Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syarif Hidayat

Membaca Al-Qur'an Menjadi Kunci Keberkahan dalam Hidup

Agama | Tuesday, 11 Jun 2024, 14:22 WIB
Edit Canva, by Syarif Hidayat

Pada zaman sekarang ini, kegiatan membaca Al-Qur'an cenderung menurun karena kesibukan yang semakin tinggi, terutama di kalangan anak muda yang cenderung terikat dengan gadget mereka. Hal ini berdampak pada peningkatan waktu yang dihabiskan untuk bermain gadget, daripada membaca Al-Qur'an. Padahal, sedikit saja waktu yang dialokasikan untuk membaca Al-Qur'an dapat memberikan keberkahan dalam hidup, apalagi jika dilakukan dengan membaca beberapa halaman atau sekian juz.

Berkah dalam perspektif Al-Qur’an dimaknai sebagai segala bentuk kebaikan yang menimbulkan manfaat. Kebaikan yang dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan Rasulnya akan membuat pintu keberkahan dibuka oleh Allah Swt (Abidin dan Satrianingsih 2020, 2) Al-Qur’an mengandung nilai keberkahan sebagaiman yang disebutkan pada surah Sad ayat 29:

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ

(Al-Qur’an ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.

Waktu menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan, salah memanfaatkannya maka akan siap menerima kehancuran. Cara memanfaatkan waktu yang baik adalah dengan membaca Al-Qur’an. Walaupun Al-Qur’an berbahasa arab yang hanya orang tertentu saja bisa memahaminya. Namun kita tetap dianjurkan untuk selalu membaca Al-Qur’an karena Membaca Al-Qur’an sendiri termasuk ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain, sebagaimana yang diriwayatkan oleh an-Nu‘man Ibn Basyir:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ

Artinya: Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).

Ketika seseorang sudah dekat dengan Al-Qur’an, banyak sekali manfaat yang dirasakan dalam hidupnya. Bahkan bukan dirinya saja yang mendapatkan kebermanfatan ataupun keberkahan, disekitarnya pun juga merasakan hal yang sama. Hadis Nabi yang penulis ketahui dan ini menjadi hadis populer dikalangan anak-anak pecinta Al-Qur’an, bahwa Al-Qur’an nantinya akan menolong kita di hari kiamat sebagaimana hadis nabi berikut ini,

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 804]

Syaikh Sulaiman bin Salimullah Ar-Ruhaily menyampaikan dalam sebuah channel YouTube Shahihfiqih, bahwa pada zaman ini semakin sedikit orang yang membaca Al-Qur'an, bahkan ada yang mulai meninggalkannya. Terkadang, para penuntut ilmu melewati hari tanpa membaca satu ayat pun dari Al-Qur'an. Lebih mengejutkan lagi, terkadang orang awam dapat menjadi lebih mulia dalam hal ini dibandingkan dengan penuntut ilmu. Namun, beliau tidak bermaksud untuk mencela, tetapi hanya ingin membangkitkan kesadaran, bahwa kita semua harus kembali kepada Al-Qur'an. Karena kunci keberkahan terletak pada membaca Al-Qur'an. Beliau bingung dengan orang yang tidak membaca Al-Qur'an, bagaimana mungkin hari-harinya akan diberkahi? Beliau menyatakan bahwa membaca Al-Qur'an membuat hari kita terasa lebih berkah dan panjang. Hal ini dapat kita buktikan dengan pengalaman langsung. Semakin banyak Al-Qur'an yang kita baca dalam sehari, semakin bertambah pula berkah kita pada hari itu. Oleh karena itu, sisihkan waktu terbaik kita untuk membaca Al-Qur'an, terutama sebelum dan sesudah shubuh (“Inilah Kunci Keberkahan Waktu! Silahkan Buktikan! - Syaikh Sulaiman bin Salimullah Ar-Ruhaily” 2022)

Disebutkan oleh Habib Syaikhon bin Ali Assegaf, dalam ceramah yang disampaikan oleh Habib Abdul Qadir bin Zaid Ba’abud. Ada empat kemuliaan orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai wiridannya, pertama, mendapatkan keberuntungan. Kedua, meninggal dalam husnul khatimah. Ketiga Menarik semua kebaikan. Keempat, Qur’an akan menjadi benteng dari segala kejelekkan (“Jadikan Al-Qur’an Sebagai Wirid, Dan Rasakan Keistimewaannya” 2015)

Tidak dapat dipungkiri, bahwa membaca Al-Qur'an memberikan manfaat yang sangat konkret dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur'an mengajarkan prinsip-prinsip moral dan etika yang menjadi landasan bagi perilaku yang baik dan bertanggung jawab karena pesan-pesan moral yang diajarkan didalam Al-Qur’an tidak ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan (Zain 2015, 9).

Dengan merujuk kepada ajaran Al-Qur'an, seseorang dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai situasi, memperbaiki hubungan interpersonal, serta menemukan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi. Lebih dari itu, membaca Al-Qur'an juga memberikan ketenangan batin dan kedamaian jiwa yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan hidup.

Meskipun memiliki banyak manfaat, tantangan dalam membaca Al-Qur'an juga tidak dapat diabaikan. Kesibukan dan distraksi dalam kehidupan modern seringkali menjadi penghalang bagi praktik membaca Al-Qur'an secara teratur. Selain itu, kendala dalam memahami bahasa Al-Qur'an dan kompleksitas maknanya juga dapat membuat sebagian orang merasa enggan untuk mendekatinya. Namun demikian, dengan tekad dan kesungguhan, serta bantuan Allah SWT, segala tantangan tersebut dapat diatasi.

Dalam kesimpulannya, membaca Al-Qur'an merupakan kunci keberkahan dalam hidup yang memiliki dampak yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya, seseorang dapat mencapai keberkahan yang sejati, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta menjalani kehidupan yang bermakna dan penuh ketenangan. Karenanya, mari kita jadikan membaca Al-Qur'an sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas kita dan terus berusaha untuk mengambil manfaat darinya dalam setiap aspek kehidupan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image