Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novia Arum

Overthingking Pemicu Gangguan Mental?

Info Sehat | 2024-06-17 00:32:59

Mengenal GANGGUAN KECEMASAN gangguan mental yang rentan menyerang remaja mencapai dewasa diusia 20-an !

Overthinking adalah kondisi dimana seseorang memiliki kecenderungan berlebihan dan berlarut Ketika memikirkan sesuatu secara terus menerus dalam cara yang tidak produktif. Pemikiran ini mencakup memikirkan berbagai kemungkinan dan mengulang – ulang pemikiran yang sama tanpa kemajuan dalam memecah masalah atau mengambil keputusan. Bagi beberapa orang yang mengalami kebiasaan buruk ini bisa dipicu oleh pengalaman traumatis atau juga kejadian yang mengakibatkan stres. Overthinking ini berdampak negatif yang signifikan bagi kesehatan mental seseorang karena akan menyebabkan kecemasan, rasa tidak percaya diri dan ketakutan akan kegagalan.

Kecemasan dipicu oleh overthinking, kecemasan sendiri adalah respon alami manusia dalam istilah khusus artikan sebagai kondisi klinis yang muncul karena kelebihan berfikir , rasa khawatir dan juga ketakutan. Kecemasan yang berlebihan ini akan menyababkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesejahteraan mental seseorang. Pada zaman dahulu, kecemasan akan dikaitkan dengan kekhawatiran dan ketakutan akan ancaman. Seiring perkembangan zaman gangguan kecemasan sdikontribusikan secara signifikan tehadap pemahaman kecemasan sebagai fenomena psikologis. Di zaman modern ini gangguan kecemasan berlebihan ini sering disebut dengan Anxiety. Anxiety merupakan istilah dalam Bahasa Inggris yang bila diartikan berarti kecemasan atau kegelisahan.

Bagaimana cara kita mengenali tanda-tanda kecemasan? Setiap individu memiliki respons terhadap kecemasan yang berbeda-beda. Namun pada kasus gangguan kecemasan berlebihan atau kecemasan, tanda umum yang sering dirasakan penderitanya sebagai berikut :

1. Gejala Fisik :

- Jantung berdebar

- Sesak nafas

- Keringat berlebihan

- Gemetar atau getaran

- Ketegangan otot

- Gangguan Pencernaan : mual

- Sakit kepala atau pusing

2. Gejala Emosional :

- Rasa cemas berlebihan

- Perasaan gelisah atau gelisah

- Merasa terlindungi

- Sulit berkonsentrasi

-Ketakutan

3. Gejala perilaku :

- Insomnia atau gangguan tidur lainnya

- Mengisolasi diri atau menghindari tempat yang memicu kecemasan

- Melakukan kegiatan untuk melupakan dan mengurangi kecemasan seprti makan berlebihan, merokok , mengonsumsi alkohol atau obat-obatan

Gejala kecemasan dapat terjadi secara berkala atau terus-menerus, dan dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang jika tidak ditangani dengan baik. Selain itu juga akan berdampak negatif pada hal-hal yang lebih serius seperti gangguan Kesehatan fisik, gangguan kesehtan mental yang lebih serius, peningkatan risiko kecanduan, isolasi sosial, pengaruh produktivitas dan kinerja serta penurunan kualitas hidup. Penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental jika gejala kecemasan mengganggu kualitas hidup atau aktivitas sehari-hari.

Kenapa Anxiety rentan menyerang remaja yang mencapai usia dewasa diusia 20 tahun ?

Gangguan kecemasan atau cemas disorder adalah kondisi ketika seseorang memiliki kecemasan yang berlebihan yang berlangsung secara terus menerus hingga menganggu aktivitas sehari hari. Menginjak usia produktif yaitu rentang usia 15-29 tahun adalah usia yang rentan mengalami berbagai gangguan Kesehatan mental dan yang paling umum terjadi adalah gangguan kecemasan. Karena usia ini adalah masa transisi yang signifikan dalam kehidupan seseorang.

Pada menginjak usia 20-an kita akan banyak mengalami tantangan baru dalam kehidupan yang bisa memicu perasaan cemas dan khawatir yang intens. Perasaan ini disebabkan karena pemikiran yang berlebihan akan suatu kemungkinan yang biasa disebut overthinking karena pada fase ini akan sering kali membayangkan berbagai aspek kehidupan, seperti Pendidikan, karir, hubungan sosial dan tanggung jawab baru.

Gangguan kecemasan pada usia mencapai produktif ini tentu memiliki sebab , faktor beban psikologis yang berat akan perubahan hidup pada lingkungan baru sangat berpengaruh terhadap respon emosional individu di usia ini.Perubahan hidup di usia 20-an sering kali dihubungkan dengan pengalaman transisi seseorang dari dunia Pendidikan ke dunia kerja, kekawatiran memulai hubungan yang lebih serius dengan seseorang, atau juga menangani tanggung jawab keuangan yang baru.

Selain transisi perubahan hidup, tekanan sosial juga mempengaruhi kecemasan seseorang, tekanan dari teman sebaya, ekspektasi keluarga dan juga kekecewaan dengan orang lain yang berkontribusi meningkatkan kecemasan seseorang. Selain dua faktor tersebut pada usia yang menginjak usia produktif ini akan menyentuh masa depan juga sangat berpengaruh besar terhadap tingkat kecemasan banyak desawa muda yang tetekn dengan mempengaruhi karir, hubungan atau masa depan secara keseluruhan yang pada akhirnya menyebabkan kekawatiran hingga ketakutan akan kegagalan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image