Strategi dan Tantangan UTBK 2025: Mempersiapkan Diri untuk Persaingan Ketat
Eduaksi | 2024-06-20 06:30:34UTBK yang merupakan singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer atau yang biasa dikenal sebagai SNBT yaitu Seleksi Nasional Berbasis Tes, merupakan jalur seleksi yang mengutamakan hasil tes sebagai penentu kelulusan. UTBK atau SNBT ini biasanya diikuti oleh siswa kelas dua belas yang hendak melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi negeri.
Salah satu hal penting dalam mengikuti tes ujian masuk PTN, yaitu mengetahui materinya. Peserta bisa lebih dulu mempersiapkan diri dengan belajar terkait materi tes yang akan keluar. Materi untuk Seleksi Nasional Berbasis Tes terdiri dari Tes Potensi Skolastik, Literasi Bahasa Indonesia, dan Literasi Bahasa Inggris. Dari tiga materi utama tersebut menjadi 7 sub materi tes, yaitu Kemampuan Penalaran Umum, Kemampuan Kuantitatif, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis, Penalaran Matematika, Literasi Bahasa Indonesia, Literasi Bahasa Inggris.
Di tahun 2024 ini, Tes diikuti 785 ribuan calon mahasiswa dan yang diterima 190.444 orang. Berdasarkan data yang diterima, UI mendapatkan nilai rata-rata UTBK SNBT 704,83, sedangkan UGM di bawahnya dengan nilai rata-rata UTBK SNBT 702,48. Tahun ini, ada 231.104 peserta dinyatakan lulus UTBK SNBT. Dari jumlah itu, 190.444 peserta dinyatakan lulus UTBK SNBT untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sebanyak 70.992 di antara yang lulus itu merupakan pendaftar KIP Kuliah.
Peserta yang lolos Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) ada sebanyak 12.245 orang. Sementara, sebanyak 28.415 peserta dinyatakan lulus pada PTN Vokasi. Dari peserta PTN Vokasi, 11.147 orang di antaranya merupakan pendaftar pelamar KIP Kuliah. Adapun kuota KIP Kuliah disediakan sebanyak 985.557 peserta pada 2024.
Menurut Om Jero, seorang mentor yang memiliki channel YouTube “Wangsit Om Jero” menurut opininya yang ia bagikan di Twitter pribadinya, ia mengungkapkan tentang perbandingan antara nilai UTBK dari tahun 2022 hingga tahun 2025. Menurutnya,
“Angkatan 2022, nilai 570 an masih bs tembus ITB
angkatan 2023, nilai 650 an masih bs tembus ITB
Angkatan 2024, nilai 700 an banyak banget yg ketolak ITB.
Angkatan 2025 gimana? Makin dewa nih nilainya.
Hayo bertempur di UTBK 2025 bareng buku wangsit om jero.”
Begitulah pendapatnya sekaligus mempromosikan produk buatannya.
Berdasarkan opini tersebut, sesuai dengan keadaan yang terjadi saat ini. Alasan siswa yang lulus dengan Kurikulum Merdeka memiliki nilai UTBK tertinggi karena materi dalam kurikulum ini memiliki fokus numerasi dan literasi lebih tinggi dari kurikulum lainnya.
Menurut kompas.com Prof Ganefri mengatakan, meskipun secara presentase jumlah siswa Kurikulum Merdeka yang mendaftar UTBK sedikit lebih rendah, namun rata-rata skor UTBK sekolah Kurikulum Merdeka lebih tinggi. Penerimaan juga dipengaruhi oleh tingkat keketaatan prodi yang dipilih.
Hal tersebut dapat dilihat dari data berikut :
Selain itu, diperoleh pula data 20 pendaftar yang diterima dengan nilai UTBK tertinggi, yaitu sebagai berikut :
Dari data tersebut, seorang Mahasiswa Baru yang mendaftar di Program Studi Teknik Elektro Universitas Airlangga mendapat skor UTBK sebesar 859,13 yang di mana hal ini sangat susah untuk didapatkan di tahun-tahun sebelumnya.
Nilai UTBK tertinggi tahun ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak orang tidak menyangka bahwa nilai UTBK bisa mencapai angka yang begitu tinggi. Prestasi ini menunjukkan dedikasi luar biasa dari para peserta yang pastinya telah belajar dengan sangat tekun untuk meraih hasil tersebut.
Keberhasilan mereka mendapatkan nilai tinggi ini tidak hanya mengundang kekaguman, tetapi juga rasa bangga dari banyak pihak. Generasi mahasiswa baru saat ini terlihat semakin pintar dan berprestasi, yang tentunya memberikan harapan positif untuk masa depan pendidikan di Indonesia. Prestasi gemilang ini patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi calon-calon mahasiswa di tahun-tahun mendatang.
Dalam proses pendaftaran UTBK, peserta diberikan empat pilihan program studi. Namun, sering kali para siswa merasa kurang cocok dengan jurusan yang mereka terima karena mayoritas cenderung mengejar pilihan pertama. Akibatnya, ada yang memilih untuk tidak mengambil jurusan yang telah diterima dan memutuskan untuk "gap year" atau mengulang ujian di tahun berikutnya. Ada juga yang menjalani perkuliahan di jurusan tersebut namun tetap berniat mengikuti SNBT lagi di tahun 2025.
Fenomena ini menyebabkan persaingan di UTBK 2025 menjadi lebih ketat. Para peserta tidak hanya bersaing dengan angkatan mereka sendiri, tetapi juga dengan mereka yang sudah memiliki pengalaman mengikuti SNBT di tahun sebelumnya. Oleh karena itu, para pejuang UTBK 2025 harus mempersiapkan diri dengan lebih matang dan tidak mudah menyerah.
Untuk semua calon peserta UTBK 2025, tetaplah semangat dan terus berjuang meraih impian. Terlepas dari perubahan atau tantangan yang dihadapi, penting untuk siap menghadapi segala kemungkinan dengan lapang dada. Jalani setiap proses dengan tekun dan bijaksana. Selain itu, pastikan memilih jurusan dengan cermat. Jika diterima di suatu jurusan namun memilih untuk tidak mengambilnya dan berencana mencoba lagi tahun berikutnya, hal ini akan menambah beban persaingan bagi angkatan di tahun selanjutnya
Setiap keputusan yang diambil akan berdampak pada perjalanan pendidikan ke depan dan juga orang lain. Oleh karena itu, buat pilihan yang terbaik dan berjuang dengan penuh semangat. Semoga semua sukses dalam meraih cita-cita dan impian!
Sumber :
Twitter Wangsit Om Jero. (2024).
Kompas. (2024). Siswa Kurikulum Merdeka Punya Nilai UTBK SNBT 2024 Lebih Tinggi dari Siswa K13.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.