Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Elsa Carista Wardani

Apakah Super-Earth Mampu Gantikan Bumi?

Info Terkini | Monday, 10 Jun 2024, 18:33 WIB

Berita seputar luar angkasa memang terasa segar untuk didengar apalagi bagi para penikmatnya. National Aeronautics and Space Administration atau yang biasa dikenal dengan NASA kerap menggemparkan media massa atas penemuan-penemuannya. Hal ini kembali terjadi setelah baru-baru ini NASA berhasil menemukan planet diluar tata surya kita yang sedikit berbeda dari exoplanet lainnya.

Beberapa bulan belakangan, khalayak ramai sedang memperbincangkan temuan planet-planet baru oleh NASA. Salah satunya yang sekarang menyita banyak perhatian yaitu adanya penemuan ‘Super-Earth’ atau bumi super. Topik ini menjadi semakin menarik perhatian publik setelah para ilmuwan menyatakan bahwa penemuan planet ‘Super-Earth’ sedikit berbeda. Planet ini terletak pada zona layak huni dan berkemungkinan dapat ditinggali.

Dikutip dari website resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), pada bulan Januari 2024, Georgina Dransfield pemimpin tim ilmuwan internasional dari Universitas Birmingham Inggris, menerbitkan makalah dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society (2023) mengenai penemuan planet ‘Super-Earth’ yang diberi nama TOI-715 b. Makalah ini berhasil diterbitkan setelah Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA yang memang digunakan untuk mencari planet di luar tata surya kita mendeteksi adanya ‘Super-Earth’ sedang mengorbit sebuah red dwarf atau katai merah yang ukurannya lebih kecil dan dingin daripada matahari. Yang menjadikan planet TOI-715 b ini menarik sehingga dilakukan penelitian lebih lanjut, yaitu karena keberadannya di zona layak huni dan hanya berjarak 137 tahun cahaya dari bumi. Jarak tersebut membuat planet ini berpotensi cocok untuk adanya kehidupan.

Sumber gambar: NASA

TOI-715 b lebih masif serta dapat terbuat dari kombinasi gas juga batu dan memiliki massa 10 kali lipat. Menurut pernyataan NASA pada Rabu (31/01/2024), TOI-715 b berukuran satu setengah kali lebih lebar dari bumi namun tidak lebih besar dari Neptunus dan mengorbit dalam zona layak huni konservatif. Apa itu zona layak huni konservatif? Zona layak huni koservatif adalah zona yang mampu mempertahankan suhu agar tidak terlalu panas maupun dingin sehingga memungkinkan terbentuknya air dalam wujud cairan (tidak mendidih atau membeku) di permukaan planet. Namun, keberadaan planet yang ada pada zona layak huni belum tentu menjadikan planet tersebut dapat ditinggali. Bagaimanapun, ‘Super-Earth’ merupakan planet yang berbeda dari planet asal kita. Masih ada banyak faktor yang belum diketahui dari planet TOI-715 b mulai dari atmosfer, geografis, hingga apakah planet tersebut dapat digolongkan sebagai ‘dunia air’ hingga benar-benar ‘layak huni’ sehingga mampu menggantikan bumi.

Planet TOI-715 b masuk ke dalam daftar planet zona layak huni yang bisa diamati lebih dekat dengan menggunakan teleskop luar angkasa James Webb (JWST). Dengan bantuan teleskop ini, para astronom dapat meneliti lebih lanjut mengenai karakteristik planet yang berhubungan dengan potensi kelayakan huninya. Di sisi lain, para ilmuwan juga sedang berusaha mencari keberadaan saudara planet TOI-715 b yang ukurannya lebih kecil daripada bumi, yang kemungkinan akan diberi nama TOI-715 c.

Kemunculan ‘Super-Earth’ banyak menyita perhatian publik karena karakteristik planetnya yang dianggap ‘layak huni’. Walau demikian, untuk saat ini ilmuwan dan astronom masih belum dapat mengonfirmasikan bahwa planet TOI-715 b benar-benar layak ditinggali dan dapat menggantikan bumi. Seiring berjalannya waktu, pastinya akan ada perkembangan informasi lebih lanjut mengenai planet TOI-715 b sejalan dengan penelitian yang dilakukan. Bisa saja dikemudian hari NASA akan menemukan planet yang memiliki karakteristik serupa dengan planet tempat kita tinggal. Planet dengan atmosfer, ukuran, geografis dan suhu tepat yang memungkinkan adanya kehidupan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image