

-http://pamungkas97.blogspot.com/2016/04/kel-3-hi-tiga-aliran-penulisan-sejarah.html

-https://hadifauzan.blogspot.com/2012/04/aliran-penulisan-sejarah-masa-awal.html

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image