Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Hannan Ikromi

Resensi Novel 'Pesan dari Sambu'

Sastra | 2024-06-12 20:28:48
https://www.google.com/imgres?q=pesan%20dari%20sambu&imgurl=https%3A%2F%2Fbukukita.com%2Fbabacms%2Fdisplaybuku%2F29320_f.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fbukukita.com%2FEdukasi%2FLain-lain%2F79320-Pesan-dari-Sambu.html&docid=5eZM8y-U2JFfEM&tbnid=M8WMFlcKssRbHM&vet=12ahUKEwjO6oDCldaGAxVzyjgGHRqoCLEQM3oECGgQAA..i&w=313&h=500&hcb=2&ved=2ahUKEwjO6oDCldaGAxVzyjgGHRqoCLEQM3oECGgQAA

Novel "Pesan dari Sambu" karya Tasmi P.S. menceritakan kisah hidup Mimi, seorang anak perempuan yang tinggal di Pulau Sambu, Kepulauan Riau. Mimi adalah anak ketiga dari enam bersaudara, dan dia harus menghabiskan masa kecilnya untuk merawat adik-adiknya karena ibunya tidak memiliki pekerjaan lain selain beranak.

Kisah Mimi di Pulau Sambu menunjukkan bagaimana seseorang melepas identitas kesukuannya. Ayah Mimi, seorang pegawai PT Shell, yang berasal dari Jawa, telah melebur dengan penduduk lain di Pulau Sambu yang berbahasa Melayu. Dia tidak mengajarkan anak-anaknya berbahasa Jawa dan mengikuti aturan hidup yang kental dengan budaya Belanda.

Novel ini menarik karena menceritakan kehidupan keluarga staf Pertamina di tahun 1960-an dari kacamata seorang anak. Kehidupan Mimi terlihat menyenangkan, walaupun dia harus merawat adik-adiknya. Novel ini juga menampilkan bagaimana kehidupan di Pulau Sambu yang terpencil dan jarang ditengok oleh pemerintah.

Namun, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan. Awal cerita yang tidak jelas latar waktunya dan penutup yang terburu-buru membuat pembaca seperti saya mengurangi penilaian. Ending cerita yang menggantung juga membuat pembaca seperti saya sedikit kecewa.

Overall, novel "Pesan dari Sambu" adalah cerita yang menarik dan inspiratif tentang kehidupan anak-anak di luar pulau Jawa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image