Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Arif Mahdiannur

Tim Dosen Pendidikan IPA Unesa Latih Pengembangan Modul Ajar berbasis Understanding by Design

Edukasi | Sunday, 09 Jun 2024, 10:01 WIB
Pembukaan kegiatan pengabdian masyarakat bagi MGMP IPA Kab. Pasuruan (Sumber: Dok. Pribadi)

Pemerintah telah menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional di Indonesia. Pemberlakuan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional mulai Tahun Akademik 2024/2025. Sebelumnya, pemerintah telah banyak melatih guru dan sekolah untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di tingkat satuan pendidikan. Para guru pada umumnya sudah mengenal dan sudah mulai terbiasa dengan beberapa perubahan yang diusung dalam Kurikulum Merdeka. Beberapa perubahan yang telah dikenal oleh para guru berdasarkan survei yang kami lakukan, yaitu RPP menjadi modul ajar, pembelajaran berdiferensiasi, dan ragam jenis asesmen yang diterapkan. Sekolah juga rajin memberikan informasi kepada para guru terkait tiga hal tersebut serta dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) juga rajin diadakan pelatihan membuat modul ajar, penerapan pembelajaran berdiferensiasi, dan ragam jenis asesmen.

Perubahan yang dibawa oleh Kurikulum Merdeka tidak hanya sebatas modul ajar, pembelajaran berdiferensiasi, dan ragam asesmen dan fungsinya. Kurikulum Merdeka salah satunya mengusung konsep “Understanding by Design” atau UbD. Strategi UbD digagas oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe. Dalam buku “Understanding by Design,” Wiggins dan McTighe berpendapat bahwa desain terbalik difokuskan pada pembelajaran dan pemahaman siswa. Ketika guru merancang pelajaran, unit, atau kursus, mereka sering kali berfokus pada aktivitas dan instruksi daripada hasil dari instruksi tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa guru sering kali lebih fokus pada pengajaran daripada pembelajaran. Perspektif ini dapat menyebabkan kesalahpahaman bahwa pembelajaran adalah kegiatan, padahal, pembelajaran berasal dari pertimbangan yang cermat tentang makna kegiatan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan, mayoritas para guru belum mengetahui strategi UbD dalam merancang Modul Ajar. Mayoritas para guru masih menggunakan strategi konvensional dalam mendesain Modul Ajar. Para guru umumnya selalu memulai dengan Menyusun rencana kegiatan pembelajaran beserta tujuan pembelajaran. Setelah itu, para guru kemudian baru merancang media pembelajaran yang cocok, serta menyusun asesmen yang sesuai. Tentunya dengan strategi konvensional ini akan sulit menghasilkan Modul Ajar yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran yang diinginkan dan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang diharapkan dalam Kurikulum Merdeka.

Menyadari akan permasalahan ini, tim dosen pendidikan IPA dari Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk melatih para guru agar bisa menyusun Modul Ajar dengan strategi UbD. Tim dosen pendidikan IPA yang terlibat dalam kegiatan ini, yakni Muhamad Arif Mahdiannur, Martini, Dyah Astriani, Beni Setiawan, dan Ahmad Qosyim. Sasaran dalam pendampingan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah MGMP IPA Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Jumlah guru yang terlibat dalam kegiatan pengabdian Masyarakat ini adalah 47 guru pengampu mata Pelajaran IPA di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.

Kegiatan ini dimulai pada tanggal 18 Mei 2024 di aula SMPN 1 Pandaan. Kegiatan ini dibuka oleh Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Mochammad Syafi’I, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, beliau mengatakan, “proses pembelajaran yang paling bagus, adalah proses pembelajaran yang terencana. Kegiatan pendampingan ini sangat baik dalam memberikan wawasan kepada para guru IPA di Kabupaten Pasuruan untuk dapat meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik profesional.” Hal senada juga disampaikan oleh Ketua MGMP IPA Kabupaten Pasuruan, Drs. Moh. Wahid Sulaiman, M.Pd. yang mengungkapkan, “ baru kali ini kami bekerja sama dengan Unesa dalam melatih para guru IPA, kami sangat bergembira dengan pelatihan ini.” Koordinator Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Unesa, Prof. Dr. Erman, M.Pd. juga turut senang dengan inisiatif kegiatan ini dan kerja sama dengan MGMP IPA dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan.

Proses pendampingan para guru IPA dalam mendesain Modul Ajar dengan strategi UbD (Sumber: Dok. Pribadi)

Para guru sangat antusias mengikuti pelatihan ini, mereka sangat semangat dalam mencari informasi dan berdiskusi dengan tim dosen pendidikan IPA Unesa tentang strategi UbD. Pelatihan ini dimulai pada tanggal 18 Mei s.d. 18 Juni 2024. Selama proses pelatihan para guru IPA dibimbing secara hibrid, baik secara luring maupun daring dengan media sosial dan LMS. Strategi UbD bermanfaat bagi para guru karena secara alami mendorong kesengajaan selama proses desain. Hal ini secara terus-menerus mendorong para guru untuk menetapkan tujuan melakukan sesuatu sebelum menerapkannya ke dalam kurikulum. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat tepat bagi guru untuk lebih mengenal Kurikulum Merdeka dan bagaimana merevisi Modul Ajar yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa dengan menerapkan strategi UbD.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image