Tips Agar Bisa Berkurban untuk Milenial!
Agama | 2024-06-11 15:39:24Berkurban merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama pada Hari Raya Idul Adha. Namun, bagi milenial yang mungkin baru memulai karir atau masih menghadapi tantangan finansial, berkurban bisa terasa seperti sebuah komitmen besar. Berikut ini beberapa tips sederhana yang dapat dicoba agar bisa berkurban:
1. Memahami Pentingnya Berkurban
Langkah pertama adalah memahami mengapa berkurban penting. Ibadah kurban adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan bentuk syukur atas rezeki yang diberikan. Dengan memahami esensi dan makna di balik ibadah ini, milenial akan lebih termotivasi untuk berkurban.
2. Menabung Secara Rutin
Menabung secara rutin adalah kunci agar bisa berkurban. Buatlah anggaran khusus untuk kurban dan sisihkan sebagian pendapatan setiap bulan. Misalnya, jika ingin berkurban kambing dengan harga sekitar Rp 3.000.000, maka menabung Rp 250.000 per bulan selama satu tahun akan cukup untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Cari Kelompok untuk Patungan 1/7 Sapi
Jika merasa berat untuk berkurban sendiri, milenial bisa bergabung dalam kelompok kurban. Banyak masjid dan lembaga sosial yang menawarkan program kurban kolektif, di mana beberapa orang patungan untuk membeli satu ekor sapi. Dengan cara ini, biaya yang harus ditanggung setiap individu menjadi lebih ringan.
4. Mencari Informasi Harga Hewan Kurban
Mencari informasi mengenai harga hewan kurban jauh-jauh hari sebelum Idul Adha sangat penting. Harga hewan kurban bisa bervariasi tergantung pada daerah dan jenis hewan. Dengan mengetahui kisaran harga, milenial dapat lebih mudah merencanakan dan menyesuaikan anggaran.
5. Mengikuti Program Tabungan Kurban
Beberapa bank syariah dan organisasi keislaman menawarkan program tabungan kurban. Program ini dirancang untuk membantu nasabah menabung secara teratur dengan tujuan berkurban. Menabung di program ini bisa menjadi solusi praktis karena biasanya sudah diatur agar sesuai dengan waktu dan jumlah yang dibutuhkan.
6. Mengurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu
Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dapat membantu meningkatkan dana yang bisa disisihkan untuk kurban. Evaluasi kembali pengeluaran bulanan dan lihat apakah ada pos-pos yang bisa dikurangi, seperti hiburan, makan di luar, atau belanja online. Alihkan dana tersebut untuk tabungan kurban.
7. Membeli Hewan Kurban Lebih Awal
Membeli hewan kurban lebih awal bisa menjadi strategi yang baik, karena harga hewan kurban cenderung naik mendekati Hari Raya Idul Adha. Jika memiliki tempat yang cukup untuk memelihara hewan sementara, membeli lebih awal bisa menghemat biaya.
8. Memanfaatkan Promo atau Diskon
Beberapa penjual hewan kurban atau lembaga penyelenggara kurban terkadang menawarkan promo atau diskon. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Selalu pastikan hewan yang dibeli memenuhi syarat sah kurban sesuai syariat Islam.
9. Berinvestasi
Bagi milenial yang memiliki kemampuan lebih dalam mengelola keuangan, berinvestasi bisa menjadi cara efektif untuk mengumpulkan dana kurban. Investasi dalam bentuk reksa dana syariah, emas, atau instrumen keuangan lainnya bisa membantu meningkatkan nilai tabungan dalam jangka waktu tertentu.
10. Membuat Komitmen dan Target Pribadi
Membuat komitmen dan menetapkan target pribadi bisa sangat membantu dalam mencapai tujuan berkurban. Tuliskan tujuan ini dan letakkan di tempat yang sering terlihat sebagai pengingat. Tetapkan target spesifik, seperti "Saya akan berkurban kambing pada Idul Adha tahun ini," dan berusahalah untuk mencapainya.
Dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan keuangan yang baik, milenial dapat menjalankan ibadah kurban dengan lebih mudah. Semoga tips di atas dapat membantu para milenial untuk mewujudkan niat mulia mereka dalam berkurban, sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.