Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nikmatul Mu'arifah

Telur Kandang Baterai, Realitas di Balik Telur Murah

Eduaksi | 2024-06-10 19:45:34
Photo : Sinergia Animal | Image respresentative of a typical factory farm

Telur adalah salah satu sumber protein yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau dan kepraktisannya. Namun, di balik harga yang murah tersebut, banyak telur yang dijual di Indonesia berasal dari sistem peternakan kandang baterai. Sistem ini mendapat kritik keras karena dianggap tidak etis dan kejam terhadap kesejahteraan hewan, terutama ayam petelur.

Kandang batrai adalah sistem peternakan ayam yang memuat ayam petelur dalam ruangan terbatas, seukuran sehelai kertas HVS, seringkali untuk 2-3 ayam. Namun, kandang ini tidak memberikan cukup cahaya matahari langsung dan sirkulasi udara yang segar kepada ayam-ayam tersebut. Biasanya terbuat dari kawat dan disusun bertingkat, kandang ini mirip dengan susunan baterai yang membatasi gerakan alami ayam.

Realitas kehidupan ayam petelur di kandang baterai sangat mengenaskan. Mereka terjebak dalam ruang yang sempit seumur hidupnya, yang membuat mereka kesulitan berdiri atau berbaring dengan nyaman atau bahkan hanya sekedar untuk mengepakkan sayap. Dalam lingkungan yang sesak ini, ayam tidak bisa mengais, bersarang, atau bertengger seperti yang mereka lakukan di alam liar, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti osteoporosis dan kelemahan pada otot kaki mereka. Selain itu, tekanan yang terus menerus dari ruang yang penuh sesak dan kurangnya stimulasi menyebababkan stres tinggi pada ayam, yang dapat memicu perilaku agresif dan perilaku merusak seperti mematuk bulu ayam lain. Tidak hanya itu, kondisi padat dalam kandang baterai juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit antara ayam dan mengancam kesehatan seluruh populasi ayam dalam kandang.

Kandang baterai tidak hanya memberikan dampak buruk pada kesejahteraan ayam, tetapi juga berdampak pada kualitas dan keamanan telur yang dihasilkan. Ayam yang terkurung dalam kondisi lingkungan yang tidak alami dan penuh tekanan di kandang baterai seringkali menghasilkan telur dengan kandungan kolesterol dan lemak yang lebih tinggi daripada telur dari peternakan dengan sistem yang lebih bebas (cage free). Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan diet dan keterbatasan gerak ayam. Lebih dari itu, kondisi stres dan penyakit yang tinggi pada ayam di kandang baterai juga meningkatkan risiko kontaminasi bakteri seperti salmonella pada telur yang dihasilkan. Salmonella adalah penyebab umum dari keracunan makanan yang serius, dan telur dari kandang baterai lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri ini karena kondisi lingkungan yang tidak higienis.

Dalam upaya menjaga kesejahteraan ayam petelur, kita perlu mencari alternatif yang lebih ramah hewan dari telur kandang baterai. Salah satu solusi yang menarik adalah memilih telur bebas kandang (cage free). Telur ini berasal dari ayam yang dipelihara dalam kandang yang lebih besar dan memungkinkan mereka untuk bergerak lebih bebas. Dengan ruang yang lebih luas, ayam memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas alami mereka seperti bersarang, bertengger, dan mencari makan dengan lebih leluasa. Selain itu, telur kampung juga menjadi pilihan yang menarik, karena telur ini berasal dari ayam yang dipelihara secara tradisional, dibiarkan berkeliaran bebas di lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan alami mereka. Ayam dapat mencari makanan dari alam dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, menciptakan telur dengan kualitas dan nutrisi yang lebih baik.

Selain usaha-usaha yang telah disebutkan sebelumnya, kita juga dapat mengambil langkah-langkah konkret sebagai konsumen untuk mendukung produksi telur yang lebih etis dan tanpa kandang batrai. Pertama, penting untuk memperhatikan label-label pada kemasan telur yang menunjukkan sistem peternakan, seperti "bebas kandang" atau "kampung", yang menandakan bahwa ayam dipelihara dengan lebih memperhatikan kesejahteraan hewan. Selanjutnya, kita dapat membeli telur dari peternakan lokal, dimana kita bisa langsung bertanya tentang praktik peternakan yang digunakan dan memastikan bahwa telur yang kita beli berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Selain itu, bergabung dengan kegiatan masyarakat atau organisasi yang mendukung peternakan yang etis dan tanpa kandang batrai dapat memberikan pengaruh yang lebih besar dalam mendorong perubahan menuju praktik peternakan yang lebih manusiawi.

Telur kandang baterai mengungkapkan pentingnya memahami asal makanan kita. Meskipun murah dan mudah ditemui, telur-telur ini menyimpan kisah tragis tentang kesejahteraan hewan dan keamanan pangan. Ayam petelur yang terkurung dalam kandang baterai menderita, menyebabkan keraguan akan kualitas telur yang dihasilkan. Selain itu, kita juga harus memperhatikan risiko kontaminasi bakteri seperti salmonella.

Namun, kita tidak berdiri tanpa pilihan. Dengan memilih telur dari peternakan yang lebih etis, seperti telur bebas (cage free) atau telur kampung, kita tidak hanya mendukung kesejahteraan hewan, tetapi juga memastikan kualitas dan keamanan telur yang kita konsumsi. Memilih telur dari peternakan yang lebih etis mungkin sedikit lebih mahal, namun hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hewan, kualitas telur, dan keamanan pangan. Sebagai konsumen cerdas, kita memiliki kekuatan untuk membuat pilihan yang lebih baik dalam mendukung praktik peternakan yang lebih manusiawi dan tanpa kandang batrai.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image